Jual 3000 Menara Telekomunikasi - Inti Bangun Sejahtera Bayar Utang Rp 1,5 T

NERACA

Jakarta- Mengantungi dana segar sebesar Rp 3,985 triliun hasil penjualan 3000 menara telekomunikasi, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) berencana membayar utang sebesar Rp1,5 triliun. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Perseroan mengungkapkan, dengan pelunasan utang itu maka kewajiban perseroan menjadi Rp3,08 triliun dan rasio utang terhadap ekuitas membaik menjadi 0,49% dari 0,69%. Perseroan menjelaskan, penjualan aset tersebut akan mendongkrak laba ditahan menjadi Rp1,49 triliun dari Rp226,82 miliar. Dampak lainnya, laba bersih tahun berjalan menjadi Rp201,56 miliar dari Rp86,26 miliar.

Selain itu, margin laba bersih akan meningkat dari 10,3% menjadi 24,2% dan rasio imbal hasil atas aset (Return on Asset) meningkat dari 0,82% menjadi 2,14 persen untuk periode yang sama. Sementara itu, sisa hasil penjualan menara sebesar Rp2,7 triliun akan dipergunakan untuk mendukung pengembangan usaha perseroan.

Untuk itu, perseroan akan meminta persetujuan rencana penjualan aset setara 64% dibanding ekuitas perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 30 Maret 2021. Dalam perjanjian jual beli bersyarat itu, perseroan juga diwajibkan mendapatkan restu dari 2.611 pemilik tanah. Perseroan juga wajib mendapat restu PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) karena sebanyak 2.765 menara itu dijaminkan.

Selain itu, perseroan juga harus mendapat restu dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (:BRIS), karena sebanyak 154 menara dijaminkan. Sebagai informasi, tahun ini perseroan menganggarkan belanja modal (capital expenditure/capex) sebesar Rp 1 triliun. Manajemen perseroan menyampaikan bahwa sumber pendanaan capex tersebut berasal dari internal dan eksternal perseroan, seperti pinjaman bank. Belanja modal tersebut rencananya akan dialokasikan untuk mendukung pembangunan dan pembelian menara telekomunikasi serta fiber optic (FO).

Di bidang FO, perseroan akan lebih agresif untuk mengembangkan beberapa layanan, seperti metro-e di beberapa kota Indonesia, internet service, fiber to the home (FTTH) dan fiber to the building (FTTB). Selain melakukan ekspansi di kedua bidang tersebut, perseroan pada tahun depan juga akan fokus terhadap monetisasi aset dan infrastruktur yang telah dimiliki, sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah bagi perseroan dan pemegang saham.

Perseroan menilai bisnis menara dan infrastruktur telekomunikasi masih akan ekspansif pada tahun depan. Saat ini perseroan telah menerima order dari salah satu operator yang telah melakukan network ekspansi lebih awal dibandingkan dengan operator lainnya, sebanyak 450 order pembangunan menara telekomunikasi. “Kinerja tahun depan akan lebih agresif dibandingkan dengan tahun ini. Selain permintaan order pembangunan dari operator, perseroan juga akan melakukan advance build untuk beberapa menara telekomunikasi, namun tetap melakukan koordinasi dan penilaian sebelumnya dengan para operator terkait,”kata Direktur IBST, Jozef Ignasius Munaba.

BERITA TERKAIT

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…