Berkat Kemampuan Beradaptasi - Fanasitsme dan Eksistensi Vespa Tak Tergantikan di Pasar

Kehadiran Vespa bagi Yanto (65) bapak empat anak dan kakek dari lima cucu ini bukanlah sekedar kendaraan roda dua biasa pada umumnya, tetapi menjadi teman perjalanan hidup dengan beragam pengalaman cerita baik suka dan duka. Oleh karena itu, motor Vespa sudah menjadi istri keduanya yang selalu menemani perjalanan mulai dari bujangan hingga berkeluarga dan beranak cucu.”Motor Vespa bagi saya adalah kendaraan legend yang masih hidup hingga sekarang,”ujarnya.

Pensiunan bank plat merah ini bercerita, kecintaannya pada Vespa karena pengaruh dari keluarga. Pasalnya, abangnya hingga saudara sepupunya sudah memiliki kendaraan Vespa. Bahkan ketika kumpulpun, dominasi motor Vespa lebih banyak ketimbang merek motor lainnya, seperti Honda atau Yamaha. Ya, keberaniannya untuk bisa mengendarai motor hingga mahir membuat dirinya hobi terhadap kendaraan roda dua. Maka tak ayal, pada zamannya saat itu sejak kelas dua SMP sudah bisa mengendarai motor adalah sebuah kebanggaan.

Singkat cerita, pasca lulus dibangku sekolah menegah atas (SMA) dan melanjutkan bekerja mendorong Yanto untuk segera memiliki kendaraan ketimbang menggunakan angkutan umum. Maka dirinya memberanikan penghasilan dari gaji pertamanya untuk membeli motor Vespa second dengan harga Rp 2 juta. Kala itu, motor Vespa pertamanya adalah Vespa P150S Sera yang dibelinya dari tetangganya yang juga seorang guru agama di Jakarta Barat.”Waktu itu, ada tetangga mau lepas motor Vespa karena pindah tugas ke Bima. Tanpa pikir panjang saya sanggupi saja untuk membayarnya, meski uang yang dimiliki tidak cukup,”katanya.

Untung saja, berkat pinjam ke saudara dan bongkar celengan yang ada cukup untuk membayar motor impian ini. Sejak memiliki motor Vespa ini, disampaikan Yanto, seakan memiliki banyak saudara di jalan. Alasannya, tren kecintaan anak-anak muda pada Vespa di tahun 80an sudah ada hingga saat ini. Maka tidak heran, ada kalimat satu Vespa, satu juta saudara. Maka dengan ber-Vespa, kita semua bersaudara adalah benar adanya. “Saya merasakan betul saat kesasar hingga pecah ban di Bogor,”ungkapnya.

Kala itu, beberapa anak Vespa datang menghampiri dan bertanya kesulitan kita yang kesasar di jalan. Maklum saja, tahun 80an belum ada google map yang membantu saat tersesat di jalan. “Untung saja, anak Vespa di Bogor ini membantu kita menuju jalan dan alamat yang dituju dan begitu juga sebaliknya disaat saya melihat ada pengendara Vespa kesulitan dijalan, terdorong ikut peduli bantu karena senasib dan satu saudara sama-sama anak Vespa,”jelasnya.

Menurutnya, Vespa merupakan kendaraan tahun tua yang popularitas dan penggemarnya tidak pernah lekang oleh waktu. Bahkan dari tahun ke tahun semakin banyak orang ingin memiliki Vespa. Banyaknya peminat Vespa, membuat pengendara satu dengan yang lainnya bisa saling peduli. Bukan sesuatu yang aneh, kalau anggota klub motor Vespa yang paling banyak.

 

Lintas Generasi

 

 

Kendati aktivitas dan hobinya mengendari sepeda motor Vespa mulai berkurang karena faktor umur, namun kencintaan Yanto tidak pernah padam. Tengok saja, bila dirinya bercerita tentang Vespa dan sejarah produk Vespa di Indonesia sudah hafal betul hingga jeroan mesin, meski dirinya bukan seorang mekanik professional dan juga kolektor Vespa jadul. Kini kecintaan Vespanya turun kepada anaknya yang paling bungsu.

Adalah Rahmat, (29), melanjutkan kecintaan sang ayah pada skuter asal Italia ini. Apalagi, Vespa di Indonesia hadir dengan produk, warna yang berani dan inovasi baru tanpa menghilangkan desain clasicnya. “Bagi saya kecintaan Vespa, selain menurun dari ayah juga cocok dengan karakter saya yang bebas, sederhana dan berjiwa muda,”tandasnya.

Meski ada teman seumurnya, mengendari Vespa dua tak tidak menyurutkan persaudaraan antar sesama anak Vespa dan justru sebaliknya saling mewarnai dan melengkapi. Menurutnya, kebersamaan dan persaudaraan sesama anak Vespa benar terasa tanpa memandang, ras, suku dan agama. Oleh karena itu, komunitas Vespa tempat dirinya nongkrong sudah menjadi rumah kedua. “Semua suka dan duka, kita sharing bersama dan semua beban akan lepas bila bertemu mereka sesama anak Vespa,”tuturnya.

Dia bercerita, pengalaman rasa persaudaraan sesama anak Vespa tanpa ada pembatas dialami pada malam tahun baru dua tahun lalu.  Saat berkendara bersama temannya ke Bekasi, tiba-tiba motornya mogok di tengah jalan. Bagusnya saja, malam itu melintas pengendara Vespa dari kejauhan dan menghampiri menawarkan bantuan.”Awalnya saya ragu karena belum kenal, tetapi melihat niat baiknya menawarkan bantuan sesama anak Vespa mendorong saya untuk menerima tawarannnya dan bahkan hingga bermalam bila perlu,”ungkapnya.

Pengemar Vespa sendiri memiliki komunitas yang fanatik dan tidak hanya dikuasai kau adam saja, tetapi juga ada kaum hawanya. Bahkan pencinta Vespa sendiri sudah lintas generasi dan eksistensinya tidak bisa digantikan seiring dengan produk baru yang diluncurkan sesuai dengan gaya hidup  generasi milenial kekinian.

Asal tahu saja, PT Piaggio Indonesia sebagai produsen skuter asal Italia ini hadir di pasar Indonesia pada tahun 2011 dengan dua merek yang dimiliki yaitu Piaggio dan Vespa. Lalu berkembang menjadi 4 merek di tahun 2015, dengan penambahan merek: Aprilia dan Moto Guzzi. Saat ini, empat merek Piaggio Group yaitu Piaggio, Vespa, Aprilia dan Moto Guzzi, ditawarkan di diler premium Motoplex unggulan, dimana pelanggan dapat dengan mudah mendapatkan akses dan pengalaman terbaik kendaraan roda dua premium di Indonesia dalam satu atap.

Selama kurun waktu 10 tahun, kata Marco Noto La Diega, Presiden Direktur PT Piaggio Indonesia, pihaknya telah menyaksikan perubahan tren dan perilaku pelanggan di Indonesia yang menghasilkan evolusi dari ekosistem yang berkembang pesat. Menurutnya, dalam keadaan itu, kemampuan beradaptasi dan relevansi terhadap pasar telah dan masih menjadi kekuatan utama perseroan dalam melayani pasar Indonesia. “Kami belajar untuk lebih dekat dengan pelanggan setia kami, selalu menawarkan perjalanan gaya hidup Italia yang menarik dan mengasyikkan," jelasnya.

Dirinya pun bersyukur untuk perayaan 10 yang pertama di Indonesia ini adalah awal dari cerita dan perjalanan yang menakjubkan yang akan terus berlanjut. Maka untuk memastikan pengalaman yang lebih berkesan dan eksklusif kepada pecintanya, PT Piaggio Indonesia 10th Anniversary meluncurkan Vespa Sprint 150 i-get Limited Edition secara eksklusif ditawarkan hanya 1010-unit saja. Setiap unitnya ditandai dengan nomor pada badge khusus tanpa terkecuali.

Tampilan utama yang berbeda dari PT Piaggio Indonesia 10th Anniversary Vespa Sprint 150 i-get Limited Edition adalah warna biru metalik yang elegan dan eye-catching. Warna universal ini dipilih untuk memperingati 10 tahun pencapaian, dikombinasikan dengan highlight yang indah dan detail perunggu, dilengkapi dengan desain sadel baru yang didedikasikan untuk menyelaraskan kseluruhan tampilan.

Untuk lebih memperkuat tampilan utamanya, Vespa Limited Edition ini dilengkapi dengan tampilan digital TFT pertama yang muncul pada Vespa Sprint.“PT Piaggio Indonesia 10th Anniversary Vespa Sprint 150 i-get Limited Edition merupakan bentuk apresiasi dan perayaan berkesan bagi Indonesia. Vespa yang unik ini, kombinasi sempurna antara modernitas, warisan dan gaya,"kata Marco.

Disampaikannya, kehadiran Vespa Sprint ini adalah simbol tak terbantahkan dari rasa terima kasih Piaggio kepada Indonesia dan sebagai ekspresi penegasan kembali komitmen Piaggio dalam memberikan pengalaman gaya hidup premium dan berkendara ala Italia terbaik ke pasar Indonesia.“Vespa ini adalah hadiah yang ingin kami berikan kepada negara yang selalu mendukung dan mengapresiasi kami,”tandas Marco Noto La Diega.

Selain itu, menegaskan Indonesia merupakan pasar besar bagi pertumbuhan Piaggio juga diwujudkan dengan mendirikan pabrik di Cikarang, Jawa Barat. Diakui Marco, penggemar Vespa di Indonesia begitu besar dan bahkan mengisi posisi kedua secara global setelah Italia dimana kendaraan itu berasal."Melalui sejarah panjang di Indonesia, saya yakin para penggemar Vespa di Indonesia dan mengisi posisi kedua setelah Italia. Ini fakta sederhana, tapi menegaskan bahwa Italia dan Indonesia memiliki kegemaran yang sama," kata dia.

Dirinya meyakini dengan hadirnya pabrik di Cikarang, Jawa Barat akan memberikan dampak bagi perekonomian Indonesia dan juga memperkuat kontribusi PT Piaggio Indonesia untuk lanskap industri otomotif, serta membawa pengalaman dan keterikatan terhadap merek Piaggio ke tingkat yang lebih tinggi. Proyek fasilitas industri ini berada di lahan selalu enam hektar dan berlokasi di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Jawa Barat dan akan berfokus untuk memproduksi Vespa sebagai merek ikonik dari perusahaan tersebut. Proyek ini akan dimulai pada kuartal keempat di tahun 2022 dengan target pertahun akan sanggup memproduksi hingga 10 ribu unit.

BERITA TERKAIT

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…

BERITA LAINNYA DI Otomotif

Almaz Hybrid, SUV Wuling Yang Cerdas & Ramah Lingkungan

Salah satu upaya menekan polusi udara dan konsumsi BBM (bahan bakar minyak) adalah dengan menggunakan mobil ramah lingkungan atau mobil…

Wuling Alvez Gebrakan Baru Bagi Anak Muda Yang Dinamis

“Kalau ada yang lebih murah, kenapa harus yang mahal,”. Kalimat inilah yang tepat menggambarkan produk Wuling Motors yang hadir di…

Tekan Angka Kecelakaan - Hino Tak Pernah Putus Edukasi Supir Terampil Berkendara

Menjadi pelopor keselamatan berkendara tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga masyarakat sebagai pengendara dan pengguna jalan serta para…