Laba dan Penjualan Sido Muncul Masih Negatif

NERACA

Jakarta – Performance kinerja keuangan PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) masih  terkoreksi di kuartal tiga. Dimana perseroan mencatatkan penurunan kinerja penjualan sebesar 6% dan laba bersih turun sebesar 17% pada periode 9 bulan 2022. Hal itu terutama disebabkan oleh normalisasi permintaan produk-produk kesehatan konsumen dari basis yang tinggi pada kuartal ke-III tahun 2021 karena adanya penyebaran varian Delta.

Direktur SIDO, Leonard dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengatakan, perseroan membukukan penjualan Rp 2,61 triliun. Sedangkan di periode sama tahun lalu, raihannya mencapai Rp 2,77 triliun. Sedangkan laba bersih Sido Muncul sebesar Rp 720,44 miliar sepanjang 9 bulan 2022. Turun dari Januari-September 2021 di Rp 865,49 miliar.

Namun, Sido Muncul mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 37% dan kenaikan laba bersih sebesar 83% pada kuartal ke-III dibandingkan dengan kuartal ke-II tahun 2022.“Kami mencatatkan pemulihan kinerja pada kuartal ke-III dibandingkan kuartal ke-II seperti yang kami harapkan,”ujar Leonard.

Terkait secara kumulatif 9 bulan pertama tahun ini, di mana SIDO masih mencatatkan penurunan kinerja penjualan sebesar 6% dan laba bersih turun sebesar 17%, Leonard tetap optimistis untuk ke depannya.“Namun dengan melihat peningkatan kinerja pada kuartal ke-III dibandingkan dengan kuartal ke-2, kami optimis permintaan akan produk kesehatan terutama herbal masih terus bertumbuh. Dalam perspektif jangka panjang, kinerja SIDO pun masih mencerminkan perusahaan yang sangat solid dengan CAGR (2019-2021) dua digit, yaitu 14% pada penjualan dan 25% pada laba bersih,” tambah Leonard.

Perseroan juga masih mencatatkan posisi keuangan yang solid dan sehat, dengan kas neto sebesar Rp 858 miliar dan tidak memiliki pinjaman keuangan sehingga tidak ada paparan atas risiko kenaikan tingkat suku bunga ke depannya. Total aset bertumbuh 6% menjadi sebesar Rp 3,88 triliun pada 9 bulan pertama tahun 2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 3,65 triliun.

Sebelumnya, perseroan mengaku masih optimis untuk pencapaian di tahun 2022 dengan pertumbuhan 15%. Beberapa hal yang menjadi katalis positif diantaranya, tingkat vaksinasi yang tinggi diikuti penurunan jumlah kasus Covid, mobilitas yang semakin membaik, pembukaan kembali dan kemudahan dalam melakukan perjalanan, serta gaya hidup masyarakat yang lebih sehat.

Sido Muncul, lanjut Leonard, masih mencatatkan pertumbuhan kinerja yang sehat. Pertumbuhan terutama didorong dari membaiknya kinerja bisnis internasional dan juga permintaan dalam negeri yang stabil. “Kami juga melihat semakin membaiknya mobilitas masyarakat akan meningkatkan aktivitas ekonomi, dan ini dapat menjadi katalis positif bagi permintaan produk-produk Sido Muncul,”tandasnya.

 

 

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

Berita Terpopuler