Uni Charm Bukukan Rugi Rp 131,35 Miliar

NERACA

Jakarta- Berbalik dengan pencapaian kinerja keuangan sepanjang tahun 2019 yang berhasil membukukan laba bersih tumbuh 95,13%, PT Uni-Charm Indonesia Tbk (UCID) di kuartal I-2020 membukukan rugi bersih Rp 131,35 miliar. Padahal di priode yang sama tahun lalu, perusahaan masih mencetak laba bersih sebesar Rp 99,6 miliar.  Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.

Namun demikian, perseroan berhasil mencetak kenaikan pendapatan 1,49% secara tahunan ke Rp 2,05 triliun di akhir Maret lalu. Adanya kerugian selisih kurs hingga Rp 259,31 miliar pada periode Januari-Maret 2020 ini disinyalir sebagai salah satu pemberat kinerja keuangan UCID. Terlebih, pada kuartal pertama 2019, pos ini masih untung Rp 39,27 miliar. 

Kenaikan pendapatan perusahaan ditopang oleh segmen diapers yang capai hingga Rp 1,95 triliun atau setara 95,13%. Sisanya dikontribusikan oleh segmen non diapers sebesar Rp 96,02 miliar.  Adapun pihak yang paling banyak menyerap penjualan UCID adalah PT Indomarco Prismatama hingga Rp 306,88 miliar. Jumlah ini meningkat dari sebelumnya Rp 181,18 miliar. Di sisi lain, PT Unicharm Duta Niaga (UDN) tercatat tidak berkontribusi tahun ini, padahal di tahun sebelumnya mencapai Rp 502,07 miliar. 

Terkait dampak pandemi Covid-19 terhadap perusahaan, manajemen UCID tidak melihat adanya penurunan yang signifikan terhadap bisnis dan operasi grup. Manajemen yakin kemampuan grup untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.  Perseroan akan terus memantau perkembangan pandemi Covid-19 dan melakukan evaluasi secara kontinu terhadap dampaknya terhadap bisnis, posisi keuangan dan hasil operasi grup.

Di kuartal pertama tahun ini, jumlah aset UCID meningkat 4,45% menjadi Rp 8,69 triliun dari kuartal sebelumnya Rp 8,32 triliun. Adapun total liabilitas emiten yang baru tercatat Desember tahun lalu itu meningkat 13,85% secara kuartalan menjadi Rp 4,52 triliun. Di sisi lain, total ekuitasnya menurun 4,15% QoQ menjadi Rp 4,16 triliun.  Sebagai informasi, perseroan saat ini memiliki 4 fasilitas produksi di Karawang dan Mojokerto. Kapasitas produksi agregat dari fasilitas produksi perseroan sekitar 8,49 miliar, 8,75 miliar, 8,81 miliar, dan 4,41 miliar unit produk per tahun. Adapun, tingkat pemanfaat agregat dari fasilitas produksi di semua produk sekitar 82%, 84%, 77%, dan 80%.

Kemudian guna memacu pertumbuhan penjualan, PT Uni-Charm Indonesia Tbk ekspansi bisnis dengan memasarkan produk masker baru di tengah meningkatnya kebutuhan pelindung pernapasan akibat wabah virus corona atau Covid-19. Produk masker yang disebut protect pollution mask itu sebelumnya dikhususkan untuk pasar Jepang.

Namun di tengah meningkatnya permintaan akan produk masker, perushaan berkomitmen menghadirkan produk masker ini mulai April mendatang di Tanah Air secara bertahap.  Emiten barang sanitasi itu menyebutkan untuk satu pak ukuran medium maka masyarakat akan mendapatkan 2 pieces masker dengan harga retail Rp9.500.  dan dapat dibeli di gerai mini market terdekat mulai bulan April mendatang secara bertahap.

BERITA TERKAIT

Tampung 1000 Jemaah - APLN Resmikan Masji Raya Al Azhar Podomoro Park

Emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) sejak lama fokus menyasar pasar Jawa Barat. Perusahaan banyak menebar proyek bisnis…

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…