PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) telah menandatangani amendemen keempat atas perjanjian pinjaman senilai US$ 155,22 juta dengan anak usaha perseroan, PT Saka Energi Indonesia (SEI). Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin dijelaskan, amendemen keempat itu antara lain mencakup perpanjangan waktu pinjaman yang sebelumnya dilakukan pada 6 Februari 2015.

Nantinnya, setelah dilakukan amandemen, jangka waktu perjanjian pinjaman diperpanjang hingga 6 Januari 2022. Manajemen PGN mengungkapkan, pinjaman tersebut apabila dirupiahkan bernilai Rp 2,16 triliun. Sekitar 50% dari nilai itu akan dilunasi paling lambat pada 6 Januari 2021 dan sedangkan sisanya bakal dilunasi paling lambat pada 6 Januari 2022. SEI merupakan anak usaha perseroan dengan kepemilikan saham 99%, sehingga aksi perjanjian pinjaman tersebut merupakan transaksi afiliasi.

Sebagai informasi, PGN membukukan pendapatan US$ 2,15 miliar atau setara Rp 31,51 triliun hingga kuartal III-2020, dengan laba operasi US$ 315,49 juta dan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) sebesar US$ 601,91 juta. Sementara selama Januari-September 2020, PGN menyalurkan gas bumi dengan volume distribusi sebesar 812 bbtud, volume transmisi 1.276 mmscfd, lifting minyak dan gas 5.260 mboe, transportasi minyak 2.780 mboe, pemrosesan liquefied petroleum gas (LPG) sebesar 34.206 ton, dan regasifikasi 93 bbtud.