Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Lampung mengaja santri dan pondok pesantren untuk melek pasar modal syariah."Kami mengedukasi santri dan ponpes untuk peningkatan literasi dan inklusi keuangan, khususnya di bidang pasar modal syariah," kata Kepala Bagian Pengawasan Pasar Modal, IKNB, dan EPK OJK Provinsi Lampung, Herwan Achyar pada kegiatan Capital Market Goes to Pesantren, di Pesawaran, pekan lalu.

Dia menyebutkan, kegiatan bertema Inklusi Keuangan Meningkat Perekonomian Semakin Kuat itu, merupakan kali pertama mengadakan edukasi di lingkungan pesantren. Biasanya, lanjut dia, peserta edukasi literasi keuangan berasal dari berbagai universitas atau sekolah umum,”Kami memandang bahwa penting untuk mengenalkan produk dan layanan keuangan di lingkungan ponpes selama tidak bertentangan dengan prinsif syariah karena ponpes sudah menjadi bagian penting dari pemberdayaan umat dan masyarakat," jelasnya.

Herwan Achyar menjelaskan, berdasarkan Survei Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2016, indeks literasi pasar modal syariah sebesar 0,01%, sedangkan indeks inklusinya sebesar 0,02%. Sementara itu, indeks literasi dan inklusi perbankan syariah masing-masing sebesar 6,6% dan 9,6%. Pada tahun 2019, indeks literasi keuangan syariah baru mencapai 8,93%.

OJK lanjutnya, terus mendorong masyarakat khususnya para pengurus dan santri-santri ponpes terus dapat ambil bagian menjadi investor pasar modal syariah. OJK Lampung dan BEI Perwakilan Lampung dan Phintraco Sekuritas membukakan akun rekening gratis yang berisikan saldo masing-masing Rp100.000/orang kepada semua peserta edukasi sebagai bentuk apresiasi kepada para pengurus dan santri-santri ponpes dan dalam rangka promo di bulan inklusi keuangan saat ini. (ant/bani)