Ekspor Produk Alas Kaki Indonesia Perkuat Rantai Pasok

Tangerang Selatan – Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor produk alas kaki  produksi PT Pratama Abadi Industri secara simbolis dengan merek dagang Nike senilai USD 211  ribu dengan tujuan Belanda. Pelepasan ekspor ini adalah kontainer ke-99 di tahun 2022.

NERACA

Menurut Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, ekspor produk alas kaki  Indonesia  dapat  memperkuat rantai  pasok  dan industri  padat karya. “Pelepasan ekspor ini dapat menopang penguatan rantai pasok global produk alas kaki dunia dan industri padat karya. Pelepasan ekspor ini juga menjadi momentum perluasan pasar ekspor produk Indonesia serta sebagai penggerak roda  perekonomian Indonesia di masa pemulihan pasca pandemi,”ungkap Zulkifli Hasan, atau biasa disapa Zulhas.

Lebih lanjut,  Zulhas mengungkapkan, pada  2021 Indonesia berada di urutan ke-6 sebagai negara eksportir produk alas kaki terbesar, dengan pangsa pasar sebesar 3,88 persen. Pada periode lima  tahun terakhir (2017—2021), nilai ekspor alas kaki Indonesia ke dunia menunjukkan tren yang  positif sebesar 4 persen.

“Ekspor alas kaki Indonesia pada 2021 tercatat sebesar USD 6,16 miliar atau tumbuh secara signifikan sebesar 28,76 persen dibandingkan tahun 2020. Ekspor alas kaki Indonesia di tahun 2021 juga melampaui nilai ekspor pada tahun 2019 sebelum pandemi Covid-19 sebesar USD 4,40 miliar. Sejumlah perusahaan alas kaki juga tengah meningkatkan kapasitas produksi mereka di Indonesia  seiring permintaan ekspor yang naik,” jelas Zulhas.

Tren nilai ekspor alas kaki Indonesia ke lima negara tujuan utama tumbuh cukup pesat yakni  Amerika Serikat (AS) naik 50,8 persen, Belgia (66,1  persen), RRT (6,9  persen), Jerman (55,3 persen),  Jepang (18,4 persen).

“Hal ini menunjukkan kinerja ekspor alas kaki Indonesia ke dunia terus mengalami peningkatan nilai dan mampu memanfaatkan peluang pasar dunia,”ungkap Zulhas.

Sementara itu, Belanda merupakan negara tujuan ekspor urutan ke-8 dengan nilai ekspor pada 2021 sebesar USD 152 juta. Pada Januari─Juni 2022, nilai ekspor alas kaki Indonesia ke Belanda mencapai USD 99,04 juta atau meningkat 29,65 persen dari nilai di periode yang sama tahun sebelumnya yaitu USD 76,42 juta.

“Saya memahami bahwa bea masuk produk alas kaki di negara-negara Uni Eropa masih cukup tinggi sehingga daya saing produk Indonesia masih perlu ditingkatkan dibanding negara-negara penghasil lainnya yang memiliki persetujuan perdagangan bebas (FTA). Oleh sebab itu, saya telah meminta agar perundingan dagang antara Indonesia dengan Uni Eropa (IEU-CEPA) yang saat ini masih  berjalan dapat diselesaikan dengan segera,” tandas Zulhas.

Zulhas pun menjekan, apresiasinya kepada PT Pratama Abadi Industri beserta jajarannya yang terus  mendorong peningkatan ekspor alas kaki Indonesia.

“Ekspor yang dilakukan Nike Indonesia bukan hanya memberi keuntungan bagi produk domestik bruto (PDB), tapi juga telah menyerap lebih dari puluhan ribu tenaga kerja di Indonesia. Untuk itu, Kemendag terus mendukung PT Pratama Abadi Industri dalam meningkatkan ekspornya serta  perusahaan-perusahaan padat karya lainnya yang menyerap tenaga kerja sekaligus berorientasi ekspor," papar Zulhas.

Zulhas juga mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) yang telah mendukung perusahaan berorientasi ekspor.

“Pemulihan ekonomi Indonesia pasca pandemi memerlukan sinergi yang kuat dari seluruh  pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku  usaha,”  jelas Zulhas.

Sementara itu, pemilik  PT  Pratama  Abadi,  Seo  Yeong  Yul menjelaskan, PT Pratama Abadi Industri  sudah 33 tahun berdiri di Tangerang Selatan sebagai pelaku industri padat karya dan berorientasi  ekspor.

PT Pratama Abadi Industri kini memiliki empat pabrik dengan tiga cabang lain berlokasi di Sukabumi,  Brebes, dan Garut dengan total karyawan lebih dari 40 ribu karyawan dengan kapasitas produksi 3,6  juta pasang sepatu per bulan dan nilai ekspor mencapai USD 550 juta di tahun 2021.

“Berkat dukungan pemerintah dan dukungan dari Nike, perusahaan kami dapat bertahan dalam  situasi pandemi saat ini. Kami mohon dukungan penuh pemerintah dengan kebijakan yang dapat mengembangkan industri padat karya sehingga kami terus dapat membuka lapangan pekerjaan,” ujar Seo  Yeong  Yul.

Presiden  Direktur  Nike  Indonesia, Joseph Warren menerangkan, pengiriman ekspor ini merupakan  yang ke-99 di tahun ini dengan total  ekspor dari awal tahun 2022 hingga saat ini mencapai USD12,8  juta. 

Nike telah berada di lndonesia selama lebih dari 30 tahun dan telah mengekspor alas kaki, pakaian, dan peralatan olahraga dari 39  pabrik  rekanan   Nike di seluruh lndonesia. Tahun lalu, Nike  Indonesia mengekspor lebih dari 200 iuta pasang sepatu dengan nilai ekspor mencapai USD 700  juta.

Tujuan utama ekspor produk Nike Indonesia yaitu Amerika, Eropa, dan Tiongkok. Nike Indonesia  juga akan terus mendukung perluasan akses pasar bagi produk-produk buatan Indonesia.

“Ekspor kali ini sangat berarti karena dilakukan di tengah ketidakpastian ekonomi global. Saat  ini,menjaga pasar  produk-produk  Indonesia di luar negeri merupakan suatu tantangan tersendiri.  Untuk itu, kami minta dukungan Kemendag untuk memperluas pasar-pasar baru untuk  produk alas kaki dan pakaian. Kami percaya Indonesia dapat terus membangun potensi produksinya untuk  menjadi produsen alas kaki dunia,” ujar Joseph.

Sementara itu, Wakil  Walikota Tangerang  Selatan, Pilar Saga Ichsan berharap, PT Pratama Abadi   Industri dapat terus berkembang untuk meningkatkan ekspornya.

“Diharapkan ekspor PT Pratama Abadi Industri dapat turut mendongkrak ekonomi nasional, khususnya di wilayah Tangerang Selatan sehingga para pekerja dan karyawan pabrik masih bisa  terus bekerja,” pungkas Pilar.

BERITA TERKAIT

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

NERACA Jakarta — Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci…

Desa Kertasana Dorong Ekspor Ikan Mas Koki

NERACA Pandeglang – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung Desa Kertasana di Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi pusat budidaya…

Perkuat Produk dengan Peningkatan Kualitas dan Pemasaran

NERACA Padang – Berbagai langkah terus dilakukan untuk memperkuat produk-produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dalam hal…

BERITA LAINNYA DI Perdagangan

Sertifikasi dan Standar Mutu Jadi Kunci Daya Saing UMKM Kuliner

NERACA Jakarta — Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman menegaskan bahwa sertifikasi dan standardisasi mutu menjadi kunci…

Desa Kertasana Dorong Ekspor Ikan Mas Koki

NERACA Pandeglang – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mendukung Desa Kertasana di Kabupaten Pandeglang, Banten menjadi pusat budidaya…

Perkuat Produk dengan Peningkatan Kualitas dan Pemasaran

NERACA Padang – Berbagai langkah terus dilakukan untuk memperkuat produk-produk dari pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Dalam hal…