NERACA
Jakarta – Semester pertama 2023, laba bersih PT TBS Energi Utama Tbk. (TOBA) anjlok 75,16% menjadi US$8,6 juta atau setara Rp129,8 miliar (kurs Jisdor Rp15.092) per 31 Juli 2023, dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$34,6 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Kondisi yang sama juga terjadi pada pendapatan emiten baru bara ini yang turun 0,48% dari US$ 279,5 juta menjadi US$ 278,19 juta atau setara Rp 4,19 triliun di semester pertama 2023. Pendapatan TOBA ini disumbang oleh penjualan batu bara ke luar negeri yang mencapai US$227,19 juta dan penjualan lokal sebesar US$18,4 juta. Hasil ini membuat total penjualan batu bara TOBA menjadi US$245,6 juta di semester I/2023.
Selain penjualan batu bara, pendapatan TOBA juga dikontribusikan oleh penjualan ketenagalistrikan senilai US$29,6 juta, dan penjualan TBS, inti sawit, dan minyak sawit mentah sebesar US$2,74 juta. Menariknya, TOBA juga mulai mencatatkan pendapatan dari sewa kendaraan listrik senilai US$114.266 atau setara Rp1,72 miliar di paruh pertama tahun ini. Pendapatan ini merupakan pendapatan baru yang dicatatkan TOBA tahun ini.
Sementara itu, beban pokok pendapatan TOBA meningkat 11,21% menjadi US$239,3 juta atau meningkat 11,21 persen dari US$215,2 juta secara tahunan. Naiknya beban pokok pendapatan ini diakibatkan oleh peningkatan royalti hingga 94,64% menjadi US$14,15 juta, dari sebelumnya US$7,27 juta secara tahunan.
TOBA pun mencetak laba bruto sebesar US$38,7 juta, turun 39,64 persen dari US$64,2 juta secara tahunan. Hingga 6 bulan pertama 2023, TOBA membukukan peningkatan aset menjadi US$905,8 juta, dari US$899,3 juta dibandingkan tahun 2022.
Total liabilitas TOBA juga meningkat menjadi US$485,4 juta di akhir Juni 2023, dari US$475,6 juta di akhir Desember 2022. Akan tetapi, jumlah ekuitas TOBA berkurang menjadi US$420,3 juta di akhir semester I/2023, dari US$423,7 juta di akhir 2022.
Perseroan mengalokasikan belanja modal tahun ini hingga US$ 60 juta. SVP Corporate Secretary TOBA, Nafi Achmad Sentausa pernah bilang, hingga kuartal pertama telah menyerap belanja modal hingga US$7 juta. "Uangnya masih difokuskan untuk riset dan pengembangan, nanti mungkin akan ada uang yang cukup signifikan yang dikeluarkan pada semester II seiring dengan rencana bisnis Electrum ini," ucapnya.
Nafi juga melanjutkan, di tahun ini perseroan melalui joint venture bersama PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO), Electrum melakukan rencana pembangunan pabrik kendaraan listrik di dalam negeri. Lebih lanjut, Nafi menuturkan TOBA telah menerapkan kebijakan dan strategi daur ulang pendapatan dari bisnis batu bara untuk mendanai proyek-proyek energi terbarukan ke depan, sejalan dengan transformasi menuju bisnis hijau.
Menurutnya pada 2022 TOBA berhasil meraih sejumlah pencapaian positif di proyek renewables. Dia mencontohkan, proyek pembangunan Mini Hidro di Lampung telah mencapai 30% dan di tahun ini TOBA juga meninjau rencana pembangunan proyek wind power di Nusa Tenggara Timur serta rencana pembangunan proyek floating solar di Batam. TOBA juga akan meninjau beberapa alternatif pengembangan proyek energi terbarukan lainnya, sehingga target 100 MW installed capacity di 2025 masih dalam jalur yang tepat.
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…
NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…