ZINC Genjot Produksi Tambang Paruh Kedua

NERACA

Jakarta – Kejar pertumbuhan target, PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) akan menggenjot produksi pada semester kedua tahun ini,”Seiring dengan dimulainya fase new normal, perseroan optimis target penjualan akan diupayakan untuk mencapai target yang telah disesuaikan tahun ini,”kata Direktur Kapuas Prima Coal, Hendra Susanto Wiliam dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Emiten pertambangan logam menjelaskan, sepanjang semester pertama operasional tambang dibatasi karena terdampak pandemi Covid-19. Alhasil penjualan di paruh pertama tahun ini belum mencapai 50% dari target. Disampaikan Hendra, umumnya produksi pada paruh pertama setiap tahun selalu lebih rendah dibandingkan dengan paruh kedua setiap tahunnya tanpa ada sentimen Covid-19 sekali pun.

Per Juli 2020, perseroan memproduksi sekitar 5.741 ton konsentrat timbal, 19.238 konsentrat seng, dan 427 ton perak, dengan nilai penjualan sebesar Rp301,4 miliar. Sebagai informasi, perseroan menargetkan produksi ore tahun ini sebesar 600.000 ton ore, lebih tinggi 33,3 persen dibandingkan dengan target tahun lalu sebesar 450.000 ton ore. Selain memacu produktifitas, perseroan juga terus berkomitmen untuk keberlanjutan usaha dalam pembangunan smelter timbal dan seng. Hal ini guna memberi nilai tambah bagi produk-produk mineral perseroan, sekaligus mendukung program hilirisasi yang tengah dipacu oleh pemerintah.

Saat ini, ZINC tengah menggarap proyek smelter pemurnian di Pangkalan Bun yang ditargetkan beroperasi awal tahun depan untuk smelter timbal dan pada awal 2022 untuk smelter seng. Smelter konsentrat timbal tersebut nantinya akan memproduksi maksimal 40.000 ton konsentrat per tahun untuk memproduksi 20.000 ton metal timbal per tahun, sedangkan smelter seng akan memiliki kapasitas produksi 30.000 ton ingot per tahun.

Untuk mendukung target tersebut, ZINC juga telah menandatangani Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) dengan PLN sebesar 2,5 MW pada medio Agustus untuk menjamin pengoperasian smelter timbal.“Sementara itu, untuk smelter seng dengan daya sebesar 35 MW masih dalam pembahasan tahap berikutnya dengan pihak PLN,” papar Hendra.

Di sisi lain, pandemi Covid-19 juga berdampak terhadap kinerja keuangan perseroan pada semester I/2020 yang tidak begitu impresif. ZINC mencatatkan penurunan pendapatan sebesar 30,3 persen menjadi sebesar Rp301,4 miliar dibandingkan dengan Rp432,74 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Sementara itu, laba tahun berjalan tercatat sebesar Rp41,9 miliar.

Hendra menjelaskan penurunan kinerja itu disebabkan oleh menurunnya harga komoditas terkait dan terbatasnya penjualan yang dilakukan menyusul kebijakan lockdown yang dilakukan di hampir seluruh dunia. “Oleh karena itu, untuk membantu perbaikan kinerja perseroan, kami juga berusaha melakukan efisiensi dengan mengurangi berbagai pengeluaran dan beban,” ujar Hendra.

 

 

BERITA TERKAIT

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Autopedia Anggarkan Belanja Modal Rp30 Miliar

Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT Autopedia Sukses Lestari Tbk. (ASLC) menganggarkan dana belanja modal (capital expenditure/capex) tahun 2025 hingga Rp30 miliar.…

Bidik Pertumbuhan Pendapatan - KBAG Ekspansi Proyek di Cengkareng dan Jonggol

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten properti PT Karya Bersama Anugrah Tbk. (KBAG) bakal melanjutkan ekspansi proyek ke wilayah…

IHSG di Zona Hijau di Tengah Ketidakpastian

NERACA Jakarta -Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (17/6) sore ditutup menguat di tengah pelaku…