NERACA
Jakarta -Melejitnya harga emas di pasar di tengah pandemi Covid-19, menjadi keyakinan bagi PT Solid Gold Berjangka bila tutup tahun ini akan mencapai target. “Saat ini perusahaannya justru mengalami pertumbuhan di tengah pandemi virus corona ini. Pertumbuhan terjadi baik dari sisi volume transaksi ataupun jumlah nasabah baru,”kata Pimpinan Cabang PT Solid Gold Berjangka cabang Jakarta, Dikki Soetopo di Jakarta, Rabu (26/8)
Menurutnya, tren emas tetap stabil di atas level US$ 1.900/troz hingga akhir tahun. Hal ini sesuai dengan keyakinan para analis global yang menyatakan bahwa harga emas berpotensi menembus kembali rekor tertinggi di level US$ 2.100/troz di akhir tahun 2020 ini. Alasan fundamental yang memperkuat hal ini adalah ketidakpastian ekonomi global dan resesi yang meluas ke banyak negara.
Meski optimisme terhadap vaksin Covid-19 cukup tinggi, namun ekspektasi investor terhadap pemulihan ekonomi belum menyeluruh. Kata Dikki, selama pandemi tren peningkatan transaksi di produk loco gold meningkat sebesar 30% dari tahun sebelumnya. Sementara itu untuk nasabah baru mengalami penambahan hingga Juli 2020 sebanyak 247 nasabah baru. Berita lonjakan harga emas turut mengedukasi masyarakat bahwa ada alternatif investasi logam mulai dalam bentuk kontrak berjangka yang berpeluang lebih menguntungkan dengan syarat manajemen risiko yang terjaga.
Dikki mengungkapkan, total volume transaksi PT Solid Gold Berjangka, khususnya cabang Jakarta dari Januari hingga Juli 2020 mengalami pertumbuhan 30% menjadi 60.797 lot dibandingkan tahun 2019 pada posisi yang sama.“Di tengah situasi pandemi, peluang investasi emas menjadi sangat menarik karena sifatnya yang safe haven, artinya memiliki nilai yang stabil ditengah ketidakpastian ekonomi yang diakibatkan berbagai faktor. Karenanya kami tetap optimis bahwa target volume transaksi sebesar 100 ribu lot dan 600 nasabah baru akan tetap terkejar meski dalam kondisi pandemic sekarang,” ujarnya.
Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga Juli, setidaknya total volume transaksi Solid Gold Berjangka, khususnya cabang Jakarta mengalami pertumbuhan 30% dibanding periode yang sama sebelumnya menjadi 60.797 lot. Sementara jumlah nasabah baru juga sudah bertambah 247 orang. Jika diperinci, volume terbanyak datang dari transaksi bilateral yang mencapai 57.571 lot. Sementara sisanya, yakni 3.226 lot merupakan transaksi multilateral.
Selain emas, Dikki melihat kontrak bulir indeks Hongkong atau Hang Seng juga menjadi salah satu yang menarik. Secara fundamental dan teknikal, adanya ketegangang di Hongkong membuat Hang Seng punya peluang yang menarik. “Pada sisa tahun ini, kami akan fokus untuk terus edukasi masyarakat melalui webinar mengenai peluang, transaksi, ruang profit dari perdagangan komoditi. Oleh karena itu kami optimistis bahwa target volume transaksi 100.000 lot dan 600 nasabah baru akan tercapai meski di tengah kondisi saat ini,” ungkapnya.
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…
Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…
NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…