Digitalpreneur Perluas Pasar UMKM

NERACA

Rembang – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menantang para santri khususnya peserta Santri Digitalpreneur Indonesia 2023 di Kabupaten Rembang untuk praktik langsung cara mengiklankan produk ekonomi kreatif secara efisien, efektif, dan mampu menarik minat pembeli.

Era digital adalah sesuatu keniscayaan yang diharapkan para santri menguasai ilmunya. Karenanya kehadiran Santri Digitalpreneur Indonesia ini sebagai ruang transfer knowledge kepada para santri untuk lebih mendalami ekosistem ekonomi digital, sehingga para santri tidak hanya mampu berdakwah di platform digital, tapi menjadi wirausaha yang dapat memberikan manfaat yang lebih luas.

"Namun tahu saja tidak cukup, kita harus bertindak. Ingin saja tidak cukup, kita harus bergerak. Untuk itu, saya tantang santri menjual produk kepada khalayak dengan mempromosikan produknya selama 30 detik," kata Sandiaga.

Sehingga dalam hal ini Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) konisten mondorong para santri menuju digitalpreneur.

Jika satu persen dari jumlah santri tersebut menciptakan konten Islami yang inspiratif. Akan ada ribuan konten yang lebih edukatif dan menginspirasi. Dan tentunya mendukung kebangkitan ekonomi dan terciptanya lapangan kerja. 

Ini perlu digaungkan oleh para santri sebab adanya tantangan ekonomi yang bertransformasi ke arah digital. Dimana dampak digitalisasi tidak hanya ke arah yang positif, tapi juga ada dampak negatifnya. Sehingga kebutuhan terhadap konten-konten kreatif yang bernapaskan islami menjadi peluang besar para santri menuju Indonesia yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur.

Dalam program Santri Digtalpreneur, Sandiaga menjelaskan, para santri dibekali ilmu digitalisasi dengan tren kekinian yang diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan daya saing. Hingga saat ini program Santridigitalpreneur baru menyentuh 20 persen dari lima juta santri yang tersebar di  28 ribu lebih pondok pesantren di Indonesia.

"Namun dengan berkolaborasi dan menghilangkan egosektoral. Kami yakin bisa mencapai angka 70-80 persen dari dua tahun kedepan," kata Sandiaga.

Sandiaga pun memilih dua produk UMKM (usaha mikro kecil dan menengah) yang akan dipromosikkan dan memanggil pemilik dari dua produk tersebut. Yakni produk peci Goni milik Amanu dan produk makanan ringan 'Tela Chips' milik Dian Fajrun Akmal.

Ketika Amanu mempromosikan peci goni miliknya. Ia menjelaskan mengenai produk yang dijual dan keunggulan produknya.

"Kita bergerak di pembuatan peci goni ketika masa COVID-19. Pada saat UMKM banyak yang menyusut, lalu kita melihat ada peluang di limbah yaitu limbah goni yang asalnya tidak bernilai kita buat bisa bernilai jual," kata Amanu.

Amanu sudah bisa melakukan promosi dengan baik, akan tetapi informasi yang disampaikan belum sepenuhnya diberikan kepada khalayak.

Pengasuh PP Al Anwar 2, Sarang Rembang, KH. Abdullah Ubab Maimoen Zubair menyampaikan bahwa pihaknya turut senang atas kehadiran Menparekraf Sandiaga di Kabupaten Ngawi yang membawa semangat baru melalui program Santri Digitalpreneur Indonesia 2023. Supaya para santri memiliki pengetahuan yang cukup di era digital.

"InsyaAllah santri lebih siap untuk menghadapi hidup yang modern. Semoga ini bisa berlanjut untuk berdakwah, mengembangkan ilmu, menguatkan iman demi kebahagiaan dunia dan akhirat," katanya.

Lebih lanjut menurut hasil pemetaan Pusat Penelitian dan Pengembangan (Puslitbang) Pendidikan Agama dan Keagamaan, pada tahun 2020 dan 2021 terdapat 90,48 persen dari 11.868 pesantren sudah memiliki unit usaha. Bahkan sebanyak 2,58 persen pesantren memiliki 3-5 jenis usaha. 

"Sinergi dan kolaborasi bisa kita bangun dengan kuat, maka akan mendatangkan dampak yang besar bagi pembangunan perekonomian di Indonesia. Termasuk yang datang dari lingkungan pesantren," tambah Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki. 

Tahun 2022 ini, sambung Teten, Kementerian ingin mewujudkan Pemulihan Transformatif pada UMKM dan Koperasi. Yaitu, pemulihan yang tidak sekadar tumbuh kembali seperti kondisi sebelum pandemi, tetapi sekaligus menyiapkan UMKM dan koperasi lebih siap menghadapi krisis ataupun perubahan lingkungan di masa-masa akan datang. 

"Ke depan KemenKopUKM (Kementerian Koperasi dan UKM) akan menyasar langsung pelaku UMKM dan koperasi anak muda, perempuan, dan fokus untuk mendukung pengembangan usaha ramah lingkungan. Tentunya keterlibatan santri-santri muda dan alumni pesantren sangat kami harapkan," imbau Teten.

 

 

BERITA TERKAIT

Pelaku Usaha Air Minum Didorong Hasilkan Produk Berkualitas dan Higienis

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong agar pelaku usaha air minum dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis untuk menjaga dan…

Terbukti, Produk Impor Ilegal Matikan Sektor UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan banjirnya produk impor ilegal di pasar domestik mengakibatkan sektor usaha mikro…

Presiden Jokowi Tekankan Peluang Ekonomi Hijau Kelapa Bernilai Tambah

NERACA Surabaya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama padaindustri kelapa. Ke depannya,…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Pelaku Usaha Air Minum Didorong Hasilkan Produk Berkualitas dan Higienis

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong agar pelaku usaha air minum dapat menghasilkan produk yang berkualitas dan higienis untuk menjaga dan…

Terbukti, Produk Impor Ilegal Matikan Sektor UMKM

NERACA Jakarta - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menyatakan banjirnya produk impor ilegal di pasar domestik mengakibatkan sektor usaha mikro…

Presiden Jokowi Tekankan Peluang Ekonomi Hijau Kelapa Bernilai Tambah

NERACA Surabaya – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan potensi besar ekonomi hijau yang dimiliki Indonesia, terutama padaindustri kelapa. Ke depannya,…