Deli Pratama Akuisisi Saham Perdana Karya

NERACA

Jakarta -PT Deli Pratama Batubara resmi menjadi pengendali saham PT Perdana Karya PerkasaTbk (PKPK) setelah membeli 297.383.762 lembar atau 49,56% porsi saham pada PKPK. Deli Pratama Butubara membeli PKPK pada harga Rp60 per lembar, sehingga total nilai transaksi Rp17,843 miliar. Informasi tersebut disampaikan PKPK dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Hanya saja, dalam keterangan itu tidak merinci lebih jauh waktu transaksi dan penjual PKPK. Sementara itu, jika mengacu data BEI, 35,95% porsi saham PKPK dikuasai Soejadi Soedarsono, 13,61% dipegang Fanny Listiawati dan sisnya sebesar 50,44% digenggam masyarakat. Menariknya dalam tiga hari bursa belakangan PKPK mengalami lonjakan. Jelasnya, pada perdagangan tanggal 23 September 2021 dibuka di level 86 dan ditutup pada level 99.

Tren itu berlanjut hingga perdagangan Senin (27/9) yang sempat menyentuh level 141 dengan nilai transaksi Rp55,3 miliar. Dengan demikian, PKPK naik 63% dalam tiga hari bursa. Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham PKPK mencapai Rp 58,80 miliar, sedangkan volume saham yang ditransaksikan mencapai 4.538.356 lot. Dengan earning per share (EPS) alias laba bersih per saham Rp -1, maka price to earning ratio (PER) saham ini -108,00 kali. Adapun price to book value-nya (PBV) 1,61 kali.

Sebagai informasi, emiten yang bergerak di bidang jasa konstruksi penunjang minyak dan gas bumi ini terus mengincar kontrak-kontrak anyar meski dihadapkan pandemi Covid-19. Menurut laporan keuangan kuartal pertama tahun 2019, PKPK mengantongi pendapatan Rp 3,42 miliar tumbuh 2,70% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 3,33 miliar. PKPK mampu menekan beban pokok pendapatan 17,24% menjadi Rp 2,64 miliar dari sebelumnya Rp 3,19 miliar. Sehingga laba kotor naik hampir empat kali lipat menjadi Rp 778,59 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya RP 146,44 juta.

PKPK sudah mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk pada kuartal pertama tahun 2019 sebesar Rp 10,67 juta, pada periode yang sama tahun sebelumnya mereka masih menanggung rugi Rp 579,59 juta. Saat ini, perseroan masih fokus menggeluti usaha di bidang jasa konstruksi penunjang minyak dan gas. Sebelumnya, PKPK pernah aktif dalam bisnis batubara, namun perseroan memutuskan untuk fokus mengejar target pekerjaan jasa minyak dan gas. Namun, Untung tak menampik jika perusahaan nantinya akan mengembangkan usaha di luar minyak dan gas.

 

 

BERITA TERKAIT

Nabung Rutin Hingga 50 Aset Crypto - PINTU Luncurkan Fitur Auto DCA Multiple Asset

Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…

Inovasi Monpai.id - Ai Asisten Lokal dengan Kecerdasan Dipersonalisasi

Di tengah gelombang besar pengembangan kecerdasan buatan global, hadir sebuah inovasi dari Indonesia yang mengusung semangat personalisasi: Monpai.id. Bukan sekadar…

Jasa Armada Bagikan Dividen Rp125,16 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyetujui membagikan dividen…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Nabung Rutin Hingga 50 Aset Crypto - PINTU Luncurkan Fitur Auto DCA Multiple Asset

Menabung adalah kebiasaan yang telah dilakukan oleh hampir setiap orang. Pilihan aset untuk ditabung saat ini juga semakin beragam, mulai…

Inovasi Monpai.id - Ai Asisten Lokal dengan Kecerdasan Dipersonalisasi

Di tengah gelombang besar pengembangan kecerdasan buatan global, hadir sebuah inovasi dari Indonesia yang mengusung semangat personalisasi: Monpai.id. Bukan sekadar…

Jasa Armada Bagikan Dividen Rp125,16 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menyetujui membagikan dividen…