Kemenperin Sebut 6 Merek Penuhi Syarat TKDN Minimal 25% di Laptop

 

NERACA

Jakarta - Menggenjot pertumbuhan industri dalam negeri masih menjadi salah satu agenda utama yang diupayakan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Jenis produk yang sedang menjadi fokus untuk didorong pertumbuhannya di dalam negeri adalah laptop. Saat ini sudah ada 6 merek yang telah mengantongi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) 25% di laptop sehingga dapat ikut serta dalam kebutuhan e-Pengadaan di Instansi yang dibiayai APBN dan APBD.

Hal itu seperti disampaikan oleh Kepala Pusat Pusat Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kemenperin, Nila Kumalasari dalam webinar Talk Series TKDN II yang diadakan oleh Lembaga Surveyor Indonesia, Selasa (23/11). Sejauh ini sudah ada enam produsen laptop yang telah memenuhi syarat TKDN yaitu PT Acer Manufacturing Indonesia (Acer), PT Zyrexindo Mandiri Buana (Zyrex), PT Tera Data Indonusa (Axioo), PT Supertone (SPC), PT Evercoss Technology Indonesia (Evercoss), dan PT Bangga Teknologi Indonesia (Advan).

Peraturan Pemerintah No 29 Tahun 2018 Tentang Pemberdayaan Industri menyatakan bahwa produk yang telah mencapai nilai 40% dari penjumlahan nilai TKDN dan BMP sebesar 40% dengan nilai TKDN minimal 25%, wajib digunakan di dalam negeri (Pasal 61 ayat (1)).

Lebih lanjut dalam Pasal 61 ayat (2), jumlah TKDN dalam proses pengadaan barang dan jasa paling sedikit sebesar 25%. Sebagai satu-satunya merek global, Acer memenuhinya dan sudah dapat bersaing dengan merek-merek lokal yang terlebih dahulu mengantongi syarat tersebut.

Selain aturan mengenai persentase kandungan lokal itu, nyatanya merek-merek penyedia laptop harus menghadapi tantangan lain agar bisa menarik hati para penggunanya. “Ada beberapa syarat tambahan yang harus dihadapi merek-merek ini dalam meyakini para calon penggunanya. Seperti dalam urusan harga yang kompetitif, kualitas yang baik, pasokan terjaga, dan yang juga tak kalah penting masalah kenyamanan bagi calon penggunanya nanti,” tambah Nila.

Meski sebaran produk laptop tidak semarak smartphone, namun potensi permintaan yang besar masih diproyeksi terbuka besar di masa depan. Hal ini dikarenakan kebutuhan digitalisasi yang semakin menuntut.

Di satu sisi dengan adanya potensi yang besar ini maka dapat menjadi umpan bagi para industri untuk bisa berlomba-lomba merealisasikan penyediaan pilihan barang yang mampu memenuhi kebutuhan dalam hal ini produk TIK beserta pendukungnya seperti access point, konektor, layar proyektor, dan speaker aktif, hingga internet router.

BERITA TERKAIT

Pertamina Kembangkan Energi Transisi

NERACA Bali – Kekeringan menjadi ancaman serius bagi ketahanan pangan Indonesia. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat sebagian…

Pembangunan Proyek Cisem II Lampaui Target

NERACA Jakarta - Proyek pembangunan jaringan pipa gas bumi Cirebon-Semarang tahap II (Cisem II) pada ruas Batang-Kandang Haur Timur yang digarap…

Pemerintah Akan Hapus Outsourcing untuk Keadilan Ketenagakerjaan

NERACA Jakarta – Keputusan pemerintah untuk menghapus sistem outsourcing atau alih daya merupakan langkah signifikan dalam memastikan keadilan ketenagakerjaan di…

BERITA LAINNYA DI Industri

Pemda Diajak Berdayakan UMKM secara Inklusif dan Berkelanjutan

NERACA Jakarta - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengajak seluruh Pemerintah Daerah (Pemda) tingkat provinsi maupun…

Green Movement Wujud Nyata Perusahaan Internalisasi Prinsip ESG

NERACA Jakarta –  Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) resmi meluncurkan Green Movement sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam…

Kemenperin Komit Berikan Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus menunjukkan komitmennya dalam memberikan layanan jasa bagi para pelaku industri dan pemangku kepentingan…