NERACA
Jakarta – Di kuartal pertama 2021, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) mencatatkan laba bersih sebesar Rp8,483 miliar atau merosot 70% dibanding priode yang sama tahun lalu tercatat sebesar Rp28,047 miliar. Akibatnya, laba per saham dasar turun menjadi Rp4. Sedangkan di kuartal I 2020 sebesar Rp11. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dipublikasi di Jakarta, kemarin.
Sementara pendapatan mengalami penurunan 47,77% menjadi Rp341,95 miliar. Rincinya, pendapatan jasa kontruksi tercatat Rp340,95 miliar atau mencapai 99,7% dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan hotel hanya Rp999,46 juta. Namun, beban pokok menyusut 41,97% menjadi Rp304,73 miliar. Akibatnya, laba kotor turun 44,77% menjadi Rp37,218 miliar.
Adapun pada sisi aset terkumpulkan sebesar Rp2,216 triliun atau menyusut 0,2% dibandingkan akhir tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp2,221 triliun. Selanjutnya, arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp16,83 miliar atau membaik dibandingkan kuartal I 2020 yang mencatatkan arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi sebesar Rp5,25 miliar.
Sebagai informasi, emiten konstruksi ini menarget pertumbuhan pendapatan 30% di 2021 dan perolehan kontrak baru sebesar Rp2,5 triliun. Perseroan sendiri optimis kontrak baru meningkat seiring dengan pemulihan perekonomian, termasuk sektor properti yang menjadi target pasar kontraktor. Maka guna memenuhi target tersebut, perseroan akan aktif mencari proyek baru dan mempertahankan pasar yang sudah ada.
Selain itu, perseroan juga lebih proaktif mencari peluang proyek baru di sektor properti, industri, infrastruktur, dan bidang terkait. Tidak ketinggalan, anak usaha PT Surya Semesta Internusa Tbk ini juga bakal membangun kemitraan strategis dengan mitra asing, swasta, maupun BUMN Karya dalam proyek-proyek kerja sama operasi atau KSO.
Komisaris Utama Nusa Raya Cipta, Johannes Suriadjaja pernah bilang, tahun ini memproyeksikan cukup agresif kenaikan 20% - 30% di pendapatan. Disampaikannya, pertumbuhan pendapatan lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 karena banyak proyek yang ditunda akibat pandemi Covid-19. Pada tahun 2020, Johannes mengakui performa NRCA banyak tertekan akibat penundaan sejumlah proyek akibat pandemi. Nusa Raya Cipta bahkan hanya dapat membukukan kontrak baru senilai Rp780 miliar per September 2020. Realisasi itu turun 56,64% dibandingkan posisi pada periode yang sama tahun lalu Rp1,79 trilliun.
Kontrak dari proyek bangunan komersil seperti apartemen, perkantoran, hotel, dan pusat perbelanjaan memiliki porsi paling banyak sebesar 74%. Selanjutnya kontrak dari proyek bangunan industri sebesar 18%, infrastruktur sebesar 7%dan sisanya dari lain-lain.
Praktekkan menjalankan bisnis berkelanjutan dengan pendeketan ESG (Environment, Social, Governance), LOTTE Mart dan bahkan di seluruh negara tempat beroperasi dan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…
Praktekkan menjalankan bisnis berkelanjutan dengan pendeketan ESG (Environment, Social, Governance), LOTTE Mart dan bahkan di seluruh negara tempat beroperasi dan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia menggelar program edukasi Pintu Goes to Campus di Universitas…
NERACA Jakarta —Emiten pertambangan, PT Baramulti Suksessarana Tbk. (BSSR) menargetkan peningkatan pendapatan 2025 sebesar 17,29%, dan laba tahun berjalan naik…