Akses Data Kegiatan Hulu Migas Dipermudah

NERACA

Tangerang – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah melakukan reformasi pengadministrasian dan pengelolaan data kegiatan hulu minyak dan gas bumi (migas) sejak 2019 melalui aplikasi Migas Data Repository (MDR). Pada tahun 2022 ini, Kementerian ESDM kembali memperbarui modul pada aplikasi MDR sebagai tindak lanjut dari implementasi Peraturan Menteri ESDM Nomor 7 Tahun 2019 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Data Minyak dan Gas Bumi (migas).

Kepala Pusat Data dan Teknologi Informasi (Pusdatin) Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi mengatakan bahwa kegiatan hulu migas saat ini memiliki tantangan yang sangat besar. Di masa energi transisi, di mana Indonesia masih memiliki cekungan yang belum tereksplorasi, data menjadi kunci untuk bisa mencari dan meyakinkan potensi migas yang ada di Indonesia.

"Reformasi yang telah kita lakukan di 2019, kita selalu melakukan improvement melalui diskusi dengan berbagai stakeholder, bagaimana kita semua bisa dapat menggunakan aset dari data yang telah dikumpulkan mulai dari awal kegiatan hulu migas. Dari data yang diakuisisi oleh para pelaku usaha, data yang dikembalikan oleh KKKS, kemudian kita lakukan perbaikan agar akses terhadap data tersebut terus dapat digunakan secara lebih luas," ujar Agus di Tangerang.

Lebih lanjut, Agus juga menjelaskan, “bahwa pada aplikasi MDR telah dilakukan beberapa penambahan fitur baru yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan pengguna data sehingga MDR lebih user friendly dan membuka peluang kerja sama pengelolaan dan pemanfaatan data hulu migas secara interoperability system to system.”

Adapun untuk menerapkan pengelolaan data migas sesuai dengan Permen ESDM Nomor 7 Tahun 2019, Agus menekankan bagaimana agar para stakeholder data migas dapat meningkatkan kepatuhan dalam pengisian format standar pengadministrasian data hulu migas, persyaratan penyimpanan data hulu migas, serta persyaratan format dan media simpan data hulu migas.

"Kami mengundang KKKS dan para pengolah data untuk kita bersama-sama melakukan digitalisasi dan remastering data yang lama, untuk dapat diangkat dalam format digital, sehingga dapat melengkapi data di wilayah target yang akan dievaluasi lebih dalam. Sistem kita juga sudah menggunakan teknologi cloud, sehingga dapat diakses dari mana saja," ujar Agus.

Sementara itu, Anggota Komite Dewan Komisaris PT Pertamina (Persero) Budi Ibrahim menyampaikan pengelolaan data yang berkelanjutan menggunakan standar terbuka. Budi mengungkapkan bahwa saat ini tantangan dalam pengelolaan data migas meliputi data retention requirement, data volume, complexity, technology barrier dan fast changing technology, finansial, lack of standard, lack of integration, perkembangan peraturan perundangan, serta keamanan informasi dan kedaulatan data.

"Solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut yaitu penggunaan standar terbuka, arsitektur atau teknologi terbuka, dan open source software. Aplikasi MDR-E muncul sebagai solusi atas permasalahan dalam pengelolaan data migas," jelas Budi.

Lebih lanjut, Kementerian ESDM berupaya untuk meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) untuk mencapai target 1 juta barel minyak perhari (Barrel Oil Per Day/BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik perhari (Billion Standard Cubic Feet per Day/BSCFD), dengan berbagai strategi.

"Strategi untuk mencapai target-target tersebut antara lain optimalisasi produksi eksisting, transformasi sumber daya untuk produksi, akselerasi Chemical Enhanced Oil Recovery (EOR) dan eksplorasi yang masif untuk penemuan besar, serta pengembangan minyak dan gas bumi non-konvensional," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.

Arifin juga menegaskan bahwa potensi investasi di hulu migas masih terbuka lebar. "Kami memiliki 70 potensi cekungan yang belum dieksplorasi untuk ditawarkan kepada para investor. Kami juga akan mengakselerasi eksplorasi di 5 Wilayah Kerja (WK) di Indonesia Timur, yakni Buton, Timor, Seram, Aru-Arafura, dan West Papua Onshore," imbuh Arifin.

Saat ini, Arifin memaparkan terdapat 4 proyek migas yang menjanjikan, yaitu Indonesian Deepwater Development (IDD) Gendalo dan Gehem, Jambaran Tiung Biru, Lapangan Abadi, dan Tangguh Train-3, yang diperkirakan akan meningkatkan produksi minyak dan gas bumi mencapai 65.000 BOPD dan 3.484 MMSCFD, dengan total investasi lebih dari US$37 miliar.

Sehingga untuk meningkatkan produksi migas, Kementerian ESDM akan mengumumkan Lelang WK Migas Tahap 2 di tahun 2022 ini, terdiri dari 5 WK untuk penawaran langsung, 1 WK penawaran langsung Blok Paus, 1 WK untuk lelang reguler, dan 1 WK penawaran langsung untuk West Kampar.

"Selanjutnya, untuk menarik investasi hulu di Indonesia, Pemerintah telah melakukan berbagai terobosan kebijakan, melalui fleksibilitas kontrak yaitu PSC Cost Recovery atau PSC Gross Split, peningkatan syarat dan ketentuan pada tahap lelang, insentif fiskal dan non-fiskal, perizinan online, dan penyesuaian regulasi untuk non-konvensional," pungkas Arifin.

 

BERITA TERKAIT

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Infrastruktur Pertanian Jadi Fondasi Terwujudnya Swasembada Pangan

NERACA Jakarta – Pemerintah terus menggencarkan pembangunan infrastruktur pertanian sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas dan mencapai swasembada pangan nasional.…

Produksi Migas Terus Didorong

NERACA Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa target lifting minyak dan gas bumi…

Pertemuan Menperin RI dan Wapres Brasil Perkuat Kerja Sama Sektor Industri

NERACA Brasil – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong penguatan kerja sama industri dengan negara mitra strategis, termasuk Brasil. Indonesia dan…