Gandeng Kerjasama ABMM - BWPT Bangun Proyek Biogas Power Plant

NERACA

Jakarta- Kembangkan bisnis energi baru terbarukan berupa biogas, PT Eagle High Plantation Tbk. (BWPT) menggandeng anak usaha PT ABM Investama Tbk. (ABMM). Pada kerjasama tersebut, perseroan akan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biogas (PTBg) atau Biogas Power Plant di salah satu pabrik kelapa sawit di Kalimantan Tengah.

Sekretaris Perusahaan BWPT, Andrew Haryono dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, proyek ini bertujuan untuk mengolah Limbah Cair Pabrik Kelapa Sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME) menjadi energi terbarukan.“Proses untuk menghasilkan energi listrik ini mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penangkapan gas metana,” ujarnya.

Dia menambahkan, rencana pembangunan pembangkit listrik hijau ini menunjang kegiatan operasional serta memperkuat arus kas dan memberikan dampak positif terhadap kelangsungan usaha erseroan ke arah yang lebih baik lagi. Sebelumnya, Direktur BWPT Andrew Haryono seperti dikutip bisnis pernah bilang, perseroan akan mengembangkan PLTBg berkapasitas 2,1 hingga 2,4 Mega Watt (MW) di wilayah operasional anak usaha, PT Bumilanggeng Perdanatrada (BLP) di Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah.

Disampaikannya, pengembangan PLTBg sejalan dengan rencana proyek KCP. "Adanya listrik tambahan dari biogas [PLTBg] fokusnya akan digunakan untuk operasional KCP, pabrik pengolahan kelapa sawit dan mess karyawan. Fokusnya PLTBg buat KCP dulu," jelasnya.

Menurut Andrew, integrasi proyek PLTBg dan KCP merupakan implementasi kombinasi praktik ekonomi yang baik, Environmental, Social, and Governance (ESG), dan teknologi. Salah satu alasannya, bahan bakar PLTBg berasal Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair kelapa sawit yang berasal dari sisa olahan di pabrik.

Ke depannya, operasional PLTBg juga berpotensi memberikan karbon kredit bagi BWPT, karena mengurangi emisi CO2 perusahaan. Namun, tanpa karbon kredit pun, sambung Andrew, PLTBg masih memberikan skala ekonomi yang baik bagi perusahaan. "Kredit karbon [dari PLTBg] bagi kami hanya bonus. Proyek PLTBg tetap berjalan bersama dengan KCP," tuturnya.

Investasi PLTBg diperkirakan tidak mencapai US$5 juta atau sekitar Rp75 miliar (estimasi kurs Rp15.000 per dolar AS). Dalam pengembangan PLTBg, BWPT akan menggaet pihak eksternal yang sudah ahli di bidangnya. "Saat ini kami sedang melakukan beauty contest [lelang terbatas] dengan pihak ketiga yang ahli di bidangnya," jelasnya.

BWPT juga mengaku optimistis target pertumbuhan kinerja sebesar dua digit di tahun 2023 dapat tercapai. Optimisme tersebut sejalan dengan upaya BWPT untuk memaksimalkan kinerja operasional di paruh kedua tahun ini.  BWPT sendiri menargetkan kenaikan bisnis dua digit di tahun ini, baik secara kinerja keuangan meupun operasional produksi.

Perseroan mengungkap bahwa bisnis kelapa sawit selama paruh pertama 2023 dihadapi oleh tantangan berupa penurunan rata-rata harga crude palm oil (CPO) dan palm kernel (PK) dibandingkan posisi yang sama tahun 2022. Kondisi tersebut turut berpengaruh terhadap penurunan pendapatan BWPT di semester I-2023. Angkanya tercatat lebih rendah 7,53% yoy, dari semula Rp 2,31 triliun menjadi Rp 2,14 triliun.

BERITA TERKAIT

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…