Restoran Terdampak Pandemi - Jaya Bersama Pangkas Target Bisnis Turun 40%

NERACA

Jakarta – Imbas dari pandemi Covid-19, emiten restoran dengan merek The Duck King, PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK) memangkas target bisnis turun 30%-40% baik dari pendapatan dan laba bersih,”Proyeksi kinerja kita tahun ini dipangkas 30%-40% dari target, meski di semester kedua kunjungan ke restoran naik seiring dengan relaksasi kebijakan saat pendemi,”kata Direktur DUCK, Tio Dewi.

Asal tahu saja, tahun ini perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 800 miliar dan diproyeksikan turun 40% dari target awal dan begitu juga dengan laba bersih yang ditargetkan tahun ini turun 30%. Perseroan memastikan, dampak dari pandemi telah membuat rencana ekspansi bisnis pembukaan gerai tertunda hingga pemangkasan karyawan sebagai bentuk efisiensi. Saat ini, dari 36 restoran yang dimiliki perseroan hanya 70% sudah buka atau 26 lokasi restoran. Oleh karena itu, lanjut Dewi, revisi target bisnis hingga akhir tahun tidak bisa dielakkan karena jumlah pengunjung mall sendiri masih turun dari hari biasa sebelum Covid.

Disampaikannya, hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) memutuskan untuk tidak membagikan dividen meski sepanjang tahun lalu berhasil membukukan kinerja positif sepanjang tahun lalu. Tercatat perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 736,8 miliar di 2019 atau naik 100% dibandingkan pendapatan di 2018 sebesar Rp 617,7 miliar. Sementara laba bersih di 2019 capai Rp149,41 miliar atau naik 33,7% dari priode yang sama tahun lalu Rp111,75 miliar.

Sementara di semester pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatan Rp 152 miliar atau turun dibandingkan priode yang sama tahun lalu Rp 402 miliar. Kemudian laba bersih dari priode yang sama tahun lalu tercatat Rp 95 miliar menjadi Rp 26,8 miliar di semester pertama tahun 2020. Perseroan sendiri, kata Tio Dewi, tidak ada revisi target belanja modal atau capex karena tidak banyak aksi korporasi yang dilakukan tahun ini. Namun demikian, di tahun ini perseroan akan membuka gerai baru di Yogyakarta dengan koloborasi pihak hotel dan pembukaan gerai premium baru di Pondok Indah sebelum natal tahun ini.

Selanjutnya, untuk ekspansi pembukaan gerai di luar negeri baru bisa terlaksana pada tahun depan yakni di Hoi Chi Mint, Vietnam. Sebagai tambahan informasi, perseroan memiliki bisnis makanan dan minuman dengan tiga merek utama restoran yakni The Duck King, Fook Yew, dan Panda Bowl, serta tujuh sub-merek dari The Duck King untuk menangkap permintaan di segmen konsumen kelas menengah yang sedang tumbuh di Indonesia.

Menyinggung soal gugatan hukum oleh Mizuho, menurut Tio Dewi, hal tersebut salah alamat dan memastikan tidak ada dampak terhadap operasional perusahaan. Sebagai informasi, Mizuho menggugat pemegang lisensi restoran The Duck King bersama sejumlah perusahaan lain. Mizuho memperkarakan PT Asia Kuliner Sejahtera, PT Jaya Bersama Indo Tbk, Asia Culinary Pte. Ltd, serta lima orang terkait lainnya sebagai para tergugat.

Adapun, lima orang terkait lainnya yang disebut sebagai tergugat memiliki posisi sebagai pemegang saham dan jajaran direksi di PT Asia Kuliner Sejahtera dan PT Jaya Bersama Indo Tbk. yaitu Itek Bachtiar, Limpa Itsin Bachtiar, Ibin Bachtiar, Lin Manuhutu, dan Tio Dewi. “Dalam gugatan ini, kami menuntut ganti rugi US$40,9 juta,” kata kuasa hukum Mizuho Edward Lontoh dalam keterangannya

Gugatan ini dilakukan karena PT Asia Kuliner Sejahtera belum melakukan pembayaran kewajiban utang sebesar US$ 40,9 juta. Pihak Mizuho mengetahui PT Asia Kuliner Sejahtera bersama dengan lima orang terkait saat ini sedang melakukan upaya penerbitan obligasi untuk perluasan bisnis dari PT Jaya Bersama Indo Tbk. dan di sisi lain, diklaim belum melaksanakan kewajibannya untuk melakukan pembayaran kepada Mizuho.

BERITA TERKAIT

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…