NERACA
Jakarta – Dorong pertumbuhan likuiditas harga saham di pasar, produsen kosmetik dan personal care PT Mandom Indonesia Tbk. (TCID) akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split dengan rasio 1:2. Dimana aksi korporasi ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST).
Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin disebutkan, pemegang saham telah menyetujui stock split dari nilai nominal sebelumnya Rp500,- per saham menjadi Rp250,- per saham. Jumlah saham sebelum stock split 201.066.667 (201,06 juta) saham dan jumlah saham sesudah stock split 402.133.334 (402,13 juta) saham. Sebagai informasi, tahun ini perseroan membidik pertumbuhan dobel digit.
Sekretaris Perusahaan Mandom, Alia Risyamaya Dewi seperti dikutip bisnis pernah bilang, pihaknya memproyeksikan kinerja Mandom akan lebih baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.“Target tahun ini tetap pertumbuhan dobel digit, karena kami ingin segera memulihkan kinerja,”ujarnya.
Lebih lanjut Alia menjelaskan, target pertumbuhan penjualan ini akan dikejar oleh Mandom dengan berbagai strategi, di antaranya dengan menghadirkan produk baru. “Kami lakukan kegiatan marketing yang aktif, meningkatkan penjualan offline dan online, launching produk baru yang lebih banyak,” tambah Alia.
Dengan demikian, menurutnya, perseroan bisa turut dalam pemulihan kondisi perekonomian masyarakat usai pandemi, terutama melalui saluran retailer. Optimisme ini didorong dengan pertumbuhan penjualan Mandom sebesar 7% sepanjang kuartal I/2023. “Sampai kuartal I/2023 sales growth sekitar 7%,” kata Alia.
Meskipun Alia tidak menyebutkan secara pasti pertumbuhan kinerja akibat peningkatan penjualan ini serta angka proyeksi penjualan. Selama dua tahun berturut-turut 2020 dan 2021 Mandom mencatatkan kerugian karena penjualan yang turun di tengah pandemi. Dengan demikian, dirinya menyebutkan tahun ini agenda besar Mandom masih berkaitan dengan pemulihan kinerja dan penjualan.
Sepanjang tahun 2022 kemarin, perseroan membukukan laba Rp 17,52 miliar dibandingkan priode yang sama tahun lalu mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 75,681 miliar. Sementara penjualan di 2022 tercatat sebesar Rp2,04 triliun atau tumbuh 10,27% dibanding tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp1,85 triliun.
NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…
NERACA Jakarta- Meski kinerja keuangan di paruh pertama 2023 masih merugi, namun emiten rumah sakit PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk (SRAJ)…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan likuiditas bursa karbon tidak akan secair perdagangan saham. "Jangan dipikir likuiditas akan persis…
NERACA Jakarta -PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selaku penyelenggara Bursa Karbon Indonesia (IDXCarbon) mencatat tidak ada transaksi untuk perdagangan unit karbon pada hari…