Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus memperkuat ekosistem ekonomi digital di Indonesia. Untuk itu, Kemendag menginisiasi kerja sama dengan Google Indonesia, diantaranya untuk mendorong peningkatan kinerja perdagangan digital, khususnya niaga elektronik (e-commerce) dan penguatan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
NERACA
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan, Kemendag, Kasan mengungkapkan, “dalam upaya mendorong kinerja perdagangan digital, khususnya e-commerce, tentunya membutuhkan kerja sama dan kolaborasi konkret dengan para pemangku kepentingan seperti Google Indonesia."
kata Kasan.Kasan menyampaikan, pemerintah khususnya Kementerian Perdagangan perlu bekerja sama dengan Google sebagai perusahaan teknologi informasi berskala internasional dalam mengembangkan ekosistem perdagangan digital Indonesia. Google memiliki sejumlah riset seputar ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Ini dapat menjadi salah satu sumber informasi penting bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan. Kerja sama pemanfaatan alat analisis, data dan laporan Google, serta pelatihanmenjadi fokus Kementerian Perdagangan pada 2023,”ujar Kasan.
Kasan pun menerangkan, kerja sama peningkatan kapasitas SDM dan pemanfaatan teknologi serta alat analisis Google diharapkan dapat mendukung Kemendag khususnya dalam menghasilkan rumusan kebijakan yang sesuai dengan tren dan perkembangan perdagangan digital.
"Saya memberikan apresiasi kepada Google Indonesia atas kesempatan ini dan berharap informasi yang diperoleh peserta dapat diimplementasikan di Kementerian Perdagangan untuk mendorong kontribusi perdagangan digital dan memberikan manfaat bagi pelaku usaha, khususnya UMKM," imbuh Kasan.
Sementara itu, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia, Putri Alam menyambut baik inisiatif kerja sama Kemendag dengan Google Indonesia. Program Google Indonesia terkait perdagangan antara lain mendukung pengembangan bisnis lokal dan UMKM, serta mendukung riset di bidangekonomi digital. Harapannya melalui berbagai program, Google Indonesia dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah dan dunia usaha agar bisa meningkatkan daya saing usaha di Indonesia.
Lebih lanjut, terkait dengan ekonomi digital, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga pun pernah mengungkapkan, “generasi muda ASEAN adalah bagian penting dari transformasi digital. Oleh karena itu, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa, sejatinya menjadi pendorong percepatan transformasi digital di kawasan ASEAN.”
Lnih lanjut, menurut Jerry generasi muda ASEAN harus berani mengambil peran dalam memimpin perubahan demi kemajuan ekonomi ASEAN, khususnya dalam percepatan transformasi digital. Negara-negara Anggota ASEAN harus mengadopsi kemajuan teknologi dan dunia digital yang pesat, agar tidak ketinggalan dengan yang lain.
Seperti diketahui bahwa ekonomi digital Indonesia pada 2021 mencapai Rp980 triliun (5,7 persen dari produk domestik bruto). Lalu pada 2030, produk doetik bruto (PDB) Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 24 ribu triliun, sementara ekonomi digital Indonesia diproyeksikan menyumbang 18 persen dari produk domestik bruto (PDB) atau sekitar Rp4.531 triliun.
Selain itu, pada tahun 2030, outlook ekonomi digital Asia Tenggara akan menunjukan perkembangan yang signifikan. Kemudian gross merchandise value (GMV) ekonomi digital Indonesia diproyeksikan akan meningkat lima kali lipat dan akan menjadi dua kali lipat nilai GMV di Asia Tenggara.
Sedangkan, sebagai implementasi transformasi digital di bidang perdagangan dalam negeri, Kemendaag telah menargetkan digitalisasi 1.000 pasar rakyat dan 1.000.000 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Saat ini, sudah terdapat 2.047 pasar rakyat menggunakan situs web pasar melalui Sistem Informasi Sarana Perdagangan (SISP), 10 pasar rakyat on-boarding pemasaran secara digital, dan 51 pasar rakyat telah melakukan transaksi nontunai melalui QRIS.
“Untuk UMKM dan pedagang tradisional, 326 tradisional pasar di 42 kecamatan dengan 106.702 pedagang lokal telah menerapkan e-retribusi dan 9,7 juta pedagang UMKM telah melakukan transaksi non tunai melalui QRIS. Jumlah ini akan terus meningkat seiring berkembangnya program,” imbuh Jerry.
Jerry pun memaparkan, pertumbuhan ekonomi digital Indonesia juga berdampak pada perdagangan aset digital. Nilai transaksi aset kripto pada 2021 tercatat sebesar Rp859,4 triliun atau tumbuh lebih dari 1.200 persen pada 2020. Sedangkan, total nilai transaksi pada Januari—Agustus 2022 tercatat sebesar Rp249,3 triliun.
Di sisi lain, jumlah pelanggan aset kripto terdaftar di Indonesia sampai dengan Agustus 2022 tercatat sebesar 16,1 juta pelanggan dengan rata-rata kenaikan jumlah pelanggan terdaftar sebesar 725 ribu pelanggan per bulan.
Sehingga dengan seluruh perkembangan tersebut, kemendag mendorong generasi muda untuk memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada untuk turut berpartisipasi memajukan sektor ekonomi digital nasional. Kemendag akan terus mendorong serta mendukung terwujudnya ekosistem ekonomi digital yang solid.
Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…
Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…
Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…
Triwulan I-2025, Volume Penyaluran Gas PGN Sebesar 861 BBTUD Jakarta – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Subholding Gas Pertamina,…
Mei 2025, Harga Referensi CPO Sebesar USD924,46/MT Jakarta – Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) untuk…
Optimis Ekspor Tuna Semakin Meningkat Maluku Utara – Tingginya permintaan ekspor ikan laut seperti tuna maka pemerintah membangun sentra-sentra perikanan…