PT Semen Jawa Inisiasikan Pengembangan RDF di TPA Cimenteng Kabupaten Sukabumi - Dukung Pengurangan Sampah

NERACA

Sukabumi -  Melalui salah satu anak perusahaannya, PT Semen Jawa, inisiasikan pengembangan Refuse Derived Fuel (RDF) pertama di Kabupaten Sukabumi, yakni di TPA Cimenteng, dengan berlandaskan prinsip ESG guna menghasilkan energi baru dari sampah, mengurangi emisi karbon, serta mendukung pemerintah dalam mengelola permasalahan sampah di Kabupaten Sukabumi sesuai dengan target Pemda Sukabumi yaitu pengurangan sampah sebesar 30 persen dan penanganan sampah sebesar 70 persen pada 2025. Pengembangan teknologi RDF di TPA Cimenteng ini secara resmi dimulai dengan penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara perusahaan dan Pemda Sukabumi di Gedung Pendopo Kabupaten Sukabumi, Selasa (7/6).

RDF merupakan sumber energi terbarukan yang dihasilkan dari Municipal Solid Waste (MSW) menjadi bahan bakar. Dalam prosesnya, sampah dipisahkan dan dipotong terlebih dahulu sebelum dapat digunakan sebagai bahan bakar pada pembakaran di kiln SemenSCG. Melalui pengembangan RDF ini, sampah dapat diolah sampai tidak bersisa dengan menggunakan metode Co-Processing dengan suhu 1.4500 C di Klin semen.

Presiden Direktur PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi, Somchai Dumrongsil, mengatakan, pengembangan teknologi RDF ini merupakan inisiasi SCG untuk lingkungan yang lebih berkelanjutan di Kabupaten Sukabumi. Secara bisnis, RDF akan bermanfaat untuk menghemat penggunaan bahan bakar fosil. Karena, teknologi ini mampu mengubah sampah menjadi bahan bakar. Sedangkan bagi lingkunganya, RDF merupakan solusi bagi pengolahan sampah yang jumlahnya kian meningkat di Kabupaten Sukabumi.

"Dengan prinsip ESG dan pengalaman selama lebih dari 25 tahun dalam menerapkan teknologi RDF di Thailand, SCG yakin bahwa RDF di Sukabumi akan dapat mendatangkan manfaat baik bagi masyarakat secara ekonomi maupun lingkungan yang lebih berkelanjutan.” katanya.

Pengembangan teknologi RDF pertama di Sukabumi ini dilakukan di TPA Cimenteng, Kabupaten Sukabumi. Pasalnya, volume sampah pada TPA Cimenteng sebanyak 220 ton per hari yang berasal dari 27 kecamatan. Jumlah tersebut tentunya telah melebihi kapasitas maksimumnya dengan jumlah lahan yang tidak memadai."Nanti sampah yang masuk ke TPA Cimenteng akan dipilah dan diproses menggunakan teknologi RDF untuk diubah menjadi energi baru,” ujarnya.

PT Semen Jawa yang merupakan pabrik semen dengan konsep green and clean factory menjadi perusahaan pertama di Kabupaten Sukabumi yang fokus terhadap pengembangan teknologi RDF. Kesadaran lingkungan menjadi prioritas kami dalam menjalankan bisnis sesuai dengan kerangka kerja ESG (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola).

"Kalau pembangunan sarana dan prasarana untuk pengembangan teknologi RDF ini akan mulai dilakukan pada 2022, dan ditargetkan akan beroperasi pada 2023. Kami percaya bahwa permasalahan lingkungan dapat teratasi dengan melakukan langkah nyata dan kolaborasi sinergis untuk Sukabumi yang lebih baik.” tuturnya.

Bupati Sukabumi H. Marwan Hamami mengatakan, inisiasi dan inovasi dari PT Semen Jawa dalam mendukung terciptanya energi baru dan mengatasi permasalahan lingkungan sangat diapresiasi sekali. Untuk itu pihaknya berharap, melalui kerjasama dan kolaborasi pemanfaatan sampah menjadi energi RDF ini, permasalahan pengurangan dan penumpukkan sampah di Kabupaten Sukabumi dapat diatasi tanpa harus membuka lahan TPA baru.

"Selain akan mengurangi penumpukan sampah, juga serta dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Pengembangan RDF ini juga menjadi salah satu upaya pemerintah daerah dalam mendukung pengurangan emisi karbon melalui pemanfaatan RDF sebagai subtitusi energi batubara yang akan digunakan di industri semen di Kabupaten Sukabumi,” kata Marwan. Arya

 

BERITA TERKAIT

Kopdeskel Merah Putih Terbentuk 100% di Sleman, Menkop: Mendekatkan Teknologi dan Akses Modal ke Warga Desa

Kopdeskel Merah Putih Terbentuk 100% di Sleman, Menkop: Mendekatkan Teknologi dan Akses Modal ke Warga Desa* NERACA Sleman, DIY -…

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Kopdeskel Merah Putih Terbentuk 100% di Sleman, Menkop: Mendekatkan Teknologi dan Akses Modal ke Warga Desa

Kopdeskel Merah Putih Terbentuk 100% di Sleman, Menkop: Mendekatkan Teknologi dan Akses Modal ke Warga Desa* NERACA Sleman, DIY -…

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM

Puding Rumahan Eksis di Mall: Kisah Sukses UMKM Berkat Program Pelatihan PNM   NERACA Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani…

Listrik Masuk Desa, Harapan Baru Masyarakat 3T

  NERACA Jakarta - Pemerintah melalui program Listrik Desa (Lisdes) menargetkan penyediaan listrik bagi 780.000 rumah tangga hingga 2029. Program…