Rencanakan Buka Tiga Cabang - DGNS Targetkan Pendapatan Tumbuh 64%

NERACA

Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, perusahaan penyedia layanan laboratorium PT Diagnos Laboratorium Utama Tbk (DGNS) langsung tancap gas pacu ekspansi bisnisnya. Dimana perseroan tahun ini membidik pertumbuhan pendapatan sebesar 64%.

Kata Fanfan Riksani, Corporate Secretary Diagnos Laboratorium Utama, perusahaan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan bisnis ke depannya. Salah satu agenda ekspansi DGNS pada tahun ini adalah mengembangkan cabang laboratorium. “Tahun ini, perseroan akan membangun tiga cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan,”ujarnya dallam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Hingga saat ini DGNS memiliki tiga cabang mandiri dan 10 total outlet, adapun outlet ini bekerjasama dengan Rumah Sakit dan klinik yang tersebar di beberapa wilayah.  Nantinya, dana untuk membangun tiga cabang baru itu bersumber dari hasil hajatan IPO. Dari hajatan IPO, Diagnos Laboratorium dapat mengumpulkan dana sekitar Rp 50 miliar. Rinciannya 42,6% untuk pembangunan laboratorium serta pembangunan cabang di Makassar, Surabaya, dan Medan. Ketiga ekspansi ini diharapkan selesai pada 2021.

Perusahaan juga akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Lalu, sebesar 57,4% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. "Selain terus mengembangkan cabang laboratorium di seluruh Indonesia, kami juga menciptakan teknologi dan inovasi, salah satunya Genomics,” ungkap Fanfan Riksani.

Debut perdana di pasar modal, saham DGNS terpantau naik 70 poin atau terkena batas Auto Rejection Atas (ARA) 35% ke posisi Rp270 per saham. Perseroan menjadi emiten ke tiga yang tercatat di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2021. Perseroan melepas 250 juta lembar saham baru atau 20% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh dengan harga Rp200 per saham, sehingga perseroan meraup dana segar Rp50 miliar.

Perseroan menunjuk PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Direktur Utama Diagnos Laboratorium Mesha Rizal Sini mengatakan, IPO merupakan langkah strategis bagi perusahaan dalam upaya untuk memperluas jejaring dan memberikan layanan terbaik kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Dirinya menambahkan, perusahaan juga akan mengoptimalkan operasional di laboratorium yang sudah ada dan membeli kendaraan. Lalu, sebesar 57,4% dana IPO akan digunakan untuk modal kerja. Bersamaan dengan IPO ini, perseroan juga mengadakan program alokasi saham untuk karyawan (Employee Stock Allocation/ESA) dengan mengalokasikan sebanyak-banyak sebesar 1 juta lembar saham atau 0,08% dari jumlah yang disetor perusahaan sebesar Rp25 juta.

Program ESA adalah upaya perusahaan untuk memberikan penghargaan kepada manajemen dan karyawan atas kontribusinya dalam membangun dan membesarkan Diagnos Laboratorium. Perseroan menyakini kebijakan ini akan semakin meningkatkan rasa memiliki manajemen dan karyawan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan value perusahaan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…