NERACA
Jakarta -Mempertimbangkan kondisi pasar yang dinilai kurang kondusif, menjadi alasan Lion Parcel yang merupakan anak usaha Lion Air Group di sektor logistic mengkaji ulang rencana melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) pada 2023. “Perusahaan tengah mengkaji ulang rencana IPO mengingat kondisi pasar yang dinilai kurang kondusif dari rencana target IPO tahun ini,”kata Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto di Jakarta, kemarin.
Disampaikannya, salah satu faktor yang membuat Lion Parcel mengkaji ulang rencana IPO adalah pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) yang cenderung fluktuatif pada awal 2023. Dia mengatakan, kinerja perusahaan akan terimbas negatif jika melakukan penawaran umum perdana saham saat pasar tengah lesu. “Kami mau masuk saat IHSG sedang tumbuh tinggi-tingginya, sehingga kinerja kami juga akan terbantu dari sisi market,” katanya.
Selain itu, Lion Parcel juga masih mempertimbangkan sentimen – sentimen yang beredar, seperti dampak tahun politik terhadap pasar. Meski demikian, Kenny juga tidak menutup kemungkinan Lion Parcel dapat melakukan IPO pada tahun ini. Dia mengatakan, Lion Parcel juga telah berdiskusi dengan sejumlah lembaga terkait rencana Lion Parcel melantai di Bursa Efek Indonesia. “Kami belum bisa bilang belum jadi [IPO pada 2023]. Yang pasti kami mau segera IPO, tetapi saat ini kami masih wait and see,”jelasnya.
Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) Lion Parcel, Farian Kirana mengatakan, rencana IPO perseroan pada 2023 tak lepas dari momentum pertumbuhan industri logistik yang justru terdorong pandemi Covid-19. Sementara itu, rencana IPO Lion Air yang belum ada kabar kelanjutannya, kemungkinan disebabkan dampak pandemi yang dalam pada industri penerbangan.
Kata Farian, jika bukan karena Covid-19, rencana IPO perusahaan induknya itu kemungkinan dapat dilanjutkan. "Secara animo masyarakat mengenai logistik, mereka lebih aware. Itulah yang membuat Lion Parcel timingnya lebih pas [menggelar IPO] pada masa Covid-19,"ungkapnya.
Sebagai informasi, sepekan kemarin PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kedatangan 6 perusahaan tercatat baru. Sementara BEI tahun ini menargetkan 57 perusahaan untuk melakukan IPO. Direktur Utama Lotus Andalan Sekuritas, Wientoro Prasetyo pernah bilang, outlook IPO pada tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu. Pasalnya, ketidakpastian selama tahun 2022 telah berkurang di 2023. Disampaikannya, dengan tahun 2024 yang merupakan tahun politik, penawaran umum pada semester II/2023 menurutnya masih akan baik."Yang penting jangan sampai tidak pasti saja dari sisi politiknya. Kalau dari sisi bisnis sih oke-oke saja," tuturnya.
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) resmi menjadi sponsor bagi tiga klub sepakbola Liga 1 Nasional dalam rangka meningkatkan…
Dukung program pemerintah terkait ketahanan pangan dan pemenuhan gizi masyarakat, PT PP Presisi Tbk (PPRE) melaksanakan kegiatan sosial melalui program…
Genjot pertumbuhan penjualan, Savyavasa yang merupakan hunian mewah hasil kolaborasi Swire Properties dan JSI Group yang dikembangkan oleh PT Jantra…