Genjot Pasar Ekspor Ke Jepang - Maxindo Bidik Pendapatan Rp 150 Miliar

NERACA

Jakarta -Resmi mencatatkan saham di pasar modal, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk (MAXI) kejar pertumbuhan bisnis dengan membidik pendapatan sebesar Rp 150 miliar tahun 2023,”Target pendapatan Rp 150 miliar dan labanya mungkin masih kecil tahun ini, nanti dengan mulai ekspor ke Jepang dan Jordan akan membaik dan lebih membaik lagi setelah pabrik di Kendal beroperasi," kata Direktur Utama Maxindo Karya Anugerah, Sarkoro Handajani di Jakarta, kemarin.

Pertumbuhan tersebut akan ditopang oleh beberapa pelanggan baru yang cukup besar di Jordan, Arab Saudi dan Jepang. Hingga saat ini, pangsa pasar Maxindo Karya Anugerah terbesar dari Amerika, Australia dan Belanda."Kami juga sedang mengembangkan produk baru dengan partner-partner kami saat ini. Sehingga kami harap, market baru dan produk baru bisa membantu kami mencapai target penjualan 2023," kata dia.

Di samping itu, perseroan juga akan melakukan ekspansi ke depannya. Saat ini, perseroan sedang tahap pembangunan pabrik ke tiga yang berlokasi di Kendal, Jawa tengah."Saat ini, sedang dilakukan land improvement, target kami akan rampung pada kuartal tiga 2024," imbuhnya.

Pabrik tersebut seluas 3,5 hektare, tanahnya sudah dimiliki dan pembangunan direncanakan mulai kuartal IV tahun ini, nilai investasinya sekitar Rp 75 miliar. Selain itu, pendanaan untuk pembangunan pabrik ini berasal dari Bank Hana. Kemudian, perseroan berencana meningkatkan ekspor, salah satunya akan menyuplai 30 ribu outlet di Jepang."Belum signing tapi sudah mengerucut kita akan suplai ke jepang untuk order baru yang akan menyuplai 30 ribu outlet di Jepang. Mungkin dalam satu hingga dua bulan lagi. produk yang di-ekspor masih keripik, ada keripik talas, keripik grassroot dan cassava crackers," ujar dia.

Meski demikian, untuk domestik perseroan belum masif, dan terbilang masih sangat sedikit. Lantaran, 99% produknya lebih banyak untuk ekspor. "Untuk masuk pasar domestik lebih masif lagi setelah pabrik Kendal berdiri dan beroperasi pada 2025," kata dia.

Debut perdana di pasar modal, perdagangan saham MAXI dibuka turun persen ke level Rp85 dari level harga penawaran umum sebesar Rp100 per saham. Pada penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO), perseroan melepas sebanyak 1 miliar lembar saham dengan harga penawaran awal Rp100 per lembar saham, dengan menunjuk PT Shinhan Sekuritas Indonesia selaku Lead Underwriter.

Sarkoro menjelaskan, langkah perusahaan masuk pasar modal melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk menambah modal kerja supaya dapat meningkatkan kapasitas produksi dan juga menambah diversifikasi produk.

Dirinya menyampaikan, optimistis terhadap prospek bisnis yang dijalankan saat ini, yang mana MAXI mempunyai pangsa pasar yang sangat luas di mancanegara, apalagi saat ini industri sektor makanan ringan menunjukkan tren pertumbuhan yang positif. Perseroan bergerak di bidang industri makanan ringan, di antaranya kerupuk, keripik, rempeyek, dan sebagainya, yang berdiri pada 1977 dan dimulai dari skala industri rumah tangga, yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat.

BERITA TERKAIT

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Momen Pemulihan Pasar - Reksa Dana Pasar Uang Jadi Solusi Strategis

NERACA Jakarta– Dalam beberapa waktu terakhir, indeks harga saham gabungan (IHSG) menunjukkan tren penguatan seiring meredanya ketegangan dagang global, termasuk…

Surya Pertiwi Bagikan Dividen Rp189 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Pertiwi Tbk memutuskan untuk membagikan dividen tunai kepada pemegang saham yaitu sebanyak…

OJK Telaah 28 Perusahaan Ajukan IPO

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan sedang melakukan penelaahan terhadap 28 perusahaan yang telah mengajukan pernyataan pendaftaran untuk…