Metro Healthcare Bukukan Rugi Rp 29,96 Miliar

NERACA

Jakarta – Semester pertama 2022, PT Metro Healthcare Indonesia Tbk. (CARE) membukukan mencatatkan pendapatan sebesar Rp112,66 miliar. Nominal ini merefleksikan penurunan 16,43% dari perolehan Rp146,26 miliar secara year-on-year (yoy). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Emiten pengelola rumah sakit ini menjelaskan, penurunan pendapatan yang signifikan ini tidak dibarengi penurunan beban pokok pendapatan yang tetap tinggi. CARE hanya mencatatkan penurunan 1,5% beban pokok pendapatan menjadi Rp65,98 miliar. Karenanya, laba bruto CARE pun anjlok dari Rp79,59 miliar menjadi Rp46,68 miliar. Beban usaha juga meroket dari Rp63,22 miliar menjadi Rp76,64 miliar. Hasilnya, CARE mencatatkan rugi usaha sebesar Rp29,96 miliar. Ini berbanding terbalik dengan periode yang sama tahun lalu, ketika perseroan melaporkan laba usaha Rp16,37 miliar.

Setelah dikurangi beban keuangan yang tumbuh berkali-kali lipat menjadi Rp42,14 miliar, serta beban lain-lain, CARE mencatatkan rugi periode berjalan Rp51,9 miliar pada semester I/2022. Adapun, pada bottom line CARE mencatatkan rugi bersih Rp51,74 miliar di 6 bulan 2022 ini, berbanding terbalik dari laba bersih Rp15,7 miliar pada semester I/2021. Total liabilitas CARE turun tipis dari Rp912,94 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp906,3 miliar per Juni 2022.

Sementara itu, total aset CARE turun dari Rp4,21 triliun per 31 Desember 2021 menjadi Rp4,15 triliun pada tengah tahun ini. Posisi ekuitas CARE masih kuat dengan catatan ekuitas positif Rp3,24 triliun per 30 Juni 2022. Sedangkan, posisi kas dan setara kas per Juni 2022 sebesar Rp462,94 miliar lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp614,52 miliar.

Perusahaan mulai melantai di bursa sejak 13 Maret 2020. Ketika itu, CARE berhasil meraih Rp 1,1 triliun. Dana ini dialokasikan untuk mengakuisisi rumah sakit. Per tanggal 29 Oktober 2021, saham terbesar CARE dipegang oleh PT Anugerah Kasih Rajawali sebanyak 49,9%, kemudian masyarakat sebanyak 30,07%. Mengutip keterbukaan informasi BEI, pada 25 Oktober 2021 PT Anugerah Kasih Rajawali melepas 6,65 juta lembar saham CARE dengan harga Rp 450 per lembar. Dengan pelepasan saham ini, persentase kepemilikan saham PT Anugerah Kasih Rajawali yang sebelumnya 69,9% turun menjadi 49,9%.

Kiprah perusahaan ini dimulai pada 7 Oktober 2015 dengan nama PT Aruna Anjaya Perkasa. Perusahaan mengakuisisi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Bunda Sejahtera di Pasar Kemis, Tangerang, Banten dan RSIA Bina Sehat Mandiri, Jakarta Barat. Berkat akuisisi ini, kapasitas RSIA Bunda Sejahtera meningkat menjadi 40 tempat tidur. Sedangkan RSIA Bina Sehat Mandiri kapasitasnya menjadi 25 tempat tidur. Status RSIA kemudian berganti menjadi RS Umum.

Dilansir dari laman resmi perusahaan, nama kedua rumah sakit tersebut akan berganti menjadi Metro Hospitals Kuta Baru dan Metro Hospitals Duri Kepa. Setahun berselang, Aruna Anjaya Perkasa mengakuisisi rumah sakit ketiga, yaitu RS Hosana Cikarang Baru, Jababeka. Rumah sakit ini kini dikenal dengan nama RS Metro Hospital Cikarang dengan kapasitas 70 tempat tidur. RS keempat yang diakuisisi adalah RS Mulia Insani di Cikupa yang sudah berganti nama menjadi Metro Hospital Cikupa, Tangerang.

 

 

BERITA TERKAIT

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…