Pamekasan - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) terus menggencarkan pengembangan kapasitas dan kemampuan pelaku usaha mikro melalui kegiatan pelatihan vocational salah satunya pada sektor perikanan.
NERACA
Asisten Deputi Kapasitas Usaha Mikro Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Hariyanto mengatakan pengembangan sektor perikanan menjadi kebutuhan prioritas di Indonesia karena berkaitan langsung dengan kebutuhan manusia. Hal ini dikarenakan Indonesia memiliki potensi pada sektor perikanan yang cukup kuat khususnya di Kabupaten Pamekasan Jawa Timur.
“Kabupaten Pamekasan memiliki supply ikan hasil tangkapan, budidaya, dan produk olahan perikanan yang cukup besar,” ucap Hariyanto di Kabupaten Pamekasan Provinsi Jawa Timur.
Berdasarkan potensi yang ada, pengolahan produk-produk makanan berbahan dasar ikan menjadi peluang usaha yang menguntungkan. Prospek yang bagus ini disebabkan karena permintaan yang semakin tinggi di pasaran, namun belum diimbangi dengan meningkatnya hasil produksi serta desain kemasan produk yang kurang menarik.
Hal inilah yang membuat peluang usaha di sektor perikanan semakin besar. Oleh karena itu pengembangan kapasitas pelaku usaha mikro perlu ditingkatkan. Pelatihan diikuti oleh 30 pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak pada sektor perikanan.
"Pelatihan vocational bagi usaha mikro sektor perikanan bertujuan untuk mendorong dan memotivasi pelaku usaha mikro khususnya sektor perikanan serta dapat memperluas pasar mereka melalui online,” tambah Hariyanto.
Mereka diharapkan dapat tumbuh dan berkembang kembali dalam meningkatkan produktivitas usahanya di masa Pandemi Covid-19. Selanjutnya KemenKopUKM terus berupaya melakukan transformasi dari informal ke formal salah satunya dari sisi perizinan melalui penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB).
“Dengan memiliki NIB, pelaku usaha akan dipermudah untuk mengakses BPUM dan KUR,” harap Hariyanto.
Lebih lanjut, juga Hariyanto berharap ilmu yang didapat melalui pelatihan vocational yang diselenggarakan oleh KemenKopUKM dan berkolaborasi dengan Dinas Koperasi dan UKM ini dapat diterapkan pelaku usaha mikro yang berada di Kabupaten Pamekasan dalam mengembangkan usahanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pamekasan Totok Hartono menambahkan, salah satu prioritas Kabupaten Pamekasan pada sektor Usaha Kecil dan Menengah adalah menciptakan 10 ribu wirausaha pemula. “Oleh karena itu, kami mengapresiasi Kementerian Koperasi dan UKM yang telah menyelenggarakan kegiatan vocational untuk pelaku usaha mikro di Kabupaten Pamekasan yang bergerak di sektor perikanan,” ucap Totok.
Totok menambahkan tentunya kegiatan pelatihan ini sangat membantu masyarakat khususnya untuk pelaku UMKM di Kabupaten Pamekasan. “Pelatihan ini menjadi wujud nyata pemerintah telah hadir untuk meningkatkan SDM pelaku UMKM (uaha mikro kecil dan menengah),” tegas Totok.
Lebih lanjut, untuk mendorong pelaku UMKM perikanan, maka Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) juga terus mengupayakan kemudahan bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produknya sampai mancanegara. Adapun langkah terbaru KKP memperluas jaringan pasar dengan menggandeng perbankan dan e-commerce multinasional.
"Kami terus mendorong peningkatan ekspor sekaligus peningkatan konsumsi ikan nasional melalui kampanye Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia atau Gernas BBI," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), KKP, Artati Widiarti.
Lebih lanjut, Artati mengungkapkan Gernas BBI merupakan langkah pemerintah agar UMKM bisa dengan mudah masuk ke platform digital dan marketplace. Dalam program tersebut, KKP melakukan pembinaan dan pendampingan UMKM dalam kegiatan produksi, manajemen usaha, promosi dan pemasaran.
Tak hanya itu, terdapat pula fasilitasi promosi dan pemasaran produk UMKM unggulan melalui website, medsos, e-commerce, marketplace, serta di ruang terbuka publik. Kemudian pembinaan dan pendampingan UMKM unggulan siap ekspor dan melaksanakan kampanye Gernas BBI Kalimantan Selatan.
"Tentu saja, langkah ini memerlukan dukungan Kementerian/ Lembaga serta pihak swasta dan BUMN," ujar Artati.
Wakil Pemimpin Divisi Small and Medium Eterprise (SME) BNI, Yessi Aktaina menambahkan, BNI memiliki ekosistem yang mempertemukan UMKM sebagai penjual dengan para pembeli serta fasilitator ekspor. Para diaspora Indonesia, nasabah BNI di berbagai negara, lokapasar baik ritel dan digital (e-commerce) turut terlibat dalam ekosistem bernama Xpora tersebut.
"Ekosistem ini bisa diakes juga di digital portal Xpora.bni.co.id dan semua UMKM punya kesempatan untuk bisa ekspor," ujar Yessi.
Sementara itu, Asisten Manager Pengembangan Bisnis Shopee Ekspor, Priscilla Brain memastikan para pelaku UMKM bisa dengan mudah menjangkau pasar Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, Meksiko dan Brasil. Melalui platform e-commerce, pelaku UMKM tak perlu pusing dengan kendala bahasa, pengiriman hingga pembayaran.
"Jadi produk UMKM bisa diakses oleh platform kami di negara-negara tersebut, dan pembayaran yang diterima UMKM nantinya juga sudah dalam bentuk rupiah," kata Priscilla.
Priscilla pun membagikan tips agar UMKM kelautan dan perikanan bisa menjangkau pasar ekspor. Dimulai dengan memperhatikan kualitas, kelengkapan perizinan, pengemasan yang aman, dan harga yang kompetitif.
"Di beberapa kota, kita memiliki Kampus Ekspor Shopee yang bisa didatangi oleh UMKM apapun untuk berkonsultasi," jelas Priscilla.
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong investasi untuk meningkatkan populasi sapi hidup di Indonesia…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke kancah perdagangan global. Penjajakan bisnis…
NERACA Jakarta – Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong investasi untuk meningkatkan populasi sapi hidup di Indonesia…
NERACA Jakarta – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membuka peluang investasi untuk pengembangan Kawasan Sentra Industri Garam Nasional (K-SIGN) di…
NERACA Jakarta – Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) ke kancah perdagangan global. Penjajakan bisnis…