Moodys Turunkan Rating Pan Brothers Jadi B2

NERACA

Jakarta — Lembaga pemeringkat Moody’s Investors Service menurunkan corporate family rating PT Pan Brothers Tbk (PBRX) dari B1 menjadi B2 dan mempertahankan outlook atau prospek negatif untuk  produsen tekstil itu.

Analis Moody’s, Stephanie Cheong dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin menjelaskan bahwa penurunan peringkat mencerminkan risiko pembiayaan kembali atau refinancing yang tinggi terkait fasilitas kredit modal kerja senilai US$138,5 juta yang akan jatuh tempo pada Februari 2021. Berdasarkan penilaian Moody’s, ruang likuiditas PBRX itu menyempit secara material.”Kami berharap PBRX akan memiliki penyangga likuiditas untuk bertahan dalam penurunan kinerja keuangan dan peregangan tak terduga terhadap modal kerja,” kata Cheong.

Penyebaran yang cepat dan meluas pandemi COVID-19, memburuknya prospek ekonomi global, penurunan harga minyak, dan penurunan harga aset menciptakan guncangan kredit di banyak sektor, wilayah, serta pasar. Efek itu disebut belum pernah terjadi sebelumnya.“Pan Brothers terpapar pada industri ritel yang telah secara signifikan dipengaruhi oleh kejutan terhadap permintaan dan sentimen,” jelas Moody’s.

Moody’s memperkirakan pendapatan Pan Brothers pada 2020 akan tetap relatif datar. Kemampuan perseroan dalam mencari sumber pemasukan lain harus mampu mengimbangi  perkiraan penurunan dalam produk fesyen. Kendati demikian, level utang yang tinggi sebagai dampak dari peningkatan kebutuhan modal kerja akan melemahkan posisi debt to EBITDA (earning before interest, tax, depreciation, amortization) menjadi 5,1 kali dan EBITDA/interest expense menjadi 1,9 kali pada 2020.

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama Pan Brothers Anne Patricia Sutanto pernah bilang bahwa saat ini perseroan memiliki fasilitas kredit modal kerja bergulir senilai US$138 juta. Pinjaman itu menurutnya akan jatuh tempo pada 2021. Disampaikan Anne, saat ini perseroan tengah mengkaji pinjaman sindikasi yang baru untuk pembiayaan kembali atau refinancing fasilitas tersebut.

Emiten tekstil ini akan menarik fasilitas modal kerja yang baru dengan durasi jatuh tempo yang lebih panjang sampai dengan 2023. Dia menuturkan, perseroan akan menarik minimal fasilitas baru senilai US$138 juta. Fasilitas itu diperkirakan akan berasal dari enam perbankan.

BERITA TERKAIT

Ivoji Edukasi Mahasiswa Bijak Gunakan Pinjol

Penggunaan pinjaman online (pinjol) oleh mahasiswa untuk kebutuhan kuliah ataupun hal lainnya tengah menjadi tren karena dinilai menjadi solusi pembiayaan…

Perkuat Strategi Ekspansi - Itama Ranoraya Bangun Gudang Logistik

NERACA Jakarta— Kejar pertumbuhan bisnisnya, emiten alat kesehatan PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA) bangun gudang logistik baru untuk memperkuat strategi…

Hasil Evaluasi, 12 Saham Naik Kelas Ke Papan Utama

NERACA Jakarta — PT Birsa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 12 saham naik kelas dari Papan Pengembangan ke Papan Utama…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Gandeng Kerjasama IsDB - BTN Syariah Siapkan Skema Pembiayaan Inovatif

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melalui unit usaha syariahnya, BTN Syariah menyatakan komitmennya untuk mendukung pemerintah dalam pembangunan…

Tampil Beda Desain Memukau - Redmi 13x Siap Bikin Kamu Makin Glow Up!

Perluas penetrasi pasar di Indonesia, Xiaomi resmi meluncurkan Redmi 13x, smartphone entry-level dengan fitur terbaik di kelasnya untuk mendukung gaya…

Kaya Akan Vitamin D, Yakult Hadirkan Varian Rasa Mangga

Kejar pertumbuhan penjualan, perusahan minuman kesehatan PT Yakult Indonesia Persada hadirkan varian rasa baru yakni rasa mangga,”Menyesuaikan dengan kebutuhan generasi…