Kami sebagai pengguna jasa transportasi publik KRL, LRT dan MRT, melihat belum ada sinkronisasi dan harmonisasi yang terpadu dari ketiga moda transportasi tersebut. Faktanya penumpang masih direpotkan dengan alat pembayaran yang seharusnya cukup dengan SATU Kartu, ternyata ketiganya belum memiliki visi dan misi yang sama yang membuat nyaman penumpang di tengah kepadatan dan jadwal yang belum tepat 100%. Apalagi MRT yang melarang penggunaan uang digital seperti Ovo, Gopay, sementara LRT dan KRL dapat menggunakan uang digital sebagai alat pembayaran tiketnya. Sebab itu, Kemenhub sebagai regulator dan PT KAI sebagai perusahaan induk dari ketiganya, segera menertibkan sistem pembayaran yang seragam sehingga memudahkan penumpang menikmati pelayanan publik.
Anton Sugiri, Jakarta Pusat
Rencana pemerintah menerapkan tiket elektronik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada pengguna transportasi Kereta Rel Listrik (KRL). Rencana ini tercantum…
Sering beredar rumor mengenai rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan Mandiri, sehingga membuat banyak peserta ingin menurunkan status kelasnya ke tingkat…
Kepadatan penumpang KRL CommuterLine di stasiun transit Manggarai, Duri maupun Tanah Abang, sangat merepotkan Lansia dimana fasilitas eskalator maupun lift…
Rencana pemerintah menerapkan tiket elektronik berbasis Nomor Induk Kependudukan (NIK) kepada pengguna transportasi Kereta Rel Listrik (KRL). Rencana ini tercantum…
Sering beredar rumor mengenai rencana kenaikan iuran BPJS Kesehatan Mandiri, sehingga membuat banyak peserta ingin menurunkan status kelasnya ke tingkat…
Kepadatan penumpang KRL CommuterLine di stasiun transit Manggarai, Duri maupun Tanah Abang, sangat merepotkan Lansia dimana fasilitas eskalator maupun lift…