Menkumham RI - Indonesia Harus Siap Hadapi Perang Inovasi

Yasonna Hamonangan Laoly

Menkumham RI

Indonesia Harus Siap Hadapi Perang Inovasi

Jakarta - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly mengatakan masyarakat Indonesia harus siap menghadapi perang inovasi dan kreasi di tengah kemajuan zaman yang ditandai dengan era 4.0.

"Mau tidak mau, suka atau tidak, bahwa perang kreasi dan inovasi menjadi sangat penting," kata Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly pada kegiatan roving seminar di Jakarta, dikutip Antara, kemarin.

Dengan kata lain, sambung Yasonna, masyarakat tidak lagi bisa terus menerus mengandalkan atau bergantung pada sumber daya alam yang ada. Harus ada kreativitas dan inovasi yang dilahirkan. Tujuannya, percepatan teknologi, revolusi digital, dan industri bisa memacu pertumbuhan ekonomi suatu negara.

Pada kesempatan itu, ia mengatakan kekayaan intelektual merupakan hak eksklusif yang timbul dari hasil olah pikir dan menghasilkan suatu produk, dan berguna bagi manusia. Baik itu itu berupa seni, benda dan lain sebagainya.

Yasonna mengingatkan beragam kekayaan intelektual yang dimiliki Indonesia harus bisa dikaitkan dengan kemajuan teknologi. Sebab, di era 4.0 dan 5.0 hal itu akan bersinggungan langsung dengan teknologi.

"Tidak hanya itu, sistem perlindungannya juga menjadi penting dan harus sejalan dengan sistem perdagangan global tanpa batas waktu," ujar dia.

Kemudian Yasonna mengatakan masyarakat, termasuk pelaku usaha di Tanah Air harus siap menghadapi revolusi industri 5.0 di masa mendatang.

"Sebentar lagi kita industri 5.0. Bagaimana kecepatan inovasi memengaruhi peradaban dunia," katanya.

Menkumham mengatakan dalam buku yang ditulis oleh Yuval Noah Harari tentang peradaban yang pada intinya mengatakan soal kemampuan kognitif manusia sekitar 70 ribu tahun lalu.
​​​
Yuval Harari dalam bukunya mengatakan pada saat itu diperlukan waktu 60 ribu tahun berikutnya atau 10 ribu tahun yang lalu agar manusia bisa masuk ke revolusi pertanian. Di tahap itu, manusia baru mulai bercocok tanam, beternak sapi, dan lain sebagainya."Barulah 500 tahun berikutnya kita menemukan revolusi ilmiah," ujarnya.

Ia mengatakan dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa perkembangan zaman yang diiringi kemajuan teknologi sudah semakin cepat. Sebagai contoh gabungan antara teknologi dengan internet yang saat ini menjadi suatu kebutuhan pokok oleh manusia, yaitu telepon genggam. Ant

 

 

BERITA TERKAIT

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…

BERITA LAINNYA DI

Menlu - RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah

Retno Marsudi Menlu RI Tidak Ingin Melihat Eskalasi Konflik di Timur Tengah Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi kembali…

Menpan RB - Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal

Abdullah Azwar Anas Menpan RB Halalbihalal Jembatani Kebijakan Pemerintah-Kearifan Lokal Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB)…

Wakil Ketua MPR RI - Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran

Lestari Moerdijat Wakil Ketua MPR RI Daerah Harus Mampu Manfaatkan Momentum Mudik Lebaran Jakarta - Wakil Ketua MPR RI Lestari…