IPO Starup Jadi Katalis Tarik Minat Investor

NERACA

Jakarta -Kabar perusahaan starup unicorn bakal mencatatkan sahamnya di pasar modal mendapatkan respon positif dari pelaku pasar karena akan meningkat likuiditas transaksi. "Dengan potensi ekonomi digital yang besar di Indonesia, saham perusahaan teknologi Indonesia akan mendapat perhatian dari investor secara global, terutama setelah porsi investor asing menurun beberapa tahun ini,"kata Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia, Katarina Setiawan di Jakarta, kemarin.

Oleh karena itu, dirinya memandang positif rencana penawaran umum perdana saham (IPO) beberapa perusahaan teknologi Indonesia karena dapat menjadi katalis yang menarik minat investor, baik asing maupun domestik, untuk kembali masuk ke pasar saham Indonesia. Menurut Katarina, dengan IPO perusahaan teknologi tersebut, terbuka potensi aliran dana asing kembali masuk ke pasar saham Indonesia dan berdampak positif pada kinerja IHSG.

Tidak hanya bagi pasar saham, lanjut Katarina, potensi portfolio flow juga dapat berdampak positif bagi neraca pembayaran Indonesia ke depannya. Dirinya menjelaskan, berbeda dengan ekonomi riil Indonesia di mana perusahaan teknologi telah berkembang, di pasar saham Indonesia eksposur terhadap sektor teknologi masih sangat rendah. Belum banyak perusahaan teknologi besar yang melakukan IPO di pasar Indonesia.

Bobot sektor teknologi dalam IHSG hanya sekitar 0,8 persen, jauh lebih kecil dari bobot tersebut di pasar Amerika Serikat misalnya yang mencapai 27 persen dalam indeks S&P 500, atau mencapai 18 persen dalam indeks MSCI Asia Pacific.”Hal ini juga yang menjadi salah satu faktor mengapa kinerja pasar saham Indonesia tertinggal atau underperform dibanding pasar saham regional dalam beberapa tahun ke belakang, karena minat investor global yang sangat tinggi terhadap sektor teknologi, sehingga aliran dana investor ke Asia mengalir ke pasar saham negara-negara yang memiliki eksposur tinggi di sektor teknologi seperti China, Taiwan, dan Korea Selatan," ujar Katarina.

Tiga perusahaan teknologi rintisan berstatus unicorn dan decacorn dikabarkan akan masuk ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun ini yaitu entitas gabungan Gojek dan Tokopedia yaitu GoTo, Bukalapak, dan Traveloka. Sebelumnya, BEI tengah menggodok revisi Peraturan BEI Nomor 1-A sebagai upaya mendorong perusahaan rintisan go public.

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna mengatakan bahwa akan melakukan revisi peraturan tersebut karena terdapat sejumlah poin yang tidak sesuai dengan karakteristik perusahaan yang terus berkembang belakangan, termasuk tetapi tidak terbatas terhadap perusahaan teknologi rintisan.

Dia mencontohkan, seperti perusahaan yang karakteristiknya masih fokus meningkatkan pangsa pasar dan belum laba, tetapi valuasinya besar dan berpotensi menjadi salah satu fund raiser terbesar di pasar modal Indonesia. Pasalnya, dalam aturan yang ada saat ini, pencatatan di papan utama mewajibkan calon perusahaan tercatat untuk sudah membukukan laba usaha paling tidak dalam kurun satu tahun terakhir.

BERITA TERKAIT

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Tumbuh 23% - OCBC NISP Bagikan Dividen Rp1,65 Triliun

NERACA Jakarta – Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) memutuskan untuk membagikan dividen sebesar…

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

Laba Bersih PP Presisi Menyusut 4,97%

NERACA Jakarta – Sepanjang tahun 2023, PT PP Presisi Tbk (PPRE) membukukan laba sebesar Rp 172 miliar pada 2023. Angka…