Sebuah video TikTok berdurasi 31 detik ramai jadi perbincangan. Video tersebut menampilkan seorang laki-laki dengan seragam polisi yang menyarankan warga untuk tidak tes covid-19 saat sedang flu karena hasilnya pasti positif. Tapi benarkah tes Covid-19 saat sedang terkena flu pasti menunjukkan hasil positif?
Dokter spesialis penyakit dalam RA Adaninggar mengatakan, anggapan tersebut keliru dan bisa berakibat fatal. "Katanya kalau ada gejala flu itu jangan swab karena itu pasti positif, ini sangat minsinformasi dan misleading," kata Adaninggar .
Dokter spesialis paru Erlang Samoedro juga menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala covid-19 terutama flu untuk segera menjalani pemeriksaan. Erlang menyarankan orang yang bisa mengakses tes PCR sebaiknya melakukan PCR saat bergejala. "Memang gejala covid-19 itu flu, tapi jangan dibalik kalau flu itu covid-19. Tapi kalau flu memang kemungkinan besar dia covid-19, makanya sebaiknya lakukan pemeriksaan, kalau bisa PCR langsung," kata Erlang.
Baik flu dan covid-19 disebabkan oleh virus yang berbeda. Meski salah satu gejala covid-19 adalah flu, bukan berarti pemeriksaan dengan antigen atau swab akan positif covid-19. Tes yang ada saat ini akan mendeteksi virus SARS-CoV-2 penyebab covid-19 pada tubuh, bukan virus penyebab flu lainnya. Orang yang flu tanpa virus SARS-CoV-2 pada tubuhnya tidak akan mendapat hasil positif covid-19 saat pemeriksaan.
Sebagaimana diketahui, pemeriksaan covid-19 yang dilaporkan dalam data harian Satgas Covid-19 menggunakan dua cara, yakni tes antigen dan PCR. Keduanya menggunakan metode usap pada bagian nasofaring untuk mengambil spesimen. Dalam tes covid-19 antigen hasil bisa didapat dalam hitungan menit, namun pada PCR dibutuhkan sedikitnya 1x24 jam untuk mendapatkan hasil dari laboratorium.
Kedua alat tersebut juga memiliki sensitivitas dan spesifitas yang berbeda. Sensitivitas alat PCR mencapai 70-80 persen, dengan spesifitas 99 persen. Sementara antigen memiliki sensitivitas beragam bergantung pada viral load (kadar virus) pada tubuh. Orang yang terlalu cepat melakukan pemeriksaan setelah kontak erat, atau sedang dalam masa inkubasi mungkin bisa tak terdeteksi Covid-19 saat tes antigen.
Tapi antigen memiliki spesifitas 99 persen. Artinya tes ini hanya akan melaporkan diagnosa covid-19 jika memang terdapat virus SARS-CoV-2 dalam tubuh. Berdasarkan akurasi alat tes covid-19 yang ada saat ini, Adaning menyampaikan masyarakat justru harus melakukan tes ketika bergejala. "Gejala covid itu memang mirip gejala flu demam batuk pilek sakit kepala, justru saat itu Anda harus diperiksa. Dites untuk melihat ini covid-19 atau bukan," kata Adaning.
Menurut Adaning, pemeriksaan saat gejala masih ringan bisa menyelamatkan nyawa. Karena Covid-19 lebih dulu diketahui, pasien bisa lebih menjaga diri dengan isolasi mandiri dan tidak menulari orang-orang sekitarnya. "Justru saat pandemi seperti ini virus sudah ada di mana-mana.
NERACA Jakarta - PT Lucky Mom Indonesia (LMI) secara resmi meluncurkan MAKUKU Skin Health, popok bayi terbaru yang dirancang…
Berbicara tentang kanker, sering kali penyakit kritis ini dampaknya hanya dikaitkan secara fisik dan juga emosional, padahal satu dampak besar…
Memenuhi asupan gizi pada anak tidak hanya mengandalkan jajanan dari luar dan justru sebaliknya semua berawal dari makanan yang disajikan…
NERACA Jakarta - PT Lucky Mom Indonesia (LMI) secara resmi meluncurkan MAKUKU Skin Health, popok bayi terbaru yang dirancang…
Berbicara tentang kanker, sering kali penyakit kritis ini dampaknya hanya dikaitkan secara fisik dan juga emosional, padahal satu dampak besar…
Memenuhi asupan gizi pada anak tidak hanya mengandalkan jajanan dari luar dan justru sebaliknya semua berawal dari makanan yang disajikan…