Jelang Ramadan dan Lebaran, Pemerintah Jaga Ketersediaan Bapok

NERACA

Brebes – Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegakan, jelang Ramadhan dan Lebaran 2023, pemerintah terus berupaya menjaga ketersediaan  pasokan dan stabilisasi harga barang kebutuhan pokok (bapok) di tengah masyarakat. Salah satunya dengan menjaga komoditas bawang merah yang banyak dikonsumsi masyarakat pada periode puasa dan Lebaran.

“Kita patut bersyukur saat ini tengah berlangsung panen bawang merah yang bertepatan dengan periode menjelang Ramadhan dan Lebaran. Sehingga, diharapkan dapat menambah pasokan  bawang merah di pasar rakyat guna menjaga stabilitas harga bawang merah, baik di tingkat petani maupun di tingkat konsumen,” ungkap Jerrry.

Jerry menambahkan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sangat mengapresiasi upaya Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menyediakan pasokan bawang merah pada periode Ramdhan dan Lebaran.

“Ke depan, Kemendag dan Kementan akan terus bersinergi serta meningkatkan koordinasi dalam    mengembangkan komoditas pertanian untuk kepentingan masyarakat,” jelas Jerry.

Selain itu, sebagai bentuk nyata komitmen Kemendag dalam mendukung komoditas bawang merah dan komoditas pertanian lainnya di antaranya melalui fasilitasi pembangunan Sistem Resi Gudang   (SRG) dengan sistem Controlled Athmosphere Storage (CAS) yang salah satunya dibangun di wilayah Brebes.

Dalam kesempatan ini, Jerry mewakili pemerintah sekaligus masyarakat Indonesia, menyampaikan terima kasih kepada para petani selaku penyangga pangan nasional yang senantiasa menyediakan pangan untuk memenuhi kebutuhan dan pemenuhan gizi bagi masyarakat Indonesia.

“Masyarakat juga diimbau untuk memberikan apresiasi kepada para petani dengan mengonsumsi produk hasil pertanian nasional. Dengan begitu, akan memberikan semangat kepada para petani dalam menyediakan pangan bagi kita semua,” ungkap Jerry.

Jerry menambahkan, “tak ketinggalan, kami juga mengharapkan dukungan pemerintah daerah dan  seluruh pihak terkait untuk memastikan kelancaran distribusi guna menjaga ketersediaan bawang  merah di pasar rakyat dengan harga terjangkau. Sehingga, masyarakat merasa aman dan tenang  dalam menjalankan ibadah Puasa dan Lebaran.”

Seperti diketahui, Kabupaten Brebes merupakan sentra utama bawang merah nasional dengan  produksi pada Maret 2023 sekitar 15 ribu ton. Pada 2022, luas panen bawang merah di  Kabupaten Brebes seluas 32 ribu hektar atau setara produksi 384 ribu ton dengan produktivitas sebesar 11,8 ton per hektar.

Terkait dengan bawang, diakhir tahun 2022 kemarin Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto memahami adanya cuaca ekstrim dengan curah hujan yang relatif tinggi sedikit banyak akan berpengaruh terhadap volume panen dan pasokan.

Namun demikian, memang terkadang harga sangat dipengaruhi banyak faktor yang terkadang tidak juga semata karena pasokan dan belum ada standarisasi harga selayaknya produk pabrikan.

Meskipun  produksi April-Mei 2022 turun sebesar 11%  namun secara neraca kumulatif dari produksi bulan sebelumnya terkalkulasi masih mampu memenuhi kebutuhan nasional. Produksi nasional bawang merah tahun lalu bahkan mencapai 2 juta ton, dan tahun ini diperkirakan tidak akan terpaut jauh. Sejak 2017 hingga saat ini, Indonesia tercatat sudah tidak mengimpor bawang merah segar/konsumsi.

Peningkatan luas tanam di bulan April-Mei 2022 mengindikasikan bahwa produksi bulan Juni-Juli 2022 akan berangsur normal kembali.

Sebelumnya, Sekjen Asosiasi Bawang Merah Indonesia (ABMI), M Ikhwan Arif, adanya penurunan produksi di bulan April-Mei tidak terlalu mengkhawatirkan. "Luas tanam bulan April di Brebes saja lebih dari 3.300 hektar. Belum lagi di daerah lain seperti Bima, Probolinggo dan Solok. Pasokan untuk bulan Juni-Juli ini dipastikan akan berangsur normal kembali," kata Ikhwan. Pihaknya menyebut bahwa secara nasional, penurunan produksi bawang merah masih dalam kondisi terkendali.

Terkait pemberitaan yang menyebut 80% bawang merah gagal panen, Ikhwan meluruskan hal tersebut. "Bahwa ada serangan OPT itu benar karena kondisi cuaca ekstrim. Bulan Juni ini kita biasa dengan kondisi kering, namun saat ini dimana-mana curah hujan masih cukup tinggi. Tentu ini mendorong tumbuhnya hama penyakit tanaman. Soal persentasenya tentu pemerintah lebih lengkap datanya," terang Ikhwan.  "Sekaligus saya klarifikasi dan mohon maaf sekiranya ada persepsi yang salah dari pernyataan saya sebelumnya terkait penurunan produksi bawang merah," imbuhnya.

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong - KEMENKOPUKM TEMUI PEMDA KLUNGKUNG:

NERACA Klungkung - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk menindaklanjuti isu pembatasan jam operasional…

Permendag 7 Tahun 2024 Akhiri Polemik Barang Kiriman PMI

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.…

Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Tak Ada Pembatasan Jam Operasional Warung Kelontong - KEMENKOPUKM TEMUI PEMDA KLUNGKUNG:

NERACA Klungkung - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) menggelar pertemuan dengan Pemerintah Kabupaten Klungkung untuk menindaklanjuti isu pembatasan jam operasional…

Permendag 7 Tahun 2024 Akhiri Polemik Barang Kiriman PMI

NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) menerbitkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor.…

Tak Ada Kebijakan Batasi Jam Operasional Warung Rakyat

NERACA Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan bahwa tidak ada rencana, arahan, ataupun kebijakan Kementerian Koperasi dan…