NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), perdagangan saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) dibuka naik 5,03% ke posisi Rp835 dari harga penawaran Rp795 per lembar saham, dengan berada di level tertinggi Rp880 per saham dan level terendah Rp805 per saham. Total frekuensi perdagangan 2.249 kali dengan volume perdagangan 849.938 saham dan nilai transaksi harian Rp71,78 miliar.
Respon positif investor terhadap IPO Merdeka Battery tidak lepas dari prospek bisnis nikel yang digarap perseroan kedepannya. Bahkan pabrikan otomotif asal Jerman, Volkswagen akan menggandeng kerjasama dengan perseroan dalam investasi pembangunan ekosistem baterai mobil di Indonesia."Kami sangat mengapresiasi dan sangat senang bisa masuk dalam ekosistem, khususnya bisa kerja sama dengan Volkswagen" kata Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk, Devin Ridwan di Jakarta, pekan lalu.
Disampaikannya, bentuk kerja sama tersebut masih dalam tahap diskusi. Devin berharap langkah ini bisa menjadi awal yang baik bagi perseroan untuk masuk dalam ekosistem baterai kendaraan listrik. Ini dinilai sangat sesuai dengan misi perseroan selama ini. Pada aksi korporasi penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO), perseroan melepas sebanyak 11,54 miliar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau dari total saham, dengan menawarkan harga Rp795 per saham.
Kata Devin, minat investor di porsi penjatahan terpusat cukup tinggi hingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 19,9 kali, yang membuat perseroan menerbitkan tambahan sebanyak 549,99 juta saham baru.“Aksi korporasi ini sangat penting untuk mewujudkan visi MBMA sebagai pemain global yang terintegrasi secara vertikal dalam rantai nilai mineral strategis dan bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik,” ujar Devin.
Disebutkan, 40% dana IPO perseroan diserap oleh investor asing dan 60% sisanya diserap oleh investor dalam negeri. Kemudian sebanyak 97% saham yang ditawarkan oleh perseroan diserap oleh investor institusi, sedangkan tiga persen sisanya diserap oleh investor ritel.
Perseroan berencana menggunakan dana hasil IPO, diantaranya untuk membiayai pembangunan dan pengembangan sejumlah proyek pemrosesan nikel seperti fasilitas High Pressure Acid Leach (HPAL) I tahap I dengan kapasitas 60.000 ton per tahun untuk menghasilkan material dalam rantai nilai bahan baku baterai kendaraan bermotor listrik.
Kemudian sebagian dana hasil IPO untuk memperkuat modal kerja anak usaha, diantaranya PT Sulawesi Cahaya Mineral (SCM) yang merupakan perusahaan tambang nikel dengan salah satu sumber daya terbesar di dunia dalam hal kandungan nikel.
Dia menjelaskan saat ini SCM memiliki sumber daya lebih dari 1,1 miliar bijih dry metric tonne yang mengandung 13,8 juta ton nikel dengan kadar 1,2 persen Ni dan 1,0 juta ton kobalt pada kadar 0,08% Co. Kapasitas produksi tambang SCM diperkirakan akan mencapai 14,6 juta wet metric tonnes pada 2024. MBMA juga akan memakai dana IPO untuk melunasi pinjaman.
Sementara itu, Direktur Trimegah Sekuritas Indonesia David Agus selaku salah satu Penjamin Emisi mengatakan, sebagian besar saham MBMA dialokasikan kepada investor institusi. Namun demikian, menurut dia, antusiasme investor ritel dalam IPO ini yang mencapai lebih dari 33.000 pemesan sangat menggembirakan bagi industri pasar modal dan energi terbarukan di Indonesia.“Besarnya penawaran saham yang masuk menandakan bahwa investor juga sangat optimistis dengan prospek bisnis hilirisasi tambang nikel dan pengembangan rantai nilai bahan baku Electric Vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan bermotor listrik yang dikembangkan oleh MBMA,” kata David. (bani_
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…
NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…
NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…
NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…