BEI Tunda Pemberlakuan Fitur Baru di JATS

NERACA


Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penyesuaian terhadap penerapan fitur baru di Jakarta Automated Trading System (JATS) yang sedianya pada 26 Juli 2021 menjadi 6 Desember 2021. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, penyesuaian ini ditetapkan melalui surat Keputusan Direksi BEI Nomor Kep-00061/BEI/07-2021 mengenai peraturan Nomor II-A tentang Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas. Fitur yang disesuaikan tanggal implementasinya antara lain perubahan mekanisme sesi pra-penutupan, tampilan informasi Indicative Equilibrium Price (IEP) dan Indicative Equilibrium Volume (IEV) pada sesi pra-pembukaan serta sesi pra-penutupan, dan penambahan jenis pesanan pasar (market order).

Selain itu, terdapat juga perpanjangan waktu perdagangan di pasar negosiasi selama 15 menit. Waktu perdagangan Efek Bersifat Ekuitas saat ini sampai batas waktu yang akan ditetapkan kemudian adalah waktu perdagangan selama kondisi pandemi Covid-19. Sebagai informasi, indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Jum’at (23/7) ditutup melemah 35,86 poin atau 0,58% ke posisi 6.101,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 11,32 poin atau 1,32% ke posisi 845,71.

Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya mengungkapkan, dari internal, tekanan pandemi Covid-19 varian Delta di akhir semester pertama tentunya akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Alhasil Bank Indonesia merevisi pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 dimana sebelumnya diperkirakan bisa tumbuh 4,3% hingga 5,3% menjadi berada di kisaran 3,5% hingga 4,3%.

Di sisi lain belum melandainya kasus positif Covid-19 turut menjadi perhatian pelaku pasar dan investor. Pada Kamis (22/7) kemarin ada penambahan 49.509 kasus baru Covid-19 sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 3,03 juta kasus. Hal itu tentunya menjadi kekhawatiran bagi investor di tengah rencana pembukaan aktivitas ekonomi pada awal pekan depan.

Dari eksternal, pasar juga menanti hasil pertemuan bank sentral AS, Federal Reserve (Fed), pekan depan yang akan memberikan gambaran kondisi ekonomi di AS. Dibuka melemah, IHSG langsung melemah dan terus berada di zona merah baik pada sesi pertama dan sesi kedua perdagangan saham hingga akhirnya ditutup turun.

BERITA TERKAIT

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Ramayana Bagikan Dividen Rp355,8 Miliar

NERACA Jakarta – Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. (RALS) menyetujui rencana membagikan…

Data Positif Warnai Kapitalisasi Pasar BEI Sepekan

NERACA Jakarta – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat data perdagangan saham sepekan kemarin tumbuh positif. Dimana kapitalisasi pasar BEI…

Dana Asing Keluar Pasar Saham Rp50,72 triliun

NERACA Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia hingga April 2025…

Berita Terpopuler