Grup Astra Bakal Tambah Porsi Kepemiliman Saham ARKO?

 

Grup Astra Bakal Tambah Porsi Kepemiliman Saham ARKO? 
NERACA
Jakarta - Grup Astra telah menjadi salah satu investor Arkora Hydro lewat mekanisme penjatahan proses IPO. Namun, muncul kabar Grup Astra akan menambah porsi kepemilikan saham di emiten berkode saham ARKO atau Arkora Hydro dalam minggu ini. Akan tetapi kabar tersebut dapat dipastikan. 
Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Head of Corporate Communication Astra International, Boy Kelana Soebroto menolak memberi komentar soal kabar tersebut. "Saat ini kami belum bisa memberikan komentar terkait hal tersebut." ujar Boy.
Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro memang menyampaikan, perusahaan berencana menjajaki peluang bisnis baru di lima sektor usaha, antara lain di sektor kesehatan, digital dan teknologi, jasa keuangan, pertambangan non-batubara atau energi terbarukan, dan logistik.
Menurut Djony, ada tiga pertimbangan perseroan dalam menentukan sektor usaha yang berpotensi menjadi bisnis baru yakni, perseroan melihat sektor bisnis baru tersebut sesuai dengan visi dan misi jangka panjang perseroan. Kemudian, bagaimana perseroan bisa berkontribusi langsung pada sektor bisnis tersebut. Terakhir, bagaimana kultur dari perusahaan yang akan menjadi lini bisnis baru perseroan.
Hal ini yang kemudian membuat Grup Astra mulai merambah ke bisnis kesehatan dengan membeli 30 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan nilai investasi Rp 45 miliar pada awal April lalu. "Pembelian saham Hermina adalah langkah awal. Sebenarnya banyak yang sudah kami kaji, bukan hanya RS (rumah sakit), kami juga melakukan kajian di seluruh sub-sektor kesehatan," kata Djony dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), pada Rabu (20/4).

 

 

NERACA

Jakarta - Grup Astra telah menjadi salah satu investor Arkora Hydro lewat mekanisme penjatahan proses IPO. Namun, muncul kabar Grup Astra akan menambah porsi kepemilikan saham di emiten berkode saham ARKO atau Arkora Hydro dalam minggu ini. Akan tetapi kabar tersebut belum dapat dipastikan. 

Dikonfirmasi melalui pesan singkat, Head of Corporate Communication Astra International, Boy Kelana Soebroto menolak memberi komentar soal kabar tersebut. "Saat ini kami belum bisa memberikan komentar terkait hal tersebut." ujar Boy.

Sebelumnya, Presiden Direktur Astra International Djony Bunarto Tjondro memang menyampaikan, perusahaan berencana menjajaki peluang bisnis baru di lima sektor usaha, antara lain di sektor kesehatan, digital dan teknologi, jasa keuangan, pertambangan non-batubara atau energi terbarukan, dan logistik.

Menurut Djony, ada tiga pertimbangan perseroan dalam menentukan sektor usaha yang berpotensi menjadi bisnis baru yakni, perseroan melihat sektor bisnis baru tersebut sesuai dengan visi dan misi jangka panjang perseroan. Kemudian, bagaimana perseroan bisa berkontribusi langsung pada sektor bisnis tersebut. Terakhir, bagaimana kultur dari perusahaan yang akan menjadi lini bisnis baru perseroan.

Hal ini yang kemudian membuat Grup Astra mulai merambah ke bisnis kesehatan dengan membeli 30 juta saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dengan nilai investasi Rp 45 miliar pada awal April lalu. "Pembelian saham Hermina adalah langkah awal. Sebenarnya banyak yang sudah kami kaji, bukan hanya RS (rumah sakit), kami juga melakukan kajian di seluruh sub-sektor kesehatan," kata Djony dalam konferensi pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), pada Rabu (20/4).

BERITA TERKAIT

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Dukung Ketahanan Pangan - Progres Proyek Bendungan Manikin Lebihi Target

NERACA Jakarta - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) melaporkan proyek pembangunan Bendungan Manikin Paket 2 yang berlokasi di Kabupaten Kupang,…

Daya Beli Masyarakat Melemah - Astra Pangkas Belanja Modal Jadi Rp25 Triliun

NERACA Jakarta – Mempertimbangkan melemahnya daya beli masyarakat dan perlambatan ekonomi global menjadi alasan PT Astra International Tbk (ASII) memangkas…

Cipta Sarana Medika Bidik Laba Tumbuh 191%

NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI), emiten rumah sakit PT Cipta Sarana Medika Tbk. (DKHH)…

Berita Terpopuler