NERACA
Jakarta – Sepanjang tahun 2020, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) membukukan pendapatan US$ 303,19 juta (Rp 4,34 triliun) atau turun `12% dibandingkan dengan pendapatan tahun lalu US4 344,65 juta. Selain itu, emiten jasa kontraktor pertambangan juga berhasil menekan beban pokok penjualan dan pendapatan sebesar 8,7% menjadi US$ 295,73 juta pada 2020 dari US$ 323,93 juta pada 2019. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara laba perusahaan turun 56% menjadi US$ 1,65 juta dibandingkan laba 2019 senilai US$ 3,77 juta. Laba per saham turun menjadi US$ 0,08 per saham dari US$ 0,17 per saham. Liabilitas perusahaan, baik jangka pendek maupun jangka panjang, ditekan sebesar 10,8% ke US$ 281,24 juta pada 2020, dari US$ 315,26 juta di 2019.
Perseroan saat ini memiliki aset tambang emas di Aceh yang baru saja di akuisisi yakni PT Sabina Mahardika dan telah masuk atau terkonsolidasi dalam laporan keuangan audit periode 2020. Disebutkan bahwa akuisisi 99,89% saham Sabina Mahardika itu tercatat pada audit laporan keuangan perseroan per 31 Desember 2020. Dimana jika sudah beroperasi, kondisi keuangan perseroan akan lebih baik dengan adanya tambahan proyek GMR. Dijelaskan, dengan akuisisi tersebut, secara tidak langsung, perseroan akan memiliki saham GMR melalui PT Mahadaya Imajinasi Nusantara dengan kepemilikian sebesar 99,18%.
Dengan demikian, operasional perseroan lebih baik karena dapat mengeksploitasi tambang mineral berdasarkan peraturan yang berlaku. Sebagai informasi, guna memacu pertumbuhan bisnisnya di tahun ini, perseroan membidik membidik kontrak baru kontraktor penambangan batu bara dan proyek infrastruktur tambang. Langkah ini sebagai bentuk perluasan bisnis perseroan di luar produksi batu bara.
Sekretaris Perusahaan Darma Henwa, Mukson Rosyidi seperti dikutip investor daily mengatakan, perseroan telah berkomitmen secara aktif mencari proyek-proyek potensial. “Perseroan memiliki beberapa proyek potensial yang dapat dikembangkan pada proyek pertambangan yang tersebar di Kalimantan Selatan tahun 2021,”ujarnya.
Mukson menyampaikan, Darma Henwa sedang berbicara lebih lanjut dengan sejumlah calon klien terkait kontrak proyek infrastruktir tambang, seperti pengerjaan earthworks. Proyek tersebut meliputi pembangunan jalan pada Batuta Chemical Industrial Park (BCIP) di Bengalon, Kalimantan Timur. Kemudian eksplorasi drilling dan penambangan tambang tembaga dan emas di Palu, Sulawesi Selatan.
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…