Tahun ini, emiten properti PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 2,4 triliun. Dimana sekitar Rp1,5 triliun untuk ekspansi lahan, “Lahan yang akan diakuisisi perseroan yakni di Batam, Jawa Tengah dan Bali,”kata Direktur PWON, Ivy Wong seperti dikutip bisnis di Jakarta, kemarin.

Adapun PWON sudah mendapatkan harga tetap dan mulai mencicil untuk lahan di Batam. Selain itu, lanjutnya, perseroan masih memiliki lahan yang dalam negosiasi di luar Batam ada Jawa Tengah lalu juga ada di Bali. Lewat akuisisi lahan ini, PWON akan masuk proyek baru seperti melakukan ekspansi di Surabaya dengan untuk menambahkan kondominium dan menambah luas mal.

Kemudian PWON berencana untuk membangun proyek mixed use seperti pusat perbelanjaan, hotel, dan perumahan untuk ekspansi di Batam, Jawa Tengah, dan Bali. Sementara itu, sisa anggaran capex akan digunakan untuk operasional dan juga proses konstruksi. Ivy mengatakan, kebutuhan belanja baru akan terlihat ditengah proses konstruksi. “Biasanya ditengah konstruksi mulai harus belanja equipment belanja apa ya baru expend keliatan,” ujarnya.

Mengenai pendanaan capex, Ivy menyebut Rp1,5 triliun sudah disiapkan dari kas internal. Sementara sisanya kemungkinan akan ada opsi pinjaman untuk biaya konstruksi. Jumlah capex yang disiapkan oleh PWON menurun dari Rp2,8 triliun untuk 2022 menjadi Rp2,4 triliun untuk 2023. Sepanjang 2022, PWON sudah merealisasikan Rp967 miliar dari Rp2,8 triliun yang dianggarkan. Dana tersebut digunakan untuk pembangunan Pakuwon City Mall Bekasi serta renovasi di Yogyakarta dan Solo. PWON juga menargetkan prapenjualan atau marketing sales Rp1,6 triliun untuk 2023. Adapun segmen yang akan didorong oleh PWON adalah apartemen dan juga perumahan. Pada 2022, PWON menargetkan marketing sales sebesar Rp1,8 triliun. Dengan demikian target marketing sales PWON untuk 2023 turun 11,11%.