NERACA
Jakarta- Sebagai bentuk apresiasi kepada investor, PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) akan membagikan dividen interim untuk periode tahun buku 2022 senilai total Rp 421,1 miliar atau Rp 28 per saham. Pembagian dividen interim sesuai dengan keputusan direksi yang telah disetujui dewan komisaris pada 2 Desember 2022. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham bahwa rapat direksi perseroan yang diadakan tanggal 2 Desember 2022 telah memutuskan untuk membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 28 per saham. Data Keuangan per 30 September 2022 yang mendasari pembagian dividen adalah laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk Rp 1,3 triliun, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 7,72 triliun, dan total ekuitas Rp 8,59 triliun.
Di kuartal tiga 2022, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp1,3 triliun pada kuartal III-2022, atau naik 64,5% secara year on year (yoy) dari sebesar Rp796 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Adapun penyaluran pembiayaan baru (booking) perseroan tercatat sebesar Rp13,7 triliun atau naik 48,3% yoy, dan nilai pendapatan sebesar Rp3,8 triliun atau naik 29,6% yoy.
Kata Direktur Keuangan BFI Finance, Sudjono, sektor riil yang kembali aktif bergerak serta pemerintah yang mampu menjaga kestabilan politik dan ekonomi membuat atmosfer konsumsi masyarakat masih tumbuh. “Hal ini mendorong pertumbuhan kinerja yang signifikan dibandingkan kondisi tahun lalu. Namun, kami akan tetap menjalankan kelolaan manajemen risiko dengan kehati-hatian dan menjaga kualitas aset,” ujarnya.
Lebih lanjut, perseroan melaporkan nilai aset tertinggi yang pernah diraih, yakni sebesar Rp20 triliun, atau tumbuh sebesar 36,6% yoy, dimana nilai ini melampaui aset tertinggi di masa sebelum pandemi yang sebesar Rp19,1 triliun pada 31 Desember 2018. Lalu, Non-Performing Finance (NPF) berada di rasio bruto 1,09% atau lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang sebesar 2,60% berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per 31 Agustus 2022 .
Kemudian, NPF coverage tercatat 4,2 kali atau lebih besar dibandingkan rata-rata industri yang sebesar 2,2 kali berdasarkan data OJK per 31 Agustus 2022. Selanjutnya, dari total piutang yang dikelola sebesar Rp18,4 triliun, portofolio pembiayaan masih didominasi pembiayaan kendaraan roda empat sebesar 68,2% atau Rp12,5 triliun, pembiayaan alat berat dan mesin sebesar 12,7%. Selain itu, pembiayaan kendaraan roda dua sebesar 11,3% pembiayaan bersertifikat rumah dan ruko sebesar 2,8%, serta pembiayaan syariah dan lainnya sebesar 5,0%.
Tercatat, restrukturisasi konsumen melandai dengan nilai restrukturisasi tersisa sebesar 2,9% dari nilai total piutang pembiayaan, dengan sebanyak 77,1% dari sisa restrukturisasi itu dilaporkan telah kembali ke pembayaran normal.
Neraca, Kinerja keuangan PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk (SHID) Tahun 2024 moncer.. Hal ini ditandai dengan pendapatan Perseroan yang…
Kiri ke kanan. Panitia pelaksana Dragrace Hogers Indonesia Hendro bersama Wakil Direktur Hogers Indonesia Ristiawan, Direktur Hogers Indonesia Yudi Djadja,…
Keterangan Foto : Bank Mandiri Taspen dan IFG Life Jalin Kerja Sama Asuransi Jiwa Kredit. Ki-ka: Direktur Bisnis Korporasi PT…
Neraca, Kinerja keuangan PT Hotel Sahid Jaya International, Tbk (SHID) Tahun 2024 moncer.. Hal ini ditandai dengan pendapatan Perseroan yang…
Kiri ke kanan. Panitia pelaksana Dragrace Hogers Indonesia Hendro bersama Wakil Direktur Hogers Indonesia Ristiawan, Direktur Hogers Indonesia Yudi Djadja,…
Keterangan Foto : Bank Mandiri Taspen dan IFG Life Jalin Kerja Sama Asuransi Jiwa Kredit. Ki-ka: Direktur Bisnis Korporasi PT…