NERACA
Jakarta – Di tengah pandemi Covid-19, PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) atau Sritex berhasil mencetak pertumbuhan laba di kuartal pertama 2020. Emiten tekstil ini membukukan laba bersih US$28,22 juta atau naik tipis 0,62% dibandingkan priode yang sama tahun lalu US$ 28,05 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, kemarin.
Meski begitu, laba bersih per saham atau earning per share yang akan dibagikan pada kuartal pertama tidak berbeda dari kuartal sebelumnya yakni US$0,0014. Sritex mengalami penurunan tipis dari sisi penjualan sebesar 0,07% dari posisi US$316,85 pada kuartal pertama tahun 2019 menjadi US$316,61 pada periode yang sama tahun ini.
Penjualan ekspor masih menopang lini bisnis perseroan yakni 59,74%, disusul oleh pendapatan dari penjualan lokal sebesar 40,26% dari total omzet. Berdasarkan geografisnya, penjualan ekspor di pasar Asia mendominasi sekitar 35,13%, diikuti dengan pasar ekspor di Eropa sebesar 9,14% dari total penjualan.
Pendapatan dari segmen pemintalan berkontribusi besar terhadap pendapatan yakni sebesar 44,13%, disusul oleh konveksi sekitar 24,54% dari total pendapatan. Adapun, beban pokok penjualan emiten berkode saham SRIL tersebut naik tipis 2,2% menjadi US$257,58 juta, bersamaan dengan itu selisih kerugian kurs perseroan meningkat 176,27 persen dari posisi US$201,59 ribu menjadi US$556,93 ribu pada kuartal I/2020.
Di samping itu, perseroan mengalami pertumbuhan total aset 1,74% menjadi US$1,59 miliar dibandingkan dengan periode akhir tahun 2019. Kas dan setara kas perseroan pun terpantau naik 18,33% jika dibandingkan dengan kuartal I/2019 pada posisi US$134,86 juta menjadi US$159,59 juta pada kuartal I/2020. Sebagai informasi, tahun ini perseroan optimistis masih mampu membukukan pertumbuhan penjualan 6% hingga 8%.
Corporate Communication Sri Rejeki Isman, Joy Citradewi seperti dikutip bisnis menjelaskan bahwa saat ini perseroan tengah tanggap cepat dalam memproduksi kebutuhan dalam negeri berupa alat pelindung diri (APD) dan masker. Menurutnya, keadaan sangat darurat sehingga emiten berkode saham SRIL itu berusaha untuk memenuhi kebutuhan dengan produk perseroan.
Di tengah kondisi yang menantang akibat penyebaran Covid-19, Joy menyatakan perseroan masih optimistis dengan kinerja keuangan periode 2020. SRIL meyakini akan mampu membukukan pertumbuhan penjualan pada tahun ini.“Untuk tahun ini kami targetkan 6% hingga 8% growth penjualan. Kami akan pantau terus bagaiman dengan kondisi ke depannya,”kata Joy.
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…
Partisipasi aktif dari sektor pendidikan memiliki peran penting dalam percepatan transformasi energi terbarukan yang adil dan inklusif. Karenanya, pengembangan pengetahuan…
PT Pintu Kemana Saja (PINTU), aplikasi crypto all-in-one pertama di Indonesia terus berkomitmen untuk mendorong lebih luas penetrasi aset crypto…
NERACA Jakarta – Tahun ini, PT Carsurin Tbk (CSRN) menargetkan pendapatan tumbuh 34,26% year on year (yoy) menjadi Rp602,19 miliar dibandingkan pendapatan…