NERACA
Bogor - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus mendukung pengembangan dan pembinaan penyandang disabilitas yang menjalankan usaha mikro agar bisa lebih mandiri sehingga mampu menjadi wirausaha yang berhasil.
"Kegiatan ini merupakan salah satu dukungan pemerintah untuk memperkuat para pelaku usaha mikro dalam mengembangkan usahanya, tak terkecuali bagi pelaku usaha penyandang disabilitas," kata Deputi Bidang Usaha Mikro KemenkopUKM Yulius.
Bahkan, Yulius menjelaskan, hal ini sejalan dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas, dimana perubahan paradigma penyandang disabilitas menjadi tidak lagi dipandang sebagai objek tetapi subjek.
"Oleh karena itu, para penyandang disabilitas juga berhak mendapatkan perlakuan yang sama seperti mendapatkan pekerjaan dan pengembangan kapasitas untuk meningkatkan keahlian," jelas Yulius.
Menurut Yulius, disabilitas bukanlah halangan bagi seseorang untuk bisa maju dan berusaha. Apalagi, di zaman sekarang ini, mereka bisa memanfaatkan IT dan sarana pendukung lainnya untuk meningkatkan keterampilan atau skill teknis SDM usaha mikro.
"Mencermati kondisi tersebut, pemerintah berupaya mendukung pelaku UMKM untuk melakukan transformasi agar dapat beradaptasi dengan era digital," ucap Yulius.
Untuk itu, KemenKopUKM pun menggandeng mitra dan berbagai elemen untuk secara bersama-sama bekerja menyukseskan berbagai program pengembangan dan pemberdayaan UMKM, lebih khusus bagi penyandang disabilitas.
"Bagi para pelaku UMKM, tantangan bisnis saat ini dan ke depannya semakin besar. Saya berharap dengan mengikuti pelatihan ini dapat mendapatkan manfaat yang optimal dan mampu menyikapi penyesuaian bisnis yang dijalankan. Sehingga, bisnis lebih maju dan sukses," ungkap Yulius.
Peserta kegiatan Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro Melalui Vokasi Bagi Disabilitas, di Kota Bogor, Jawa Barat, ini adalah perwakilan dari Gerakan Untuk Kesejahteraan Tuna Rungu (GERKATIN) Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan Bogor.
Peserta mendapatkan materi tentang konsep kewirakoperasian, Bussiness Plan Bagi Usaha Mikro, Laporan Keuangan Bagi Usaha Mikro, Copywriting Bagi Usaha Mikro, Praktik Vokasi Pemasaran Melalui Media Sosial, dan Praktik Foto Produk Bagi Usaha Mikro.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Bogor Asep Mulyana menyambut baik langkah KemenkopUKM menggelar pelatihan bagi pelaku usaha mikro di Kabupaten Bogor, khususnya penyandang disabilitas bisu tuli.
"Saya berharap kegiatan akan sangat bermanfaat dan memberikan motivasi untuk lebih produktif bagi masyarakat di Kabupaten Bogor. Saya baru menemukan program khusus seperti ini, dan akan dijadikan contoh untuk penyusunan RKA TA berikutnya," ujar Asep.
Lebih lanjut, terkait dengan disabilitas, KemenKopUKM) menyelenggarakan workshop sebagai rangkaian dari ajang “Karya Tanpa Batas” yang bertujuan untuk mendorong kemandirian ekonomi kepada para penyandang disibalitas dengan berwirausaha.
Workshop yang digelar di ruang Smesco Labo pada beberapa waktu lalu terdiri dari berbagai kelas inovatif, mulai dari kelas fesyen, home decor macrame, hingga kelas aplikasi Microsoft yang disediakan untuk menambah skill para penyandang disabilitas dalam berkarya, maupun kelas pemasaran produk melalui TikTok Shop, dan pengembangan bisnis impian di Tokopedia.
Zikra Afifah Salsabila, teman tuli yang juga merupakan seorang ibu rumah tangga dan berprofesi sebagai penjahit, mengaku sangat antusias dengan adanya workshop tersebut. Zika mengaku dirinya mengikuti kelas macrame karena penasaran dengan proses pembuatan salah satu jenis dekorasi rumahan kekinian tersebut.
“Pertama saya lihat di internet ada macrame yang bagus, jadi ingin belajar tapi bingung caranya, dan akhirnya saya sangat senang karena bisa menemukan workshop macrame di sini,” kata Zikra.
Sebagai seorang penjahit baju gamis dan hijab, Zikra mengaku ingin mengembangkan usahanya tersebut di bidang yang lebih luas namun masih tidak jauh dengan kerajinan tangan. Oleh karena itu, Zikra berharap bisa membuka usaha dekorasi macrame suatu saat nanti.
“Saya mau terus belajar, nanti kalau sudah bisa saya mau ikut pameran dan memasarkan hasil kerajinan tangan saya, baik hasil jahitan baju saya maupun macrame yang saya buat, karena saya jarang lihat ada macrame di pameran,” kata Zikra.
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut salah satu tantangan yang dihadapi oleh…
NERACA Jakarta – Keberhasilan program swasembada pangan nasional mulai menunjukkan dampak nyata. Salah satunya tercermin dari turunnya penerimaan bea masuk…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempercepat pendaftaran Indikasi Geografis (IndiGeo) untuk produk kelautan dan perikanan. Langkah…
NERACA Jakarta - Wakil Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Helvi Moraza menyebut salah satu tantangan yang dihadapi oleh…
NERACA Jakarta – Keberhasilan program swasembada pangan nasional mulai menunjukkan dampak nyata. Salah satunya tercermin dari turunnya penerimaan bea masuk…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mempercepat pendaftaran Indikasi Geografis (IndiGeo) untuk produk kelautan dan perikanan. Langkah…