Dihantui Pandemi Covid-19 - Mitra Keluarga Agresif Bangun Dua RS Baru

NERACA

Jakarta – Kendati perekonomian nasional mengalami koreksi akibat pandemi Covid-19, hal tersebut tidak menyurutkan pengembangan bisnis PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA). Pasalnya, emiten pengelola rumah sakit Mitra Keluarga ini berencana membangun dua rumah sakit baru pada akhir tahun ini.

Joyce Vidyayanti Handajani, Direktur Mitra Keluarga Karyasehat mengungkapkan, groundbreaking atau peletakan batu pertama rumah sakit ke-27 tersebut akan dilakukan pada Desember 2020 mendatang. “Groundbreaking rumah sakit ke-27 kalau tidak ada kendala akan dilakukan pada Desember 2020, sementara untuk pembangunan rumah sakit ke-28 baru dimulai pada kuartal pertama 2021," ujarnya dalam public expose live secara virtual di Jakarta, kemarin.

Maka guna membangun rumah sakit tersebut, perseroan menyiapkan dana investasi sekitar Rp 150 miliar hingga Rp 200 miliar untuk satu rumah sakit. Perseroan akan menggunakan sebagian dana hasil IPO untuk membangun rumah sakit tersebut. Selain itu, perseroan juga sedang menyelesaikan pembangunan rumah sakit yang berlokasi di Surabaya.

Investor Relation Mitra Keluarga, Aditya Widjaja menuturkan, progres pembangunan rumah sakit tersebut sudah mencapai 90% dan diharapkan bisa beroperasi pada akhir tahun ini. Disampaikannya, perseroan mengalokasikan belanja modal sebesar Rp 283 miliar yang dialokasikan untuk membangun rumah sakit di Surabaya tersebut. Hingga saat ini MIKA telah menyerap lebih dari 50% belanja modal.

Sebelumnya, Mitra Keluarga Karyasehat juga telah mengakuisisi rumah sakit yang berlokasi di Cirebon yakni RSIA Panti Abdi Dharma. Rumah sakit tersebut memiliki 35 kapasitas tempat tidur, 20 tempat tidur operasional, 14 dokter umum dan spesialis, serta 16 suster. Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2020, perseroan mencetak pendapatan Rp1,44 triliun, menurun 9,03% secara tahunan. Dari situ, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga ikut terkoreksi bahkan lebih dalam yakni 19,61% secara tahunan menjadi Rp288,74 miliar.

Aditya menjelaskan penurunan kinerja keuangan perseroan tidak hanya disebabkan oleh ketakutan masyarakat untuk mengunjungi rumah sakit diakibatkan oleh penyebaran Covid-19. Tetapi juga hal ini diperparah dengan kekhawatiran beberapa dari tenaga medis senior yang sudah memiliki riwayat penyakit tertentu sehingga memilih untuk mengurangi jam praktek pada periode awal tahun. Tercatat pada paruh pertama tahun ini, Mitra Keluarga mencatat penurunan volume rawat inap dan rawat jalan masing-masing 11,43% dan 19,72% secara tahunan atau year on year (yoy).

Di sisa semester kedua tahun ini, perseroan terus mengejar pertumbuhan kinerja mengingat di semester pertama membukukan kinerja yang kurang memuaskan. Apalagi seiring dengan adanya relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), trafik kunjungan pasien kembali membaik mulai Juni yang lalu. Sayangnya, Aditya belum dapat menyebutkan proyeksi pendapatan dan laba bersih hingga tutup tahun ini. Yang jelas kini perusahaan tersebut terus berusaha untuk meningkatkan kinerja.

 

BERITA TERKAIT

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Panca Budi Incar Penjualan Rp5,78 Triliun

NERACA Jakarta -Emiten produsen kemasan plastik, PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) membidik penjualan sebesar Rp5,78 triliun pada 2025. Target…

Optimalkan Pasar Domestik - Indonesian Tobacco Bidik Penjualan Tumbuh 10%

NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 10% di tengah tantangan penurunan daya…

Marak Kompetisi dan Edukasi Aktif - Investor Ritel Saham Bisa Tembus 7,5 Juta

NERACA Jakarta -PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia optimistis pertumbuhan investor ritel pasar saham Indonesia dapat melebihi 7,5 juta orang pada…