SDM Sektor Industri Wajib Kuasai Teknologi Digital - Era 4.0

NERACA

Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bertekad untuk terus meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) sektor industri agar mampu menguasai teknologi digital seiring perkembangan era industri 4.0. Upaya ini merupakan salah satu pilar dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Terlebih lagi, terdapat 1,7 juta pemuda Indonesia yang menjadi angkatan kerja baru setiap tahunnya di Indonesia yang harus menghadapi persaingan global yang ketat di era industri 4.0 ini. Oleh karena itu, kami berupaya mewujudkan kesiapan SDM industri melalui program Technical and Vocational Education and Training (TVET) 4.0,” kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin, Arus Gunawan di Jakarta.

Sehingga salam mengantisipasi perkembangan zaman dan dalam memasok kebutuhan SDM industri, Kemenperin mengajak unit pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menciptakan profesionalitas dan kemandirian dalam mengelola lembaga pendidikan.

Lalu untuk menyosialisasikan program TVET 4.0 tersebut, BPSDMI Kemenperin telah menggelar webinar TVET 4.0 beberapa waktu lalu. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara Industrial Vocational Week (IVW) 2022.

“TVET 4.0 adalah pendidikan dan pelatihan vokasi yang memberikan pengetahuan dan keterampilan untuk pekerjaan di bidang industri 4.0. Kemenperin telah menyusun instrumen asesmen untuk mengukur tingkat kesiapan institusi pendidikan vokasi dalam menyiapkan lulusan atau calon tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan industri 4.0 yang selanjutnya disebut TVET 4.0,” jelas Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri, Restu Yuni Widayati.

Asesmen TVET 4.0 selanjutnya ditetapkan melalui Peraturan Kepala BPSDMI Nomor 187 Tahun 2022 tentang Asesmen TVET 4.0 Pendidikan Tinggi di lingkungan BPSDMI Kemenperin. “Asesmen TVET 4.0 merupakan asesmen untuk mengukur kesiapan unit Pendidikan Tinggi menyiapkan lulusan dengan kompetensi 4.0. Asesmen TVET 4.0 dipergunakan secara berkesinambungan dan memberikan manfaat sesuai dengan tujuan asesmen,” ungkap Restu.

Tujuan dan manfaat dari asesmen TVET 4.0 ini antara lain sebagai pedoman bagi pendidikan tinggi untuk mengembangkan strateginya berdasarkan hasil asesmen. “Sehingga, pendidikan tinggi dapat menetapkan prioritas pengembangan dengan tepat. Selain itu Asesmen TVET 4.0 juga bisa digunakan sebagai alat untuk mengukur capaian Pendidikan Tinggi menuju TVET 4.0,” tutur Restu.

Lebih lanjut, hasil asesmen dapat menjadi referensi bagi industri untuk memilih mitranya dalam mengembangkan keterampilan di bidang industri 4.0 sesuai kebutuhan. “Dengan memahami status atau kemajuan TVET, industri dapat mengembangkan strategi kemitraannya dan mengembangkan keterampilan 4.0 secara bersama,” imbuh Restu.

Menurut Restu, kegiatan sosialisasi asesmen TVET 4.0 juga memberikan manfaat bagi lembaga pendidikan vokasi lain untuk dapat memberikan dasar pengetahuan terkait asesmen TVET 4.0. Sehingga dapat meningkatkan kesiapan pada unit pendidikan tinggi dalam mencetak SDM industri unggul dan berkualitas yang mampu untuk beradaptasi dengan transformasi industri 4.0.

“Adanya kegiatan sosilaisasi ini, diharapkan asesmen TVET 4.0 yang telah dilaksanakan pada 12 unit pendidikan tinggi dapat dijadikan role model pada pendidikan vokasi untuk mencetak SDM dengan kualitas yang siap kerja pada era industri 4.0,” papar Restu.

Selain itu, manfaat dari asesmen TVET juga untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan tinggi serta agar menjadi motivasi unit pendidikan meningkatkan kinerjanya dalam mendukung industri 4.0, kegiatan asesmen TVET 4.0 perlu dijaga keberlanjutannya.

“Keterampilan teknologi 4.0 di dunia kerja sangatlah penting. Walaupun masih ada tantangan untuk memenuhi kebutuhan industri 4.0, implementasi industri 4.0 melalui pendidikan diharapkan dapat menjembatani kebutuhan tersebut,” kata Head of Human Resources and Education Dept of Asperindo, Yekti P Suradji.

Percepatan transformasi teknologi digital pada sektor industri manufaktur salah satunya dipengaruhi oleh penerapan industri 4.0. Tujuannya untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan nilai tambah pada struktur industri.

Sehingga dalam hal ini Kemenperin komit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan memperkuat sektor industri di Indonesia. Salah satu langkah strategisnya adalah menyediakan SDM atau tenaga kerja industri yang adaptif terhadap perkembangan teknologi terkini.

 

BERITA TERKAIT

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

BERITA LAINNYA DI Industri

PIS Siap Jadi Agregator Transportasi dan Logistik CCS

NERACA Jerman – PT Pertamina International Shipping (PIS) memaparkan sejumlah strategi dan kesiapan perusahaan untuk dekarbonisasi di Indonesia, salah satunya…

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…