NERACA
Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) awal pekan kemarin, PT Semacom Integrated Tbk (SEMA), produsen panel listrik menyatakan kesiapannya mendukung program pemerintah dalam mengoptimalkan penggunaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) lewat komponen dan sarana pendukung infrastruktur mobil listrik.
Direktur Utama PT Semacom Integrated Tbk, Rudy Hartono Intan menjelaskan, dana IPO ini akan digunakan untuk membiayai modal kerja seperti pembelian persediaan, pemasaran, dan promosi serta riset dan pengembangan bisnis. “Kami juga sedang mengkaji pengerjaan inverter modul surya dan Balance of System (BOS) modul surya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.
Perseroan berhasil memperoleh dana dari hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) sebesar Rp 62,46 miliar. Kedepan dalam memacu pertumbuhan bisinsnya, perseroan juga membidik pasar mobil listrik dengan memberikan dukungan dalam membangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Statsiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Tak ketinggalan, sektor penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan perusahaan telekomunikasi dan SPKLU juga turut masuk dalam incaran bisnis.
Menurut Rudy, hal ini sejalan dengan misi pemerintah, untuk mengembangkan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Battery Electric Vehicle untuk Transportasi Jalan, sebagaimana yang tertera dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019. “Perseroan juga membidik pasar penyedia energi melalui produksi baterai untuk keperluan perusahaan telekomunikasi dan SPKLU," ujarnya.
Sebagai informasi, dengan resmi melantainya SEMA di BEI, perseroan menjadi perusahaan kedua dan menempati posisi ke 768 perusahaan tercatat. Dalam aksi korporasi tersebut, perseroan melepas sebanyak 347 juta saham baru atau setara 25,76% dari modal disetor dengan harga Rp 180 per saham. Perseroan juga menerbitkan Waran Seri I dengan nilai maksimal 173,50 juta waran I.
Selama masa penawaran, investor memburu saham dari produsen panel listrik, perakitan baterai listrik, dan infrastruktur energi baru terbarukan (EBT). Hal ini terbukti dari permintaan investor yang melebihi pesanan (oversubscribes) 40X dari dari porsi pooling. Terkait dengan kinerja usaha, pada Juni 2020 lalu, SEMA mampu mencetak pendapatan Rp 60,9 miliar atau naik 33,76 % dari Rp 45,53 miliar pada Juni 2020. Untuk laba bruto sebesar Rp 19,36 miliar atau naik dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 13,82 miliar. Sedangkan untuk laba per saham yaitu sebesar Rp 5,93 per lembarnya.
Laba bruto terhadap penjualan pada periode tersebut mengalami kenaikan sebesar 31,79% atau lebih tinggi dibandingkan kenaikan pada tahun sebelumnya sebesar 29,68%. Selanjutnya total EBITDA terhadap penjualan tercatat naik 11,94%. Adapun, total aset perusahaan per Juni 2021 tercatat sebesar Rp 146,95 miliar, terdiri dari aset lancar sebesar Rp 118,47 miliar dan aset tidak lancar sebesar Rp 28,48 miliar.
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…