Resto Bakso Mas Erwin Tetap Melesat Di Tengah Pandemi

INI RESTO BAKSO YANG MELESAT MASA PANDEMI COVID-19
Takala di masa Pademi Covid-19, banyak pedagang bakso omzetnya menurun dratis atau bahkan gulung tikar,  namun Bakso Bom Mas Erwin tetap  berdiri kokoh bahkan memperluas usahanya dengan membuka cabang baru.
 "Seperti yang banyak dikeluhkan orang, di awal awal pandemi kami juga merasakan dampak yang sama karena covid 19 dan PSBB yang terus menerus terjadi," kata Anke Dwi Saputro, pemilik resto Bakso Bom Mas Erwin.
Karena itu, saat awal pandemi bulan Maret-Juli pihaknya memutuskan untuk fokus menjual menu bakso siap santap dan membangun tim untuk menggaet reseller sebanyak banyaknya terutama ibu ibu rumah tangga
 "Alhamdulillah adaptasi pertama ini berhasil dengan mendapatkan ratusan reseller hanya dalam waktu sesaat. Penjualan bakso siap santap kami per bulan bahkan melampuai target. Pernah sehari mencapai 28 juta rupiah, padahal seumur umur omset di outlet pun gak sampai segitu," ungkap Anke, sapaan akrabnya.
Menurut Anke hal tersebut karena mungkin bertepatan dengan PSBB ketat periode 1 dan 2, dimana saat itu benar-benar tidak ada resto yang buka di jakarta apalagi warung bakso dan mie ayam kebanyakan pedagangnya memilih pulang kampung
"Nah selama masa itulah otomatis terdapat kekosongan penawaran bakso dan mie ayam, kami lah salah satu yang mengisinya," tutur Anke.
Untuk memperlancar usahanya Bakso Bom Mas Erwin memanfaatkan armada Ojol yang juga sedang menderita kena dampak PSBB, mereka semangat mengantarkan paket paket bakso dengan upah harian per kilometer.
"Alhamdulillah sekali bisa membantu mereka walaupun terbatas," tuturnya.
Masa PSBB dimana orang dirumah saja dan banyak main gadget dipergunakan manajemen Bakso Bom Mas Erwin untuk branding habis habisan di Sosmed.
"Kami setiap hari upload dan berinteraksi dengan follower, kami komen dan memberikan informasi sekaligus merekrut mereka menjadi tim reseller bakso dan juga sebagian kami rekrut sebagai micro influencer bagi brand kami, hanya dengan modal jempol membagikan informasi mareka sudah bisa mendapatkan free paket bakso siap saji," tutur pria kelahiran Solo, 04 Juli 1979 in
"Karena itu brand awareness kami meningkat, apalagi para pesaing kami kebanyakan memilih tutup atau tidak melakukan aktivitas branding, kata mereka boro boro branding..uang aja gak ada," tambahnya.
Menurut Anke, dampak positif setelah PSBB agak mereda di bulan agustus 2020, mulai banyak WA dari para peminat kemitraan Bakso Bom Mas Erwin.
 Sehingga di masa pandemi ini Bakso Bom Mas Erwin justru membuka 5 gerai baru di Citra Indah Jonggol, Villa Nusa Indah Palembang, Cibinong, Cirebon, dan Palembang.  
"Kami tidak mengurangi gaji karyawan atau jumlah karyawan justru kami menambah jumlah karyawan dan memberikan bonus penjualan," ungkapnya.
Sebelumnya Anke mengaku sempat kepikiran ingin turun ke jalan seperti brand brand lain itu, namun Ia ingin tetap menjaga Maqom brand bakso bom mas erwin bukanlah brand pinggir jalan. 
"Kami putuskan tidak berdagang asongan karena justru saat Pandemi orang gak keluar rumah dan banyak main HP, sehingga untuk apa ke jalan wong jalanan juga sepi dan takut juga kita datangi mereka," ujarnya.
Di bulan Juli Bakso Bom pun riding the wave dengan ikutan memproduksi bakso seafood yang sedang viral.
Yakni bakso lobster, bakso gurita, bakso cumi sotong, bakso kepiting dan bakso kerang.
 "Kami berpikir harus ada "faktor ungkit" yang mendorong pelanggan mau berani ke outlet kami, mau berani pesan delivery dan mau berkorban keluar uang," terang Anke.
Pasalnya di masa pandemi banyak orang yang turun daya belinya akibat bisnisnya kacau atau gajinya sebagai pegawai dipotong. 
"Kami harus berebut "sisa kue" itu dengan brand lainnya
harus ada yang Special, dan terbukti boooming. Penjualan langsung meningkat dan konten bakso kami yang inovatif banyak di share di sosmed viral kemana mana konten tentang bakso seaafoodnya bakso bom mas erwin," papar Anke.
Anke mengatakan,  karena momentumnya sudah dapat maka ia ngeBom lagi dengan iklan berbayar di facebook advertising dan instagram advertising.
Bakso Bom Mas Erwin memiliki keunikan, yaitu sebagai Pusatnya bakso viral, semua bakso viral ada disini, ada 22 menu bakso yang telah viral.
 
"Komposisinya murni daging sapi, 90% daging, 10 % saja tepungnya. Jadi dijamin Halal Higinis dan Enak," terang Pria lulusan Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, angkatan 1998  ini.
Selain itu Bakso Bom Mas Erwin berlokasi di ruko dan di mall atau foodcourt, sehingga nyaman dan berkelas namun dengan harga bersahabat, kisaran Rp 10 ribu - 65 ribu/porsi.
Bakso Bom Mas Erwin bukan hanya berbisnis bakso namun ada aspek dakwah dan sosialnya.
"Aspek dakwah misalnya dengan ada SOP mengaji setiap malam jumat bagi semua pegawai, mengharuskan sholat lima waktu dan bersedekah dengan berbagai promo yang kami lakukan rutin," papar Anke.
Anke mengaku pernah bikin promo dan sempat viral yaitu  "IBU HAMIL MAKAN BAKSO GRATIS SELAMANYA, dan itu menjadi trademark  sampai sekarang.
 "Kami yakin doa ibu hamil mustajab dan kami ingin memberikan bakso bergizi dan sehat kepada seluruh ibu hamil di Indonesia," tuturnya.
Apa tidak rugi?? "Saya pake otak kanan yaitu otak imajinatif,  bukan otak kiri yang hitung hitungan.  Matematik Alloh itu beda dengan matematika kita.  Setiap 1 sedekah hasilnya 700x
  jadi gak mungkin rugi," pungkasnya. ***


Jakarta, Ketika banyak pedagang bakso omzetnya menurun dratis atau bahkan gulung tikar akibat Pand emi Covid-19, Bakso Bom Mas Erwin tetap berdiri kokoh bahkan memperluas usahanya dengan membuka cabang baru.

"Seperti yang banyak dikeluhkan orang, di awal awal pandemi kami juga merasakan dampak yang sama karena covid 19 dan PSBB yang terus menerus terjadi," kata Anke Dwi Saputro, pemilik resto Bakso Bom Mas Erwin.

Karena itu, saat awal pandemi bulan Maret-Juli pihaknya memutuskan untuk fokus menjual menu bakso siap santap dan membangun tim untuk menggaet reseller sebanyak banyaknya terutama ibu ibu rumah tangga.

"Alhamdulillah adaptasi pertama ini berhasil dengan mendapatkan ratusan reseller hanya dalam waktu sesaat. Penjualan bakso siap santap kami per bulan bahkan melampuai target. Pernah sehari mencapai 28 juta rupiah, padahal seumur umur omset di outlet pun gak sampai segitu," ungkap Anke, sapaan akrabnya.

Menurut Anke hal tersebut karena mungkin bertepatan dengan PSBB ketat periode 1 dan 2, dimana saat itu benar-benar tidak ada resto yang buka di jakarta apalagi warung bakso dan mie ayam kebanyakan pedagangnya memilih pulang kampung

"Nah selama masa itulah otomatis terdapat kekosongan penawaran bakso dan mie ayam, kami lah salah satu yang mengisinya," tutur Anke.

Untuk memperlancar usahanya Bakso Bom Mas Erwin memanfaatkan armada Ojol yang juga sedang menderita kena dampak PSBB, mereka semangat mengantarkan paket paket bakso dengan upah harian per kilometer. "Alhamdulillah sekali bisa membantu mereka walaupun terbatas," tuturnya.

Masa PSBB dimana orang dirumah saja dan banyak main gadget dipergunakan manajemen Bakso Bom Mas Erwin untuk branding habis habisan di Sosmed.

"Kami setiap hari upload dan berinteraksi dengan follower, kami komen dan memberikan informasi sekaligus merekrut mereka menjadi tim reseller bakso dan juga sebagian kami rekrut sebagai micro influencer bagi brand kami, hanya dengan modal jempol membagikan informasi mareka sudah bisa mendapatkan free paket bakso siap saji," tutur pria kelahiran Solo, 04 Juli 1979 ini.

"Karena itu brand awareness kami meningkat, apalagi para pesaing kami kebanyakan memilih tutup atau tidak melakukan aktivitas branding, kata mereka boro boro branding..uang aja gak ada," tambahnya.

Menurut Anke, dampak positif setelah PSBB agak mereda di bulan agustus 2020, mulai banyak WA dari para peminat kemitraan Bakso Bom Mas Erwin.

Sehingga di masa pandemi ini Bakso Bom Mas Erwin justru membuka 5 gerai baru di Citra Indah Jonggol, Villa Nusa Indah Palembang, Cibinong, Cirebon, dan Palembang.  

"Kami tidak mengurangi gaji karyawan atau jumlah karyawan justru kami menambah jumlah karyawan dan memberikan bonus penjualan," ungkapnya.

Sebelumnya Anke mengaku sempat kepikiran ingin turun ke jalan seperti brand brand lain itu, namun Ia ingin tetap menjaga Maqom brand bakso bom mas erwin bukanlah brand pinggir jalan. 

"Kami putuskan tidak berdagang asongan karena justru saat Pandemi orang gak keluar rumah dan banyak main HP, sehingga untuk apa ke jalan wong jalanan juga sepi dan takut juga kita datangi mereka," ujarnya.

Di bulan Juli Bakso Bom pun riding the wave dengan ikutan memproduksi bakso seafood yang sedang viral. Yakni bakso lobster, bakso gurita, bakso cumi sotong, bakso kepiting dan bakso kerang. "Kami berpikir harus ada "faktor ungkit" yang mendorong pelanggan mau berani ke outlet kami, mau berani pesan delivery dan mau berkorban keluar uang," kata Anke.

Pasalnya di masa pandemi banyak orang yang turun daya belinya akibat bisnisnya kacau atau gajinya sebagai pegawai dipotong. 

"Kami harus berebut "sisa kue" itu dengan brand lainnya harus ada yang Special, dan terbukti boooming. Penjualan langsung meningkat dan konten bakso kami yang inovatif banyak di share di sosmed viral kemana mana konten tentang bakso seaafoodnya bakso bom mas erwin," papar Anke.

Anke mengatakan,  karena momentumnya sudah dapat maka ia ngeBom lagi dengan iklan berbayar di facebook advertising dan instagram advertising.

Bakso Bom Mas Erwin memiliki keunikan, yaitu sebagai Pusatnya bakso viral, semua bakso viral ada disini, ada 22 menu bakso yang telah viral.

"Komposisinya murni daging sapi, 90% daging, 10 % saja tepungnya. Jadi dijamin Halal Higinis dan Enak," terang Pria lulusan Fakultas Ekonomi UGM Yogyakarta, angkatan 1998  ini.

Selain itu Bakso Bom Mas Erwin berlokasi di ruko dan di mall atau foodcourt, sehingga nyaman dan berkelas namun dengan harga bersahabat, kisaran Rp 10 ribu - 65 ribu/porsi.

Bakso Bom Mas Erwin bukan hanya berbisnis bakso namun ada aspek dakwah dan sosialnya. "Aspek dakwah misalnya dengan ada SOP mengaji setiap malam jumat bagi semua pegawai, mengharuskan sholat lima waktu dan bersedekah dengan berbagai promo yang kami lakukan rutin," papar Anke.

Anke mengaku pernah bikin promo dan sempat viral yaitu  "IBU HAMIL MAKAN BAKSO GRATIS SELAMANYA, dan itu menjadi trademark  sampai sekarang. "Kami yakin doa ibu hamil mustajab dan kami ingin memberikan bakso bergizi dan sehat kepada seluruh ibu hamil di Indonesia," tuturnya.

Apa tidak rugi? "Saya pake otak kanan yaitu otak imajinatif,  bukan otak kiri yang hitung hitungan.  Matematik Alloh itu beda dengan matematika kita.  Setiap 1 sedekah hasilnya 700x jadi gak mungkin rugi," pungkasnya. (*)

BERITA TERKAIT

Puteri Indonesia 2025

Sejumlah finalis tampil saat malam puncak Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2025 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan,…

Awal 2025 Kunjungan awisatawan Mancanegara Meningkat

Wisatawan mancanegara memilih produk UMKM khas Bali saat mengunjungi pasar rakyat di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (2/5/2025). Badan Pusat…

Dipadati Ribuan Pengunjung - Cleo Luncurkan Dua Produk Praktis Ramah Lingkungan di CFK Medan

Neraca, Kesuksesan Cleo dalam menghadirkan pesta kuliner terbesar di berbagai kota Indonesia kembali berlanjut lewat Cleo Festival Kuliner (CFK) Medan,…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

Puteri Indonesia 2025

Sejumlah finalis tampil saat malam puncak Grand Final Pemilihan Puteri Indonesia 2025 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC) Senayan,…

Awal 2025 Kunjungan awisatawan Mancanegara Meningkat

Wisatawan mancanegara memilih produk UMKM khas Bali saat mengunjungi pasar rakyat di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat (2/5/2025). Badan Pusat…

Dipadati Ribuan Pengunjung - Cleo Luncurkan Dua Produk Praktis Ramah Lingkungan di CFK Medan

Neraca, Kesuksesan Cleo dalam menghadirkan pesta kuliner terbesar di berbagai kota Indonesia kembali berlanjut lewat Cleo Festival Kuliner (CFK) Medan,…