Tawarkan Bunga Hingga 9,85% - Obligasi dan Sukuk WIKA Oversubscribed

NERACA

Jakarta – Penawaran obligasi dan sukuk mudharabah berkelanjutan tahap pertama senilai Rp 2 triliun milik PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mendapatkan respon positif dari pelaku pasar dengan mencatatkan kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 2,5 kali. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Kata Direktur Keuangan WIKA, Ade Wahyu, obligasi dan sukuk yang ditawarkan perseroan memiliki tenor 3 tahun, 5 tahun, dan 7 tahun. Adapun masing-masing tenor memberikan bunga masing-masing 8,6%, 9,25% dan 9,85% telah mendapatkan kepercayaan investor dengan kelebihan permintaan. Hal ini juga didasarkan pada proyeksi terhadap WIKA yang semakin positif pada tahun depan.”Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan seluruh pihak yang telah mendukung keberhasilan WIKA dalam proses penerbitan Obligasi & Sukuk Berkelanjutan Tahap I ini,” ujarnya.

Ade menerangkan, dana hasil penerbitan obligasi dan sukuk akan digunakan  untuk refinancing  komodo bonds dan alokasi kebutuhan modal kerja. Dengan tambahan dana segar dari hasil penerbitan surat utang, WIKA siap mendukung Pemerintah dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia serta pemulihan ekonomi nasional (PEN). Di sisi lain, WIKA meraup kontrak baru sebanyak Rp18 triliun per November 2020. Jumlah tersebut setara 84,22% dari target tahun ini sebanyak Rp21,37 triliun.

Adapun kontribusi kontrak baru terbesar secara berturut-turut berasal dari segmen Infrastruktur dan Gedung sebesar Rp7,78 triliun, Energi dan Industrial Plant sebesar Rp5,62 triliun, Industri Rp4,10 triliun dan Properti sebesar Rp509 miliar. Raihan kontrak kontrak besar diantaranya berasal dari proyek Smelter Feronikel yang terletak di Sulawesi Tenggara sebesar Rp5,39 triliun, Proyek lanjutan tol Serang Panimbang Rp938 miliar dan Proyek Bendungan Ameroro, Sulawesi Tenggara sebesar Rp538 miliar.

Sekretaris Perusahaan Wijaya Karya Mahendra Vijaya menyampaikan perseroan optimis bisa memenuhi target kontrak baru, bahkan bisa melampaui target. Pasalnya, perseroan masih mengikuti tender proyek dengan nilai total Rp7 triliun. Adapun tender proyek tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat dan memiliki kualifikasi yang sesuai dengan portofolio, pengalaman, serta teknologi yang digunakan WIKA. “Sekitar Rp7 triliun yang masih berpeluang untuk diperoleh tahun ini,”kata Mahendra.

 

BERITA TERKAIT

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Laba Bersih PT FIF Tumbuh 16,5% Jadi Rp1,1 Triliun

Kuartal pertama 2024, PT Federal International Finance (FIF) membukukan laba bersih sebesar Rp1,1 triliun atau meningkat sebesar 16,5% secara year-on-year…

Buntut Investasi Bodong di BTN - Ombudsman Panggil OJK, LPS dan Kementerian BUMN

Ombudsman RI mengimbau kepada masyarakat agar tidak tergoda iming-iming investasi yang menawarkan imbal hasil atau bunga super tinggi yang melebihi…

Keterlibatan Karyawan Tinggi - Trakindo Sabet Penghargaan Best Employers Indonesia 2023

PT Trakindo Utama (Trakindo) dinobatkan sebagai salah satu perusahaan terbaik di Indonesia dalam menciptakan pengalaman kerja yang luar biasa bagi…