NERACA
Jakarta – Ramaikan pasar IPO, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) yang merupakan anak usaha dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) bersiap menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak-banyaknya 4,5 miliar saham atau maksimal 3,35%.Informasi tersebut disampaikan prospektus yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Perseroan membuka harga IPO berkisar Rp 670-780 per saham, sehingga nilai IPO ini sebanyak-banyaknya Rp 3,51 triliun. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek adalah BNI Sekuritas. Dengan masa penawaran awal (bookbuilding) pada 18-25 September 2023. Perkiraan masa penawaran umum pada 2-4 Oktober dan perkiraan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 6 Oktober.
Saat ini, pemegang saham Barito Renewables Energy sebelum IPO terdiri dari PT Barito Pacific Tbk (BRPT) 66,67%, Green Era Energy Pte Ltd 24,33%, Jupiter Tiger Holdings 4,5%, dan Prime Hill Fund 4,5%. Barito Renewables Energy akan menyusul tiga perusahaan Prajogo Pangestu lainnya yang telah masuk bursa duluan. Ketiganya adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang mulai tercatat (listing) pada 1993, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) listing 2008, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang belum lama listing di 8 Maret 2023.
Barito Pacific sendiri merupakan perusahaan yang dikendalikan Prajogo Pangestu. Adapun dana dari IPO akan digunakan Barito Renewables Energy untuk penyetoran modal kepada STAR. Lalu akan digunakan STAR untuk membayar sebagian utang fasilitas B kepada Bangkok Bank Public Company Limited.
Juga untuk memenuhi kewajiban pembayaran kepada Star Energy Oil and Gas Pte Ltd dan perseroan. Dalam annual report BRPT 2022 dijelaskan, pada tahun 2022, BRPT melanjutkan rencana konkret untuk memperkuat posisinya dalam menangkap peluang pertumbuhan melalui pembentukan PT Barito Renewables Energy.
BREN akan memungkinkan BRPT untuk memperluas cakupan portofolio energi terbarukan dan memperluas sumber pendanaan. Setelah pembentukan BREN, juga telah menyelesaikan konsolidasi aset panas bumi dengan menambahkan kepemilikan efektif di Wayang Windu, Salak, dan Darajat.
Penyelesaian restrukturisasi grup dan konsolidasi aset menandai tonggak sejarah untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang kami di sektor energi terbarukan. Sebagai informasi, jika asumsinya harga IPO BREN diambil pada posisi Rp 780 per saham kemudian dikalikan dengan jumlah saham selepas IPO, maka kapitalisasi pasar (market cap) Barito Renewables Energy mencapai Rp 104,7 triliun.
Market cap tersebut jauh melampaui kapitalisasi pasar PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) pada saat IPO yang sebesar Rp 36,2 triliun. Kala itu, PGEO mematok harga penawaran sebesar Rp 875 per saham dengan jumlah saham selepas IPO sebanyak 41,3 miliar saham. Bahkan, hingga penutupan perdagangan Jumat (14/9), market cap PGEO baru menyentuh di kisaran Rp 59 triliun, masih di bawah BREN. Di atas kertas, baik BREN maupun PGEO, merupakan sama-sama perusahaan yang concern di bidang energi panas bumi.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memacu peningkatan layanan bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan perumahan…
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan menyerahkan delapan rekomendasi quick wins untuk 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Gibran. Rekomendasi…
Bidik pasar kelas menengah atas, produsen elektronik global Toshiba meluncurkan produk mesin cuci yang tidak hanya meningkatkan kebersihan pakaian tetapi…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus memacu peningkatan layanan bagi nasabah dan mendukung pertumbuhan pangsa pasar pembiayaan perumahan…
Koalisi Masyarakat Sipil untuk Transisi Energi Berkeadilan menyerahkan delapan rekomendasi quick wins untuk 100 hari pertama pemerintahan Prabowo Gibran. Rekomendasi…
Bidik pasar kelas menengah atas, produsen elektronik global Toshiba meluncurkan produk mesin cuci yang tidak hanya meningkatkan kebersihan pakaian tetapi…