Investasikan Dana Rp 2,43 Triliun - Macquarie Capital Serap Saham Merdeka Copper

NERACA

Jakarta – Aksi korporasi PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA) menggelar penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement berjalan sukses. Perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin mengungkapkan, Macquarie Capital Limited menjadi pihak pembeli dari aksi private placement MDKA.

Macquarie membeli saham MDKA dengan harga pelaksanaan Rp2.420 per saham, sehingga lembaga keuangan itu merogoh kocek sekitar Rp2,43 triliun. Dengan transaksi itu, maka total lembar saham yang diterbitkan MDKA adalah sebesar 22,9 miliar saham. Kemudian dana yang diperoleh perseroan melalui pelaksanaan PMTHMETD akan dipergunakan oleh perseroan dan atau anak perusahaan untuk keperluan belanja modal dan atau kebutuhan modal anak perusahaan.

Sebagai informasi, emiten pertambangan mineral tersebut melepas 1.007.259.165 atau 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp20 per saham melalui aksi private placement. Transaksi itu dilakukan pada 4 Maret 2021 dan dicatatkan pada 5 Maret 2021. Tahun ini, MDKA menargetkan volume produksi tembaga sebesar 14.000 hingga 17.000 ton. Target itu jauh lebih tinggi daripada realisasi produksi tembaga 2020 yang hanya sebesar 5.377 ton.

Perseroan mengungkapkan, hal itu seiring dengan perkembangan pit Partolang karena MDKA mengintegrasikan tambang tembaga Wetar dan proyek Acid Iron Metal (AIM), sehingga penambangan telah bergeser dari tambang Lerokis ke tambang Partolang yang baru. Operasional pit Partolang telah dimulai pada Oktober 2020 dan diekspektasikan mulai meningkat pada Januari tahun ini. Produksi tembaga diharapkan meningkat pada kuartal I/2021 seiring dengan pengembangan Partolang dan diharapkan mulai mencapai tingkat produksi yang konsisten pada kuartal 2021.

Untuk diketahui, proyek AIM adalah proyek kerja sama MDKA dengan Wealthy Source Holding Limited, perusahaan afiliasi Eternal Tsingshan Group Limited. Proyek itu dibangun di Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Sulawesi Tengah. Proyek AIM itu akan memproses bijih pirit dari proyek tembaga Wetar milik MDKA untuk produksi acid, besi, uap, emas, perak, dan ekstraksi sisa tembaga. Manajemen memperkirakan dengan mengembangkan proyek AIM itu, perseroan kemungkinan dapat memperoleh pendapatan sekitar US$200 per ton.

Adapun, MDKA memperkirakan all in sustaining cost (AISC) tembaga pada tahun ini sebesar US$2,1 per pon hingga US$2,6 per pon, jauh lebih rendah dibandingkan dengan AISC tahun lalu sebesar US$4,62 per pon. Sementara itu, volume penjualan tembaga MDKA sepanjang 2020 mencapai 5.472 ton, turun 67,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, MDKA menargetkan produksi emas pada tahun ini sebanyak 100.000 hingga 120.000 ons dengan AISC sekitar US$825 hingga US$900 per ons.

Menurut perseroan, target itu lebih rendah daripada total produksi 2020 sebesar 157.175 ons dengan AISC US$669 per ons dan cash cost rata-rata US$398 per ons. Sementara itu, volume penjualan emas MDKA pada 2020 sebesar 162.847 ons, turun 26,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.


BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…