NERACA
Jakarta- Tuntaskan akuisisi PT Khatulistiwa Sinergi Omnidaya (KSO) senilai Rp 18,6 miliar, PT Menthobi Karyatama Raya Tbk (MKTR) menargetkan pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi. Dimana emiten perkebunan sawit ini menargetkan pendapatan menjadi Rp 1 triliun tahun ini. ”Dengan tuntasnya proses akuisisi ini, MKTR akan mengoptimalisasikan produksi pabrik dengan menambah dan memodifikasi equipment baru,”kata Direktur Commodity & Business Development MKTR,Bambang Laksanawan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, aksi korporasi perseroan berupa akuisisi akan berimbas terhadap peningkatan pendapatan. Pasalnya, KSO merupakan perusahaan pengelolaan kelapa sawit dengan kapasitas 30 ton per jam (TPH) di Lamandau, Kalimantan Tengah. Dalam transaksi ini, MKTR bersama entitas anak perusahaannya, PT Menthobi Makmur Lestari (MMaL), mengambilalih seluruh saham KSO dan anak perusahaannya dari PT Sjiar Dahan Zaitan (SJADZ) dan PT Embun Rindang Optima (ERO) pada 28 Agustus 2023 lalu senilai Rp18,6 miliar.
Transaksi tersebut bukan termasuk transaksi material bagi MKTR karena tidak melebihi 20% dari ekuitas perseroan. Setelah menyelesaikan akuisisi, MKTR pun menggenggam 10.200 saham KSO atau mewakili 60% dari seluruh saham yang dikeluarkan KSO. Sedangkan 6.800 atau setara 40% saham KSO sisanya dimiliki MMaL.
Direktur Utama Menthobi Karyatama Raya, Harry M Nadir pernah bilang, peningkatan pendapatan perseroan kedepan akan ditopang oleh pertumbuhan produksi yang didukung oleh profil tanaman yang masih muda yang dimiliki perusahaan. Kemudian, luas lahan yang belum tertanam akan turut mendukung penanaman baru dan pertumbuhan produksi TBS di masa yang akan datang.“Dengan tim manajemen yang telah berpengalaman lebih dari 20 tahun dibidang ini, MKTR berkomitmen untuk membangun agrobisnis dengan inovasi best practiceagronomi yang berkelanjutan serta ramah lingkungan untuk menghasilkan nilai tambah optimal kepada seluruh pemangku kepentingan,” kata Harry.
Sebagai informasi, perseroan membidik dana yang dihimpun dari IPO sebesar Rp 375 miliar. Jumlah saham yang dilepas dengan 20,83% dari modal ditempat dan disetor. Sebesar 0,60% atau setara dengan 15 juta lembar dari total saham yang ditawarkan akan dialokasikan untuk kepada karyawan atau Employee Stock Application (ESA) pada harga yang sama.
Kemudian, 10% atau setara dengan 950 juta lembar saham akan diperuntukkan bagi Program Opsi kepemilikan Saham kepada Manajemen dan Karyawan (MESOP) Menthobi Karyatama yang akan dilakukan sebelum penawaran umum. Dalam aksi ini Menthobi Karyatama menggandeng PT Danatama Makmur Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Soal penggunaan dana, sebesar 95,01% akan digunakan untuk penyertaan saham kepada PT Menthobi Lestari yang digunakan untuk pembangunan fasilitas pengolahan limbah menjadi pupuk, perawatan sarana pengolahan limbah sawit dan pembelian aset pendukung. Kemudian, sebesar 1,67% kepada PT Menthobi Agro Raya yang digunakan dalam pembelian bibit kelapa sawit dan perawatan sarana dan prasarana.
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…
NERACA Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
NERACA Jakarta - Tahun ini, PT Indo American Seafoods Tbk (ISEA) menargetkan penjualan bersih tumbuh 57,8% menjadi Rp 508,91 miliar,…
NERACA Jakarta – Danai ekspansi bisnisnya, PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) berencana mencari pendanaan di pasar modal dengan melakukan…