Produsen Minol Cap Tikus Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia

 

Produsen Minol Cap Tikus Resmi Melantai di Bursa Efek Indonesia
NERACA
Jakarta -PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk yang merupakan produsen minuman beralkohol (minol) Cap Tikus dan Daebak Soju secara resmi melantai di bursa saham Indonesia dengan kode emiten BEER. Secara resmi, Intial Public Offering (IPO) dibuka langsung oleh Mentero Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) I Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (6/1).
BEER menjadi perusahaan pertama yang melantai di Bursa Efek pada tahun 2023. “Kami berharap dengan IPO ini, BEER dapat turut menunjang industri pariwisata Indonesia dan dapat menambahkan nilai ekspor non migas 
Indonesia,” ungkap Audy Lieke, Direktur Utama PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk.
BEER menawarkan 8 juta lembar saham, atau 20% dari saham perusahan, dengan nilai perdana masing-masing saham sebesar Rp 220,-. Total dana yang berhasil dihimpun oleh BEER ialah Rp 176 miliar. Penawaran BEER 
dalam e-pooling berhasil mendapatkan minat pasar yang baik, hingga oversubscribed sebanyak 20x.
Pembeli saham perdana PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk berasal dari berbagai kalangan. Pembeli ialah institusi dan retail dari 15 negara, termasuk negara-negara Eropa, China, India dan Singapura dan termasuk ratusan petani-petani Cap Tikus dari Provinsi Sulawesi Utara.
BEER merupakan perusahan pertama dari provinsi Sulawesi Utara yang melakukan Initial Public Offering (IPO). BEER juga merupakan penyumbang terbesar Pendapatan Negara yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Dalam 
melakukan kegiatannya, BEER membina 30,000 petani Cap Tikus di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara di Provinsi Sulawesi Utara. 
Mengutip prospektusnya, BEER mempunyai 5 competitive advantage. Pertama, Perusahan mempunya izin untuk memproduksi minuman beralkohol Full Spectrum. Perusahan dapat memproduksi minuman beralkohol Golongan 
A (0-5% alkohol), Golongan B (5.01-20% alkohol), Golongan C (20.01-55% alkohol). Dengan demikian BEER dapat memproduksi semua range minuman beralkohol, mulai dari Bir, Anggur, Anggur Merah (Amer), Soju, Sake, Whisky, Vodka, Rhum, bahkan Gin.
Kedua, Perusahan masih dapat meningkatkan produksi sebesar 89x dari kapasitas yang ada. Berdasarkan kapasitas tercatat dalam izin produksi BEER, perusahan dapat memproduksi hingga 90 juta liter per tahun. Ini berarti perusahan dapat meningkatkan produksi perusahan sebanyak 89x dari produksi saat ini.
Ketiga, Izin memproduksi alkohol sebagai produsen / industri melekat langsung kepada BEER, bukan kepada anak perusahan. 
Keempat, BEER berhasil menciptakan produk rendah alkohol yang terbuat dari buah-buahan dan teh. Produk ini menggunakan bahan-bahan dari Indonesia dan dapat dijadikan produk ekspor maupun dalam negeri. Produk ini diberi nama Daebak Spark dan akan diluncurkan ke pasar beberapa waktu setelah IPO BEER.
Kelima, BEER menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 30,000 petani dan UMKM. Dalam IPO BEER, bertindak sebagai Penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas. Konsultan Hukum adalah Achmad Yusuf dan Rekan. Kantor Akuntan Publik adalah Teramihardja Pradono Chandra dan Rekan. Notaris adalah Christina Dwi Utami, SH, MKn.
BEER berharap kehadirannya dalam IPO dapat turut membantu memajukan perekonomian dan pariwisata Indonesia.

 

 


NERACA


Jakarta -PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk yang merupakan produsen minuman beralkohol (minol) Cap Tikus dan Daebak Soju secara resmi melantai di bursa saham Indonesia dengan kode emiten BEER. Secara resmi, Intial Public Offering (IPO) dibuka langsung oleh Mentero Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) I Nyoman Yetna di Jakarta, Jumat (6/1).

BEER menjadi perusahaan pertama yang melantai di Bursa Efek pada tahun 2023. “Kami berharap dengan IPO ini, BEER dapat turut menunjang industri pariwisata Indonesia dan dapat menambahkan nilai ekspor non migas Indonesia,” ungkap Audy Lieke, Direktur Utama PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk.

BEER menawarkan 8 juta lembar saham, atau 20% dari saham perusahan, dengan nilai perdana masing-masing saham sebesar Rp 220,-. Total dana yang berhasil dihimpun oleh BEER ialah Rp 176 miliar. Penawaran BEER dalam e-pooling berhasil mendapatkan minat pasar yang baik, hingga oversubscribed sebanyak 20x.

Pembeli saham perdana PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk berasal dari berbagai kalangan. Pembeli ialah institusi dan retail dari 15 negara, termasuk negara-negara Eropa, China, India dan Singapura dan termasuk ratusan petani-petani Cap Tikus dari Provinsi Sulawesi Utara.

BEER merupakan perusahan pertama dari provinsi Sulawesi Utara yang melakukan Initial Public Offering (IPO). BEER juga merupakan penyumbang terbesar Pendapatan Negara yang berasal dari Provinsi Sulawesi Utara. Dalam 

melakukan kegiatannya, BEER membina 30,000 petani Cap Tikus di Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Minahasa, dan Kabupaten Minahasa Utara di Provinsi Sulawesi Utara. 

Mengutip prospektusnya, BEER mempunyai 5 competitive advantage. Pertama, Perusahan mempunya izin untuk memproduksi minuman beralkohol Full Spectrum. Perusahan dapat memproduksi minuman beralkohol Golongan A (0-5% alkohol), Golongan B (5.01-20% alkohol), Golongan C (20.01-55% alkohol). Dengan demikian BEER dapat memproduksi semua range minuman beralkohol, mulai dari Bir, Anggur, Anggur Merah (Amer), Soju, Sake, Whisky, Vodka, Rhum, bahkan Gin.

Kedua, Perusahan masih dapat meningkatkan produksi sebesar 89x dari kapasitas yang ada. Berdasarkan kapasitas tercatat dalam izin produksi BEER, perusahan dapat memproduksi hingga 90 juta liter per tahun. Ini berarti perusahan dapat meningkatkan produksi perusahan sebanyak 89x dari produksi saat ini.

Ketiga, Izin memproduksi alkohol sebagai produsen / industri melekat langsung kepada BEER, bukan kepada anak perusahan. 

Keempat, BEER berhasil menciptakan produk rendah alkohol yang terbuat dari buah-buahan dan teh. Produk ini menggunakan bahan-bahan dari Indonesia dan dapat dijadikan produk ekspor maupun dalam negeri. Produk ini diberi nama Daebak Spark dan akan diluncurkan ke pasar beberapa waktu setelah IPO BEER.

Kelima, BEER menciptakan lapangan pekerjaan dan meningkatkan kesejahteraan lebih dari 30,000 petani dan UMKM. Dalam IPO BEER, bertindak sebagai Penjamin pelaksana emisi efek adalah UOB Kay Hian Sekuritas. Konsultan Hukum adalah Achmad Yusuf dan Rekan. Kantor Akuntan Publik adalah Teramihardja Pradono Chandra dan Rekan. Notaris adalah Christina Dwi Utami, SH, MKn.

BEER berharap kehadirannya dalam IPO dapat turut membantu memajukan perekonomian dan pariwisata Indonesia.

BERITA TERKAIT

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Komitmen Inovasi Berkelanjutan dan Kembangkan Talenta Lokal - Eksistensi 50 Tahun Tokio Marine Indonesia

Rayakan hari jadinya ke-50, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) dalam menjalankan bisnisnya tidak hanya mencari keuntungan semata tetapi komitmen…

Cetak Kinerja Solid - Mitra Pinasthika Bagikan Dividen Rp525,6 Miliar

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menyetujui pembagian dividen final untuk tahun buku 2024…

Fokus Pada Tiga Pilar Utama - MUTU Bidik Pertumbuhan Bisnis 8% diatas Industri TIC

Sukses mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, menjadi optimisme PT Mutuagung Lestari Tbk (MUTU International) untuk mematok pertumbuhan bisnis lebih…

Berita Terpopuler