NERACA
Jakarta - Tahun ini, PT Dharma Samudera Fishing Tbk. (DSFI) menargetkan pendapatan tumbuh sekitar 19% menjadi Rp661 miliar,”Pendapatan masih ditopang penjualan produk seafood ke pasar ekspor dan pertumbuhan penjualan terutama berasal dari produk filet dan olahan gurita ke pasar ekspor,"kata Direktur Utama Dharma Samudera Fishing, Ewijaya di Jakarta, kemarin.
Untuk mencapai target tersebut, lanjutnya, perseroan akan terus mengembangkan pasar ekspor dan domestik. Saat ini, perseroan sudah melakukan ekspor ke lebih dari 20 negara. DSFI juga menyiapkan produk baru yang disesuaikan dengan permintaan konsumen. Di sisi lain, dalam menjaga profit dan kelangsungan usaha, DSFI berupaya meningkatkan utilitas dan operasi pabrik secara efisien. Saat ini, perseroan mengoperasikan pabrik pengolahan di Jakarta dan Kendari.
Ewijaya mengakui, kinerja tahun ini masih menghadapi tantangan dari tingginya inflasi global yang akan memengaruhi daya beli negara tujuan ekspor. Diperkirakan hal itu akan memengaruhi penjualan DSFI pada semester I/2023. Ketidakpastian ekonomi Amerika Serikat juga memberikan dampak negatif bagi perseroan.
Selama ini, AS merupakan negara tujuan utama ekspor DSFI. "Kami juga mengantisipasi fluktuasi pasokan bahan baku ikan karena cuaca ekstrem yang membuat kenaikan harga bahan baku tersebut," katanya.
Di kuartal pertama 2023, DSFI membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp5,01 miliar atau terkoreksi 28,79% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp7,04 miliar. Penurunan laba bersih perseroan disebabkan oleh penjualan yang juga berkurang, terutama hasil ekspor produk ikan ke Amerika Serikat (AS) yang menjadi penyokong utama pendapatan DSFI.
Penjualan DSFI pada kuartal I/2023 sebesar Rp148,73 miliar atau turun 8,69% dibanding periode sama tahun 2022 yang mencapai Rp162,89 miliar. Produk ekspor meliputi filet, tuna, gurita, dan lain-lainnya yang masing-masing menyumbang penjualan sebesar Rp99,72 miliar, Rp22,16 miliar, Rp16,38 miliar, dan Rp2,32 miliar.
Sedangkan produk lokal menyumbang penjualan sebesar Rp8,13 miliar. Ekspor tersebut didominasi oleh negara tujuan Amerika Serikat (AS) yang sebesar Rp98,29 miliar pada kuartal I/2023. Kendati demikian, angka tersebut justru turun 21,51% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp125,23 miliar. Selain itu, ekspor DSFI ke Eropa mencapai Rp29,7 miliar atau naik dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp16,29 miliar. Sedangkan ekspor ke Australia relatif stagnan dibanding kuartal I/2022 yaitu di angka Rp8,72 miliar.
Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…
NERACA Jakarta— Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) bangun gudang logistik baru untuk memperkuat strategi…
NERACA Jakarta — PT Birsa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 12 saham naik kelas dari Papan Pengembangan ke Papan Utama…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…
Perluas penetrasi pasar di Indonesia, Xiaomi resmi meluncurkan Redmi 13x, smartphone entry-level dengan fitur terbaik di kelasnya untuk mendukung gaya…
Kejar pertumbuhan penjualan, perusahan minuman kesehatan PT Yakult Indonesia Persada hadirkan varian rasa baru yakni rasa mangga,”Menyesuaikan dengan kebutuhan generasi…