NERACA
Jakarta- Wujudkan komitmen terhadap program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) telah merealisasikan total investasi senilai US$ 30,2 juta untuk membangun smelter timbal dan smelter seng. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Keseriusan perseroan dalam melaksanakan hilirisasi telah membuahkan izin relaksasi ekspor mineral mentah hingga Mei 2024 mendatang untuk kedua komoditinya. “Komitmen kami dalam melaksanakan program hilirisasi yang dicanangkan pemerintah sudah tidak perlu diragukan lagi. Ijin relaksasi ekspor mineral mentah yang kami dapatkan untuk dua anak usaha ZINC merupakan bukti nyata dari kepercayaan pemerintah terhadap komitmen perseroan dalam mendukung program hilirisasi,” kata Direktur Utama ZINC, Harjanto Widjaja.
Dengan diperolehnya relaksasi untuk kedua anak perusahaan yaitu PT Kapuas Prima Citra untuk ekspor timbal dan PT Kobar Lamandau Mineral untuk ekspor seng, ZINC siap untuk menambah perolehan devisa negara melalui ekspor mineral mentah hingga satu tahun ke depan. Adanya relaksasi ekspor tersebut juga membuat ZINC optimis akan bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan positif tahun ini.
Di sisi lain, smelter timbal Kapuas Prima Citra yang baru mulai berproduksi dari Juni 2022, tahun ini akan terus mengoptimalkan produksinya. Komunikasi pun sudah dimulai kepada beberapa perusahaan tambang sejenis yang selama ini mematikan operasinya karena tidak boleh melakukan ekspor untuk kembali dihidupkan dan menjual hasil olahan tambangnya kepada PT Kapuas Prima Citra.
Sementara smelter seng Kobar Lamandau Mineral direncanakan untuk mulai beroperasi pada kuartal 3 tahun depan. Menurut hasil verifikasi Kementerian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), pembangunan smelter konsentrat timbal dari Kapuas Prima Citra dengan realisasi investasi mencapai US$ 10 juta telah selesai 100% per Mei 2022. Sementara pembangunan smelter seng PT Kobar Lamandau Mineral dengan realisasi investasi mencapai US$ 20,2 juta telah mencapai 89,65% per Februari 2023.
Tahun ini, Kapuas Prima Coal membidik penjualan konsentrat sebesar Rp 600 miliar. Kemudian sampai tahun 2024, perseroan berencana mengonsolidasikan sekaligus mengakuisisi beberapa tambang. Direktur Keuangan ZINC, Hendra Susanto William pernah bilang, target penjualan sebesar Rp 600 miliar tersebut akan bergantung pada pergerakan harga komoditas di tahun depan dan tahun 2024. "Kita menggunakan pendekatan yang konservatif di mana memakai harga terendah pada tahun ini," ujarnya.
Target penjualan itu terbilang konservatif karena jika dibandingkan dengan target penjualan perseroan pada tahun 2022 sebesar Rp 650 miliar, target penjualan perseroan tahun 2023 sedikit mengalami koreksi sekitar 7,6%. Adapun katalis positif pendorong kinerja perseroan pada tahun-tahun mendatang diproyeksikan berasal dari peningkatan harga komoditas secara bertahap seiring dengan tingkat inflasi yang diharapkan terus menurun."Kita mengharapkan tingkat inflasi turun sehingga dapat mendorong kinerja perseroan ke depan,"katanya.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…